36 ☯ Laki-laki berjaket elang

1.6K 50 0
                                    

🎀

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

🎀

Pagi sekali ke empat gadis itu sudah sibuk berkutat di dapur, Clara mengatur sarapan di atas meja, Maya dan Maren mencuci peralatan masak sehabis mereka gunakan.

Sabrina mengetuk pintu berwarna coklat terang tersebut, karena sarapan sudah siap. Gadis itu berniat membangunkan ke lima laki-laki yang masih tertidur itu.

Beberapa kali mengetuk akhirnya pintu coklat terang itu terbuka menampilkan Aldara dengan muka bantalnya.

Sabrina terkekeh. "Sarapan udah siap, tolong bangunin yang lain." Pinta gadis itu yang di balas anggukan kepala dari Aldara.

30 menit kemudian ke lima laki-laki itu datang dengan menggunakan seragam sekolah rapi.

Mereka memulai makan dengan tenang, hanya suara dentingan sendok makan yang terdengar.

Setelah selesai sarapan, semuanya bersiap-siap untuk langsung ke sekolah, Kevano sudah membayar orang untuk mengantar barang-barang mereka ke rumah masing-masing.

Alfa dan Aldara terlebih dahulu mengantarkan Maya dan Maren karena mereka berbeda sekolah.

🎀

"Rok lo kependekan." Seru Kevano tanpa basa-basi, sontak Sabrina melihat ke bawah dan benar rok nya pendek.

Kevano melepas jaket yang ia gunakan lalu melilitkannya di pinggang Sabrina. Laki-laki itu merasa jengkel karena sedari tadi banyak anak laki-laki yang melirik ke arah Sabrina.

Sabrina menyengir, apakah Kevano sedang cemburu? Mereka sedang berada di perpustakaan karena sedang jam kosong.

Sabrina kembali melirik ke arah deretan buku-buku yang tersusun rapi, satu buku berhasil menarik perhatiannya.

Karena letaknya yang berada di rak paling atas membuat Sabrina harus berjinjit untuk mengambilnya.

"Susah banget sih," lirih gadis itu yang masih mencoba menggapai buku tersebut.

Namun sesaat kemudian sebuah tangan kekar terulur mengambil buku itu membuat Sabrina langsung membalikkan badannya.

Pupil mata Sabrina membesar saat bertatapan dengan Kevano dalam jarak yang sangat dekat, bahkan gadis itu bisa mencium aroma mint dari mulut Kevano.

Kevano menyeringai lalu mengunci pergerakan Sabrina, laki-laki itu memiringkan kepalanya menatap lekat wajah cantik Sabrina.

"Lo sengaja?"

KEVANO [ END ]Onde histórias criam vida. Descubra agora