28 ☯ Koma

2.2K 61 2
                                    

🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎀


Seorang gadis cantik masih terbaring di brankar besar yang berada di tengah-tengah ruangan rawatnya, sudah satu Minggu waktu yang ia habiskan untuk menutup mata.

Harapan, do'a, dan semua hal terbaik telah di berikan untuk membuat gadis tersebut membuka mata indahnya, namun hingga saat ini belum ada yang berhasil membuat ia terbangun dari tidur panjangnya.

Nakas di samping terisi bunga dan sepiring pudding caramel yang tidak pernah absen setiap harinya, bisa dibilang Itu adalah tanda bujukan untuk sang gadis membuka matanya.

Seorang pria yang meggunakan jas putih memasuki ruangan bersama suster, pria itu menghampiri gadis yang tengah terbaring. Ia memeriksa kondisi gadis itu, setelah memeriksa, pria itu melirik ke arah suster lalu menghela napas.

"Sama seperti sebelumnya," ujar pria berjas putih itu. "Apakah anda akan terus tertidur, nona?"

Bersamaan dengan itu, seorang wanita paruh baya memasuki ruangan, ia terkejut melihat dokter yang tengah memeriksa anaknya.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

Dokter itu mengalihkan pandangannya. "Belum ada perkembangan setelah mengalami koma, kemungkinan pasien bangun akan butuh waktu yang lama."

Ajeng meneteskan air mata melihat kondisi anaknya seperti ini, ia mengusap kepala gadis itu dengan sayang. "Anak mama kok jahat banget sih, ayo bangun sayang. Mama kangen sama kamu."

Setelah kepergian dokter dan suster itu, Ajeng hanya menangis dalam diam sambil memandangi anak sematang wayangnya ini.

Ajeng menggenggam erat tangan Sabrina yang dingin. "Sayang, sekarang Kevano udah berubah loh, setiap hari, pagi, siang, malam, dia selalu nyempetin buat jenguk kamu."

"Bahkan dia rela bolos sekolah cuman mau liat kamu, ayo bangun sayang. Semua orang nungguin kamu buat buka mata." Ajeng mengelus Surai hitam Sabrina.

Air matanya tak kunjung berhenti terjatuh. "Mama janji akan bikinin kamu pudding caramel yang banyak, kamu suka pudding itu kan?"

Ajeng mencium lembut tangan anaknya itu, wanita itu terdiam sejenak ketika merasakan jari-jari lentik dari sang anak bergerak perlahan, Ajeng langsung membulatkan matanya

"Sayang?"

Senyuman terbit di bibir Ajeng, wanita itu memblokir jalan air matanya, lalu mengusap sayang rambut Sabrina. "Sayang, tunggu ya, mama panggil dokter dulu," ucapnya lalu berlari keluar.

~~~

Pelajaran sejarah yang di bawa pak Asep tengah berlangsung, namun sekumpulan manusia yang seperti mayat hidup itu sudah menguap beberapa kali.

KEVANO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang