37. Mirasol

4.1K 903 210
                                    

"You're so stupid."

"Jangan bahasa inggris, anjing."

Jeffry terkekeh dengan protes dari Hendry. Keempatnya sedang menikmati sore yang begitu berisik dengan lalu lalang jalanan kota Bandung di bawah sana.

"Jadi lo ketemu nyokap lo yang ninggalin lo itu, dan lo dengan idiotnya masih peduli sama dia berkedok dia itu ibu lo? Chandra, ayo kita berfikir realistis dulu. I know, she's your biological mother. Dan gak ada fakta lain yang bisa mengganggu gugat itu. Tapi, daripada lo nyakitin diri lo sendiri karena lo masih sayang sama dia, just leave her."

"Ada beberapa tipe ibu yang memang lebih baik enggak diakui daripada menambah luka. Gue ngomong kayak gini karena gue ngerti perasaan lo, karena kita semua ini senasib kecuali anak bapak Santoso."

Pram yang mendengar itu langsung menunjukkan bombastic side eye.

"Kalau lo menderita karena hal yang seharusnya bisa lo atasi sendiri, lo idiot banget, sumpah."

"Gitu banget ngomongnya." Gumam Hendry.

Jeffry menghela nafas.

"Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah limpah."

"Ayat alkitab?" Tanya Hendry.

"Iya."

Oke, kalau udah bawa bawa hal kayak gini, Hendry gak bisa ngelawan.

Pram mengerti aura kebingungan dari sahabatnya itu.

"Ternyata emang gak ada keluarga yang sempurna ya? Bonyoknya Jeffry gak nganggep Jeffry ada, Bonyoknya Hendry berantem mulu kayak bocah, gue dengan ekonomi keluarga, Chandra yang udah harmonis gitu sama saudaranya tiba tiba didatengin kuntilanak. Ck ck ck..."

"Gue setuju sama Jeffry. Sebagai manusia yang diberikan akal sehat untuk berfikir secara logis, sebenarnya masalah ini itu gampang banget diatasi, lo tinggal ngomong sama nyokap lo untuk jangan ganggu kehidupan kalian lagi, kayak yang bang Jendral lakuin. Tapi lo dengan ego dan perasaan lo itu yang udah terlalu sayang banget sama ibu lo membuat masalahnya jadi makin rumit."

"Bukan itu masalah yang sebenarnya." Jawab Chandra tiba tiba.

"Terus apa?" Tanya Pram.

Ketiganya menatap Chandra lamat lamat, menunggu jawaban lelaki itu. Chandra menghela nafas pelan.

"Anak hasil perselingkuhan nyokap gue kabur setelah tahu asal usulnya. Dan bang Juna dengan gampangnya nampung tuh anak di rumah."

"DAN LO NERIMA GITU AJA KEPUTUSAN BANG JUNA?!" Pekik Hendry tak percaya.

"Keputusan bang Njun itu mutlak." Balas Chandra.

"Kenapa dia ngelakuin itu?" Kini Pram membuka suara.

"Entah, gue enggak tahu apa isi pikiran bang Juna. Tapi kalian juga tahu, kan? Arga gak bisa nentuin siapa orangtuanya."

"Jadi namanya Arga?"

"Iya, Mirasol Arga Prawira."

"Aneh banget nama depannya Mirasol." Gumam Hendry.

"Mirasol artinya bunga matahari." Ucap Chandra.

"Kira kira kenapa bunda gue ngasih nama sebegitu indahnya sama anaknya yang lain? Padahal dia tahu kalau gue suka banget sama bunga matahari."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Raga || NCT dream [END]Where stories live. Discover now