KEVANO [ END ]

9 ☯ Sekamar

🎀

Sabrina berbaring di atas kasur milik Kevano, sambil menatap langit-langit.

Setelah lama beradu mulut dengan Kevano, akhirnya mereka memutuskan untuk sekamar. Terpaksa mereka lakukan agar Gita tak curiga jika selama ini mereka pisah kamar.

"Ngapain lo di kasur gue?" tanya Kevano yang baru keluar dari kamar mandi.

Sabrina langsung merubah posisinya menjadi duduk, gadis itu menatap Kevano kesal.

"Ya tidur lah, ngapain lagi." Gadis itu memutar bola matanya malas.

Kevano menarik tangan Sabrina, membuat gadis itu hampir saja terjatuh.

"Ini kasur gue! lo tidur di sofa."

Sabrina melotot, yang ada ia akan merasakan pegal di sekujur badannya jika tidur di sofa.

"Gak mau!"

Ceklek

Pintu kamar Kevano terbuka, keduanya menoleh secara serentak.

"Kalian masih belum tidur?" tanya Gita yang membuka pintu.

"Eh, bunda."

Saat Sabrina ingin mendekat pada Gita, Kevano sudah lebih dulu merangkul pinggang gadis itu.

"Ini mau tidur kok bun cuman lagi bahas posisi yang enak aja. Iyakan? Sayang?" Kevano menaik turunkan alisnya menatap Sabrina.

Sabrina bergidik ngeri, lalu mencubit tangan Kevano yang melingkar di pinggangnya. Bisa-bisanya laki-laki itu mengucapkan hal mengerikan seperti itu.

Kevano semakin mengeratkan rangkulannya, laki-laki itu melotot kearah Sabrina, yang dibalas cibiran dari gadis itu.

"Bunda tidur gih, udah malam." Kevano menuntut Gita hingga ke depan pintu.

"Yaudah, kalian juga tidur ya," ucap Gita lalu pergi.

"Bye bun!" Seru laki-laki itu sambil melambaikan tangannya.

Kevano langsung mengunci pintu. Lalu berbalik, menatap tajam Sabrina yang tengah duduk santai diatas kasur.

Gadis itu tersenyum miring dengan tangan bersedekap dada. Kevano berjalan kearah Sabrina lalu mendorongnya hingga terbaring diatas kasur.

Tatapan mereka bertemu. tak lama, Kevano langsung membuang pandangannya.

Sabrina tertawa penuh kemenangan. "Aku tidur di kasur."