Prolog: Wening

79 5 0
                                    

"Aku pulang...!" Dengan semringah Wening menekan gagang pintu rumah yang sudah dia tinggalkan selama setahun lebih itu.

Bruk!

Belum sempurna lawang itu terbuka, tahu-tahu saja seseorang sudah menyelusup ke luar dan langsung menabrak tubuh tambun Wening, hingga oleng dan terjatuh dengan posisi duduk memangku bocah laki-laki.

"Ragil!!" teriak Wening frustrasi.

Bocah yang disebut namanya itu malah cengengesan. Dia mendongak dan melambai-lambaikan tangan di dekat wajah Wening. "Halo, Kakak jelek! Selamat pulang!"

Wening mendengkus, memalingkan muka. Sungguh menyebalkan. Harapannya, pulang dari rantauan ini akan disambut dengan kebahagiaan, berupa pelukan hangat atau ucapan penuh sayang mungkin. Namun, ternyata angan Wening terlalu tinggi. Dia lupa bahwa dalam rumah ini bukan hanya ada orang tua tersayangnya, tetapi juga telah hadir sosok kecil menjengkelkan–berstatus sebagai adiknya–yang sangat tidak dia inginkan keberadaannya.

"Minggir!" Tanpa tedeng aling-aling, sekuat tenaga Wening mendorong bocah itu, hingga terjatuh dari pangkuannya.

"Aw, Kakak jahat!"

Tak memedulikan rontaan bocah itu, Wening segera bangkit, kemudian masuk dengan langkah dihentak-hentak. "Sialan," desisnya tak tahan.

"Kok mengumpat, Kak?"

Seketika suasana hati Wening berubah karena kehadiran wanita bergamis biru yang sedang lesehan di ruang tamu. "Bunda ...." serunya gembira sambil melesak ke pelukannya. "Kangen."

Bunda mengusap-usap kepala Wening yang terbalut kerudung bergo tipis. "Jadi puasa di sini?"

Wening mengangguk-angguk. "Aku kapok puasa sendirian di sana, nggak ada yang bangunin sahur dan nemenin buka."

"Alhamdulillah, berarti kita sama-sama lagi, ya. Adik kamu pasti senang banget!"

Seketika Wening mengurai pelukan, dan menggeleng keras. "Nggak, Bun. Aku nggak mau Ragil. Mau Bunda dan ayah aja."

"Lha? Gimana? Adik kamu 'kan sepaket sama ayah bunda."

Mata Wening terpejam. Entahlah. Apa ... keputusannya untuk menjalani bulan Ramadhan di kampung halaman adalah sebuah kesalahan?

~~~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di cerita baruku untuk menemani Bulan Ramadhan ini🤗

Seperti yang terlihat di cover, kali ini aku bikin ceritanya nggak sendiri, melainkan kolaborasi bareng Kak Toetik🥳

InsyaAllah akan up setiap hari di akunku juga Kak Toetik. So, mampir juga ke akunnya Kak toetikhdhyh_ ya ....

Mengejar LenteraWhere stories live. Discover now