36. Utusan Kerajaan

39 11 0
                                    

Mulmed : Go Dae-hee

FOLLOW & VOTE SEBELUM MEMBACA!!!
♤♤♤

___________________________________

36. Utusan Kerajaan

Sepatu kuda bertemu dengan tanah menimbulkan ketukan yang membuat para pengguna jalan segera menyingkir dari jalan takut tertabrak pasukan berkuda. Ikat kepala yang menutupi dahi membuat Go Shin tampak lebih menarik saat berkuda bersama Choi Hwan dan prajurit.

Menghentikan kuda di depan pintu keluar-masuk Songrim, Go Shin dan Choi Hwan masuk ke Songrim untuk mengerjakan tugas penting. Menyusuri halaman Songrim menuju ruangan pemimpin, Go Shin berpapasan dengan Park Hae-in.

"Seja Jeoha ada perlu apa ke Songrim?"

"Aku ingin menemui pemimpin Songrim."

"Pasti di ruang pemimpin. Aku antar Seja kesana."

Mengikuti Park Hae-in, Go Shin dan Choi Hwan menuju ruang pemimpin Songrim. Go Shin masih tinggal di Cheonbugwan untuk mempelajari sihir dari Jang Uk. Sedangkan Choi Hwan juga mempelajari sihir di Cheonbugwan.

Park Dang-gu bangun dari duduknya saat tiga pria masuk ke ruangannya.

"Seja Jeoha tumben sekali datang ke Songrim," kata Park Dang-gu. Ia mempersilahkan tiga pria itu duduk di kursi.

"Aku datang kemari untuk menjalankan amanat dari Jeonha," kata Go Shin.

"Jika itu amanat Jeonha. Itu pasti hal yang penting," kata Park Dang-gu. "Apa amanat dari Jeonha?"

Go Shin memberi isyarat pada Choi Hwan untuk menjelaskan.

"Ini mengenai pemindah jiwa yang berkeliaran menghisap energi manusia. Rakyat merasa resah karena peristiwa itu dan ramai-ramai demo di depan istana meminta Jeonha untuk mencegah pemindahan jiwa terjadi," jelas Choi Hwan.

"Songrim sudah lama mengirim penyihir dan prajurit untuk menangkap pemindah jiwa dan melenyapkan mereka," kata Park Hae-in.

"Bahkan Cheonbugwan mengirimkan prajurit dan penyihir untuk turun tangan menangkap pemindah jiwa. Ternyata dua pihak saja tidak cukup menangani pemindah jiwa. Masih ada korban dari peristiwa ini," kata Park Dang-gu.

"Banyak orang yang menjadi penyihir. Dari mereka ada yang menyalahgunakan kekuatan itu untuk menciptakan dupa pemindah jiwa dari batu es," kata Go Shin.

"Daeho pernah dilanda hujan es. Setelah penguasa batu es turun tangan membasmi pemindah jiwa. Hujan es turun lagi dan beberapa dari penyihir atau dukun memanfaatkan kekuatan batu es untuk menciptakan dupa pemindah jiwa. Jiwa yang lemah masuk ke tubuh yang lebih kuat. Jiwa kuat masuk ke tubuh lemah membuat mereka hilang kendali. Itulah penyebab banyak pemindah jiwa yang hilang kendali dan berkeliaran. Songrim dan Cheonbugwan sampai turun tangan," kata Choi Hwan.

"Jinyowon juga turun tangan, Jeoha. Putriku, Jin Areum memburu pemindah jiwa yang hilang kendali," kata Park Dang-gu.

"Makanya aku selalu mengantar emas dari istana ke Jinyowon sebagai imbalan," kata Go Shin.

"Pihak mana lagi yang akan kita mintai bantuan untuk membasmi pemindah jiwa itu," kata Park Hae-in, berpikir.

"Istana meminta bantuan prajurit dari Kota Pertahanan Seoho. Para penyihir belajar di Kota Pertahanan Daeho. Pihak yang bisa kita mintai bantuan...," kata Go Shin berakhir menatap Park Hae-in.

"Pihak mana?" tanya Park Hae-in.

"Jeongjingak," kata Choi Hwan.

"Para penyihir berbakat turun tangan menangani pemindah jiwa atas nama Songrim. Kami tidak bisa mengirim penyihir Jeongjingak yang masih dalam proses belajar. Mereka masih ceroboh dan butuh bimbingan," jelas Park Dang-gu.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang