KEVANO [ END ]

22 ☯ Lucy

"Double up nih (⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠),
Support terus lapak Kevano ya."

🎀

Helaan napas terdengar beberapa kali dari bibir seorang gadis yang tengah memandang ke keluar jendela laboratorium.

"Na," panggil Clara Pelan saat melihat Sabrina sedang tak fokus memperhatikan guru yang mengajar.

Sabrina menoleh lalu menaikkan alisnya. "Kenapa?" tanyanya.

"Harusnya gue yang nanya, lo kenapa kayak orang gak punya semangat hidup, hela napas mulus." Bisik Clara pada Sabrina.

Sabrina terdiam, yang ia pikirkan sedari tadi adalah Kevano, kenapa laki laki itu selalu bersikap manis saat di apartemen tapi sangat dingin saat di sekolah.

Seolah tak pernah terjadi apapun.

"Woy, malah bengong!" Pekik Clara kesal.

Suara gadis itu membuat seisi kelas menoleh padanya.

"Ada apa Clara?" tanya guru itu tiba-tiba.

Clara menyengir. "Hehe gak ada buk." ucapnya menampakkan deretan giginya.

"Tolong perhatikan pelajaran yang saya ajarkan!" tegas guru itu.

"Iya buk." Clara menoleh kearah Sabrina.

Sabrina terkekeh saat Clara melotot padanya.

~~~

"Panas banget sih," gerutu Clara sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Mau ke kelas aja?" tanya Sabrina yang membantu mengipas wajah Clara dengan buku.

Dengan cepat Clara menggeleng. "Demi liat ABS para cogan gue rela kepanasan," ucap Clara antusias.

Sabrina terkekeh.

Lapangan terisi oleh sebagian siswa yang sedang berolahraga, sedangkan sebagian lagi memilih bersantai di pinggir lapangan.

Kedua gadis itu memilih duduk di sisi lapangan. Memperhatikan anak-anak cowok yang sedang bermain basket.

Mata Sabrina tak sengaja menangkap pergerakan Rian yang sedang berlarian di tengah lapangan sambil mengiring bola basket bersamanya.

Setelahnya gadis itu menoleh kearah rombongan Kevano yang sedang melakukan pemanasan.

Di tangannya sudah ada sebotol air mineral yang entah kenapa ia beli lebih.