🍷 Lima Puluh Empat

269 40 0
                                    



Hongjoong memarkir mobilnya di depan sebuah rumah mewah yang Minho tidak tahu milik siapa—membuat pemilik marga Lee itu jadi menoleh dan menatap Hongjoong dengan tatapan masih waspadanya.

“Ini di mana?”

“Turun!”

Pertanyaan Minho ajukan dengan kewaspadaan—dan ketakukan—yang masih sama, tapi tidak ada jawaban yang Hongjoong berikan. Lelaki itu hanya mengucapkan satu kata sebelum melepas sabuk pengamannya.

“Gak mau!”

Dan Minho jelas menolak ucapannya. Si manis lebih memilih diam di tempatnya dengan tangan yang memegang erat sabuk pengamannya. Hal itu sukses mengundang dengusan kesal dari Hongjoong.

“Gue bilang turun, No.”

“Gue gak mau!” Menjawab dengan tatapan yang berubah tajam, jelas sekali Minho terlihat tidak senang apa yang terjadi saat ini. Lebih dari itu, ia semakin kecewa pada Hongjoong. Belum juga rasa percayanya pada lelaki itu kembali, sekarang apa lagi yang akan lelaki itu lakukan padanya?

“Turun atau gue seret?”

“Gak!”

“Oke.”

Menyahut santai, Hongjoong memilih untuk membuka pintu mobil dan keluar lebih dulu. Ia lalu berputar mengelilingi mobil sebelum membuka pintu mobil di mana Minho berada. Mencondongkan tubuhnya ke dalam, lelaki itu memaksa membuka sabut pengaman Minho sebelum menggenggam kuat tangan si manis.

“Joong, lepasin gue! Lo mau ngapain?!”

“Ikut gue!”

“Tapi ini bukan rumah kak Younghoon! Lo mau ngapain lagi sama gue?!”

“Ikut gue!”

“Joong, gak mau!”

Berdecak kecil, Hongjoong lalu melemparkan tatapan malasnya pada Minho. “Gak usah sok lemah. Gue gak akan ketipu sama muka sok ketakutan lo itu.”

“Lo bilang apa?”

“Apa? Lo gak takut kan sama gue?” Tanya Hongjoong kini mulai menantang, membuat tatapan tajam Minho semakin mengarah padanya. “Lo nantangin Bang Chan bisa, kenapa ke sini aja lo takut? Gue gak akan bunuh lo.”

“Tapi, lo berpotensi jadi orang yang buat gue terbunuh, bangsat!” Nada jawaban Minho kini berubah. Tidak hanya penuh emosi ketakutan, kini sudah dibalut kemarahan yang berusaha ia tahan. “Sekarang lo mau apa?”

“Lo masuk dan gue bisa hidup bebas.”

Terkekeh kecil, Minho lalu menggeleng kuat. “Gak akan.”

Fine.”

Bergumam samar, Hongjoong lalu menggerakan tangannya yang bebas ke udara, memberi isyarat seakan memanggil. Dan tak sampai semenit setelah itu, empat orang berpakaian hitam datang menghampiri mereka. Lelaki itu lalu melepas tangannya dari tangan Minho dan beralih empat orang itu yang menarik Minho keluar dari dalam mobil.

Minho?

Tentu saja ia berusaha melawan. Tapi, ia mana kuat melawan sampai empat orang berbadan besar itu sendirian?

“Joong, lepasin gue!”

“Seret dia ke dalam.”

“HONGJOONG!!!”

Tapi seakan tidak mendengar apapun, lelaki itu hanya menatap bagaimana empat orang itu menyeret Minho—yang terus merontah—ke dalam rumah. Lalu, saat si manis sudah masuk, ia jadi melirik ke arah beberapa mobil yang baru sampai dan terparkir di halaman rumah itu dan menampilkan senyum miringnya.

“Kena lo.”

Bergumam samar kemudian, lelaki itu lalu melangkah ke dalam rumah. Ia berjalan santai hingga sampai di satu ruangan di mana orang-orang tadi sudah membawa Minho ke sana. Si manis sendiri masih dalam genggaman orang-orang itu.

“Lepasin gue, bangsat!” Minho kembali berucap kesal saat Hongjoong berhenti di depannya. Kakinya ia gerakan untuk meraih sahabatnya itu, tapi ia kembali ditarik oleh empat orang itu.

“Jangan ribut-ribut dong, No! Nanti rencananya ketahuan.”

“Rancana apa, anjing?! Gue gak ada urusan sama rencana gak jelas lo! Lepasin gue!”

“Ada dong. Lo kan target utamanya.”

“JOONG!”

“Iya, sayang?”

“Mati aja lo, bangsat!”

“Jangan dong! Kalo lo kangen sama gue gimana?”

“Gue gak sudi kangen sama manusia kayak lo.”

“Gitu ya?” Memasang wajah sok kecewa, Hongjoong lalu maju dua langkah untuk mendekati si manis. “Oh iya gue lupa. Kangen lo kan cuma buat Bang brengsek Chan aja, kan?”

“Bacot, babi!”

“Gue kecewa sama lo, No.”

“Ngomong sana sama kaca.”

“Selama ini gue selalu berusaha buat lo suka sama gue, tapi lo tetap aja suka sama Bang Chan. Bahkan gue udah ngerusakin hubungan kalian—termasuk sama kakak lo juga, lo masih aja suka sama dia. Gue marah tahu.”

“Terus, gue keliatan peduli gitu?”

“Karna lo gak peduli, ya udah. Biar adil ya, lo mati aja. Gak ada satupun dari gue atau Bang Chan yang dapatin lo. Dan karna kecelakaan itu gagal, lo gak jadi mati, gue kasih lo aja ya ke orang itu. Biar nasib lo sama kayak orang tua lo.”

Minho sudah akan membuka mulutnya untuk menjawab ucapan Hongjoong, tapi kedatangan seseorang ke ruangan itu membuatnya diam. Matanya lalu bergerak dan langsung melotot tajam saat mengetahui siapa orang yang baru datang itu.

“Pintar ya anak papa. Papa gak usah cape-cape ngancam lagi pake mama kamu biar bisa bawa Minho ke sini.” Orang itu berucap dan tatapan Minho semakin tidak terbaca. Ia menatap orang itu dan Hongjoong bergantian—tapi lelaki itu nampak memasang wajah datarnya.

“Udah, kan? Ini yang lo mau kan? Sekarang balikin nyokap gue.”

“Oh, gak bisa gitu dong. Si cantik harus ada dalam genggaman papa dulu.”

“Ya udah ambil.” Hongjoong menjawab cepat, mengisyaratkan empat orang yang menahan Minho agar membawa pemilik marga Lee itu untuk mendekat pada orang tadi—papanya.

“Joong, Hongjoong. Lo gak bisa ngelakuin ini sama gue. Hongjoong, gue salah apa sama lo, bangsat? JOONG! HONGJOONG!”

Suara Minho seakan tidak terdengar, orang-orang itu tetap menyeret Minho sebelum memberikan Minho pada papa Hongjoong. Pria itu dengan senang hati menggenggam tangan Minho—sedang si manis kembali merontah kuat.

“Lepasin gue!”

“Jangan gitu dong, cantik. Kamu gak akan saya sakitin, kok. Kita cuma bakal ketemu sama pisau saya, dia udah lama gak motong orang.”

Minho menggeleng keras, menatap pria itu dengan tatapan tajamnya. “Gak waras lo!”

“Udah ya. Ayo ikut. Kamu dulu hari ini, kakak kamu besok.”

Menyeret Minho dari situ, orang itu lalu berbalik dan mulai melangkah pergi dari ruangan itu. Minho masih pada posisinya yang memberontak ingin kabur. Hingga saat mereka akan keluar dari ruangan itu, suara tembakan besar terdengar.

DOR...

“AAAKKKHHH!”

•oblitus•




















Thank you...

o b l i t u s •• banginho/minchanWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu