43 ☯ Hadiah

2K 60 0
                                    

Sabrina duduk di depan meja rias sembari menahan kantuk yang menyerangnya dan membiarkan Clara merias wajahnya.

Sebenarnya Sabrina sudah merasa pegal sebab hampir setengah jam ia duduk membiarkan Clara bereksperimen di wajahnya.

Ingin rasanya berbaring di kasur dan menyelam ke dasar mimpi, tapi ia tahan karena ini hari yang spesial.

"Selesai," ucap Clara lima menit kemudian sembari memuji hasil karyanya di atas wajah Sabrina.

"Akhirnya selesai juga, pantat aku udah panas," keluh Sabrina.

"Menderita dikit gak papa lah, yang penting hasilnya memuaskan, gila! Lo cantik banget Na, gue yakin Kevano makin klepek-klepek sama lo," sahut Clara antusias.

Sabrina tersenyum menatap dirinya dari pantulan cermin. "Makasih ya udah repot-repot buat make up in aku."

"Santai aja."

"Sabrina... Kamu udah siap nak? Ayo turun tamu udah pada datang," ajak Ajeng yang baru masuk ke dalam kamar.

"Udah mah."

"Gimana tan? Sabrina cantik kan?" tanya Clara sambil memegang kedua pundak Sabrina.

"Iya dong, anak mama gak pake make up pun tetep cantik, makasih ya Clara udah mau repot-repot."

Clara mengangguk kecil lalu membantu Sabrina untuk berdiri.

Disisi lain Kevano tengah menyapa beberapa tamu, semua anggota kaizen laki-laki itu undang untuk ikut merayakan hari ulang tahun pernikahannya, yang pasti atas permintaan Gita sendiri.

"Selama bro!"

"Langgeng terus ya."

"Udah jadi CEO nih."

"Happy anniversary, dude!"

Kevano menanggapi semua ucapan selamat dengan senyuman ramahnya.

"Lo makin keren bro pake baju formal gini," puji Kevin cengar-cengir.

"Thanks, btw selamat buat pertunangan lo," balas Kevano.

Benar Kevin sudah bertunangan, laki-laki itu akhirnya bertemu dengan gadis yang tepat, gadis yang berhasil membuat Kevin berhenti menjadi buaya darat.

"Lo udah nikah 2 tahun tapi belum isi?" tanya Alfa tiba-tiba, aldara yang disampingnya sampai terkejut mendengar perkataan yang mustahil di ucapkan oleh seorang Aralfa Dalana.

"Kalau di pikir-pikir iya juga, gak pengen punya anak lo?" sambung Rafael.

Kevano berdehem pelan lalu mengambil segelas air, Kevin mengeryit melihat tingkah aneh Kevano.

"Bro, jangan bilang kalau–

Kevano tersedak, membuat Kevin semakin yakin.

"Yang bener? Wah parah lo gada cerita ke kita."

"Gimana rasanya? Enak ga?" Goda Rafael

Melihat Kevano yang membuang Pandangan membuat keduanya tertawa puas hingga kehebohan tamu lain membuat atensi mereka teralihkan.

"Tokoh utamanya udah datang tuh."

"Gila! Cantik banget."

Sabrina menuruni tangga bersama dengan ajeng dan Gita yang mengapit kedua tangannya.

Hati Kevano bergetar melihat Sabrina yang tersenyum lebar berbeda dengan saat hari pernikahan dulu yang tersenyum paksa. Kevano sadar, Sabrina bukanlah benalu tetapi anugerah terindah yang pernah ia dapatkan.

Kevano berlutut di depan Sabrina lalu mengulurkan tangannya yang diterima dengan senang hati oleh Sabrina.

When I saw you in that dress

KEVANO [ END ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu