26| Surat dan Tindakan Nekat

140 36 4
                                    

Assalamualaikum.
Budayakan vote sebelum membaca.
📌Tandai typo, revisi setelah end.
Selamat menyelam!

***(♡)***
"Boleh kukatakan sesuatu? Jujur, dari jauh aku menyayangimu. Tak peduli kamu membalasnya atau tidak. Namun, namamu selalu kusematkan dalam doaku di sepertiga malam."
Faisal Ezra Abdulmalik

"Sekarang aku paham, bukan dirimulah yang kubenci, tapi perilakumu di masa itu. Namun sekarang, kamu menjadi sosok yang justru aku kagumi."
Isabella Raisa Nugraha
***(♡)***

Sebuah kotak kecil yang terbuat dari kertas pemberian Ezra itu Abel tatap dengan semburat senyum di wajahnya. Kertas yang dibentuk sebagai pengganti kotak yang seharusnya. Unik, pikirnya. Abel membukanya. Bola matanya terbelalak. Kotak tersebut berisi cincin miliknya yang hilang, yang selama ini ia cari. Bagaimana bisa ada di tangan Ezra? Dari mana ia menemukannya? Di kotak itu juga ada sebuah lipatan kertas, mungkin itu surat. Segera Abel membacanya.

Assalamualaikum warahmatullah.

Bismillah....
Surat ini kutulis untukmu, Isabella Raisa Nugraha.
2 Minggu lalu, untuk pertama kalinya lagi, aku bertemu denganmu usai 5 tahun aku pergi. Tak ada yang berubah darimu. Kamu masih sama seperti dulu, sosok Abel yang kukenal, lucu. Hanya saja, aku dibuat kagum dengan dirimu yang sudah tumbuh besar, lebih tertutup mengenakan balutan hijab dibandingkan sebelumnya. Dan di got itu, aku menemukan cincinmu.

Allah telah mengizinkanku untuk menulis ini, karena aku tidak bisa mengatakannya secara langsung.

Abel, akrab denganmu adalah inginku sejak dulu.Tapi, aku tidak berusaha untuk itu. Mungkin aku terlalu gengsi atau bagaimana saat itu, bahkan saat ini. Aku salah dalam melakukannya. Maafkan aku.

Aku memang bukan siapa-siapa. Aku hanya si lelaki bengal yang dulu jarang naik kelas dan sering mengusik hidupmu. Maafkan aku. Boleh kukatakan sesuatu? Jujur, dari jauh aku menyayangimu. Tak peduli kamu membalasnya atau tidak. Namun, namamu selalu kusematkan dalam doaku di sepertiga malam.

Kamu tau? Salah satu obat termanjur di saat aku sedang bersedih adalah senyummu. Dari dulu, entah mengapa, aku suka tawamu yang lucu itu, dan itu membuat suasana hatiku membaik di saat duniaku sedang kacau.

Abel, aku khawatir jika laki-laki bernama Algojo itu mengganggumu lagi. Tapi, aku bukanlah siapa-siapa di sini. Tidak ada hak bagiku untuk membawamu pergi darinya. Semoga Allah senantiasa menjagamu.

Aku tidak bisa melupakanmu. Selama di asrama, aku selalu mengingatmu. Dan aku serius tentang hal ini. Aku tidak menjamin kamu akan bahagia bersamaku atau tidak. Tapi, aku akan selalu berusaha untuk bertanggung jawab, melindungimu, membimbingmu, dan membuatmu bahagia.

Iya, jika Allah berkehendak untuk menakdirkan kita bersama.

Semoga Allah selalu menempatkanmu dalam keistiqamahan menjalankan perintah-Nya, begitu juga aku.

Cieee ... Jodoh! Where stories live. Discover now