34 ☯ Fara kembali?

1.8K 54 1
                                    

🎀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎀

"AAAA GILLAAKK, FAEL! GUE DAPET 85!"

Clara bersorak kegirangan ketika hasil ulangan fisikanya mendapatkan nilai tinggi.
Gadis itu langsung memeluk tubuh Rafael saking senangnya.

Rafael tertawa melihat kehebohan gadis itu, tangannya terangkat mengacak rambut Clara dengan gemas.

"Halah, gitu doang. Kayak gue dong dapet 96 tapi di balik hehe," Ucap kevin cengengesan dengan tangan bersedekap dada, membuat Clara langsung memutar bola matanya malas.

Di sisi lain, Sabrina tengah asik memandang secara bergantian kertas hasil ulangannya dengan Kevano. Keningnya berkerut saat melihat nilai yang tertulis di kertas Kevano lebih tinggi dari miliknya.

"Kok bisa sih?"

Kevano menarik kedua kertas tersebut, membuat Sabrina langsung mendongakkan kepalanya.

"Lo kira gue bodoh?"

Sabrina mengerucutkan bibirnya lalu menarik kursi untuk duduk, menompang dagu dengan kedua tangannya.

"Tadi malam kamu belajar?" tanya gadis pelan.

Kevano menggeleng lalu menarik kursi untuk duduk di bangku depan meja Sabrina.

"Terus ini apa?" Sabrina menunjuk nilai 93 yang terpampang di kertas ulangan Kevano.

"Hasil otak gue," balas Kevano seadanya.

Sabrina memicingkan matanya menatap dalam mata Kevano, mencari kebohongan disana. Tetapi gadis itu tak menemukannya.

"Kerjaan kamu cuman balapan, bolos, sama brantem. Kapan belajarnya?"

Kevano mengetuk kening Sabrina dengan jarinya, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Gini-gini gue tetep pinter," sinis Kevano lalu tersenyum mengejek sambil mengangkat dagunya.

Sabrina memutar bola matanya malas, kertas yang terletak di atas meja tadi langsung ia masukkan ke dalam tas miliknya.

"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran." Kevano beranjak dari duduknya.

~~~

Mata Sabrina bergerak ke kanan dan kiri melihat sekeliling kedai coffee yang sedang ramai, ketika bel pulang sekolah berbunyi. Kevano langsung mengajak gadis itu untuk ke sana.

Gadis itu masih setia melihat sekeliling Sambil menunggu Kevano selesai menerima telpon. Sudut matanya tak sengaja menangkap sosok yang familiar di matanya.

Gadis itu mengucek-ucek matanya membernarkan apa yang ia lihat, namun ketika membuka mata kembali, sosok tersebut sudah menghilang. Sabrina tak ambil pusing, mungkin ia salah lihat.

Gadis itu beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah toilet, siapa sangka saat perjalanan kembali ke mejanya yang tadi Sabrina malah bertabrakan dengan seseorang yang sedang membawa segelas air di tangannya. Alhasil membuat baju gadis itu basah.

KEVANO [ END ]Where stories live. Discover now