20 ☯ Amarah yang membabi buta

2.2K 72 0
                                    

🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀

Sabrina berjalan di koridor sekolah dengan bersenandung kecil karena hari ini ia datang terlalu pagi, sengaja ia lakukan agar lebih banyak waktu untuk mencari bukti bahwa ia tak bersalah.

Kelas Sabrina berada di lantai 3 jadi ia masih harus berjalan menaiki tangga. Gadis itu melihat Rian yang baru keluar dari ruang CCTV sekolah.

Sabrina berlari kearah Rian. "Rian," panggilannya.

Rian menoleh lalu tersenyum saat melihat Sabrina berlari ke arah nya. "Kenapa? tanyanya.

"Kamu dapet buktinya?"

Rian menggeleng. "CCTV di kolam renang rusak, anehnya cuman rusak disana. Di tempat lain bagus bagus aja."

Sabrina mengembuskan napas lesu. "Kita harus cari bukti kemana lagi."

''lo tenang aja, gue janji bakal cari bukti itu buat lo, kasih gue waktu."

Sabrina mendongak menatap wajah Rian. "Maaf ya aku ngerepotin kamu, padahal ini gak ada sangkut pautnya sama kamu."

Rian menepuk pundak Sabrina pelan. "Gue bantu lo karena kemauan gue sendiri Na, jadi jangan merasa bersalah."

Sabrina mengangguk. "Makasih ya."

~~~

Clara berjalan kearah Sabrina dengan membawa dua gelas es teh, di ikuti Rian di belakang yang membawa dua mangkuk bakso.

"Ini buat tuan putri yang habis ulang tahun." Rian meletakkan mangkok bakso tersebut di meja Sabrina. "Satu lagi buat adek tersayang kita." Rian meletakkan mangkok satu lagi di meja Clara.

"Adek, adek. Gue bukan adek lo!" Nyolot Clara.

"Santuy dong."

"Makasih ya." Sabrina mengambil es teh dan baksonya kemudian menambahkan 5 sendok penuh cabe ke dalam mangkoknya.

"Buset, gak bakal terbakar tuh perut?" Rian bergidik ngeri melihat mangkok bakso Sabrina yang penuh dengan cabe.

"Udah biasa." Saat akan menambah 1 sendok lagi tangan Sabrina di cekal oleh Rian. Sontak Sabrina langsung melirik kearah Rian.

"Jangan banyak-banyak Na, nanti lo sakit perut."

"Bener tuh, emang lo mau keluar masuk toilet?" Sela Clara.

"Udah biasa, gak bakal sakit perut kok."

Gadis itu termakan omongan sendiri, setelah menghabiskan semangkok bakso ia mulai merasakan perutnya sakit.

KEVANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang