5 ☯ Di hukum

2.5K 106 3
                                    

🎀

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

🎀

Berdiri didepan tiang upacara seraya berpanas-panasan membuat Sabrina hampir kehilangan kesadarannya. Ya, gadis itu sedang dihukum karena keterlambatannya.

Sabrina tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian semalam, alhasil ia terlambat bangun ditambah Kevano pergi begitu saja pagi tadi, tak berniat membangunkan dirinya.

"Panas banget sih, ni awan gada niatan turunin salju gitu?" Gumam Sabrina sambil menghentakkan kakinya kesal.

Tangannya sudah keram karena harus hormat ketiang bendera dalam waktu yang lama. Ditambah pagi tadi ia tak sarapan, Membuat tenaga nya cepat terkuras.

"CEPAT, KALIAN BERDIRI DI LAPANGAN LALU HORMAT KE ARAH BENDERA."

Sabrina menoleh ke arah kanan saat mendengar suara cempreng khas milik guru killer itu.

Sabrina menghela nafas ketika melihat sekumpulan cowok yang sedang dimarahin, siapa lagi kalau bukan Kevano, Rafael dan Kevin.

"Berdiri disana sampai istirahat!" Ucap guru killer itu.

"Panas pak, gak kasihan apa sama kita??" Cemberut Kevin yang dihadiahi tatapan tajam guru itu.

"Berhenti melanggar aturan Jika tak ingin berpanas-panasan," Ucap guru itu kemudian beranjak pergi.

Kevin menghembuskan nafasnya kasar.

"Eh ada Sabrina, Hai!" Sapa Rafael.

Kevin yang mendengar nama Sabrina tersebut langsung memutar badannya.
( Ini buaya gada capeknya ngejar istri orang 🙏🏻😇).

"Na, dihukum juga?, wajahnya sampai pucat gitu, pasti panas yah sini biar Abang Kevin lindungi," Kevin berdiri di depan Sabrina berniat menghalang cahaya matahari.

Sabrina tersenyum singkat.

"Aku gak papa kok"

Rafael langsung menarik kevin, menjauh dari Sabrina.

"Apaan anjing?" Protes Kevin.

Rafael menujuk Kevano dengan dagunya, lantas Kevin menoleh kearah Kevano yang sedang menatapnya tajam.

Laki-laki itu mengusap tekuknya ngeri. "Hehe santuy pak bos, gue mau beli minum dulu." Kevin langsung berlari kearah kantin lalu balik lagi dengan membawa 2 botol minuman.

"Ini buat Sabrina yang paling cantik" yaiyalah lagian disini cewek cuman Sabrina yang kena hukum. Ucapnya sambil menyodorkan minuman kearah Sabrina.

"Makasih," Ucap Sabrina sambil mengambil minuman dari tangan Kevin.

"Buat kami mana?," tanya Rafael.

"Beli sendiri sonoh!" balas Kevin.
Sungguh tak berperikemanusiaan.

KEVANO [ END ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora