43. Ini Masalah Waktu

4.4K 917 161
                                    

"Kamu kenapa, Chan?"

"Semua orang ninggalin aku."

"Kamu sedih, marah, atau kecewa karena mereka ninggalin kamu?"

"Semuanya."

"Menurut kamu, kenapa mereka ninggalin kamu?"

"Aku enggak tahu."

"Ingat ingat lagi, dong. Coba kamu ingat ingat lagi, kenapa mereka ninggalin kamu."

"Aku enggak ingat."

"Kamu sadar gak? Mereka semua bilang satu hal yang sama ke kamu."

"Apa itu?"

"Kamu egois."

"Aku enggak egois, aku cuma mau bahagia."

"Iya, tapi yang mau bahagia di dunia ini kan bukan cuma kamu doang."

"Terus salahku dimana?"

"Berdamai sama masa lalu bukan berarti kamu jatuh kembali ke lubang yang sama, Chandra. Berdamai sama masa lalu itu artinya kamu udah bisa relain yang sudah lewat dan fokus untuk menata hidup kamu kedepannya tanpa menyimpan dendam."

"Enggak semudah itu."

"Merelakan bukan berarti dia sudah pergi, Chan. Daripada kamu berlarut larut akan kehilangan, lebih baik kamu tebus rasa kehilangan kamu dengan lebih memberikan waktu untuk saudara saudara kamu. Tanpa kamu sadari, hal terindah yang kamu bisa berikan untuk orang yang kamu sayangi adalah waktu kamu. Karena kamu memberikan sesuatu yang gak akan pernah bisa diambil kembali."

"Tapi-"

"Gak ada luka yang gak bisa sembuh, dek. Meski menimbulkan trauma, luka yang bisa diterima dengan kerelaan hati pasti akan membuat kamu semakin kuat."

"Aku cuma mau balik kayak dulu lagi. Aku selalu berdoa supaya bisa balik kayak dulu lagi, meski sekarang keluarganya udah gak lengkap, aku cuma mau ngerasain perasaan bahagia yang sama kayak dulu."

"Chandra, arti doa yang sesungguhnya adalah meminta, bukan memaksakan apa yang kamu mau. Apapun yang udah Tuhan gariskan untuk kamu gak akan mungkin bisa kamu ubah gimanapun juga caranya."

"Sekarang, kamu harus janji. Kamu harus bahagia, ya?

Chandra terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chandra terbangun dari tidurnya. Lelaki itu mengusap kasar wajahnya.

"Loh, gue nangis?" Chandra mengusap sisa air mata di sudut matanya dengan kebingungan. Lelaki itu lalu meraih ponselnya diatas nakas.

"Sh*t! Udah jam 9?! Aduh, gak masuk kelas pagi dong gue. Kok gue bangunnya lama banget? Naka gak bangunin gue apa? Biasanya juga gue dibangun-ohh iya..."

Sadar akan apa yang terjadi kemarin membuat Chandra menghela nafas pelan. Pram juga tidak meneleponnya, biasanya lelaki itu akan sibuk meneleponnya berulang kali kalau Chandra gak masuk kelas.

Raga || NCT dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang