26 ☯ Sebuah Ciuman

2.3K 66 0
                                    

PERINGATAN!Bab ini mengandung beberapa unsur yang mungkin tidak cocok untuk sebagai pembacaan, harap kebijakan pembaca dalam membaca bab ini

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


PERINGATAN!
Bab ini mengandung beberapa unsur yang mungkin tidak cocok untuk sebagai pembacaan, harap kebijakan pembaca dalam membaca bab ini.


Terima kasih.

🎀

Fara merasakan sakit saat pergelangan tangannya di genggam dengan kasar oleh Kevano.

"Kevano, tangan aku sakit. Bisa pelan-pelan gak sih?" Cicit Fara kesal.

Kevano menendang pintu Rooftop dengan kasar, menatap ke arah Fara lalu melepas cekalan tangannya.

Fara langsung mengelus tangannya, gadis itu menelan ludahnya saat Kevano menatapnya dengan tatapan menahan emosi.

"Kevano, kamu gak marah kan sama aku?" Fara langsung memeluk tubuh Kevano.

"Lepas!"

Fara menggeleng. "Aku lakuin ini demi kamu, hiks."

Kevano mendorong paksa tubuh Fara, tak ada yang berubah dari tatapan laki-laki itu.

"Kevano, Itu gak bener! aku di jebak." Fara menggenggam erat tangan Kevano, namun langsung di tepis.

"Gue kira lo udah berubah Far, trnyata lo masih sama kayak dulu." Kevano melangkah pergi dengan cepat meninggalkan Fara yang terdiam seribu bahasa.

"Kevano! Aku bisa jelasin!" Teriak Fara namun tak dihiraukan oleh Kevano.

"KEVANO!!"

"SIALAN!" Fara membanting pot bunga mini yang berada di atas meja.

Tak hanya satu tapi tiga, gadis itu membanting dengan kuat bak kesetanan.

"SABRINA! UDAH CUKUP GUE BERSABAR BUAT LO! SEKARANG GUE BAKAL NGEBALES SEMUANYA," jerit gadis itu.

Fara mengeluarkan ponselnya, menscrol kontak seseorang, lalu menelponnya. Mulutnya terbuka saat telpon tersebut tersambung.

"Ayah! Aku berubah pikiran, aku terima tawaran ayah buat basmi lalat pengganggu!"

Fara tersenyum licik. "Sekarang lalatnya udah bertambah jadi tiga."

"..............."

"Ide bagus, kalau bisa ketiganya mati!"

Tut.

Fara tersenyum misterius, setelah panggilan itu selesai, gadis itu berjalan pergi dengan anggun meninggal Rooftop, tak lupa memasang wajah polosnya

"Kali ini gue pastiin lo bakal pergi sejauh-jauhnya dari Kevano."

~~~

Bel pulang sekolah berbunyi, Sabrina memasukkan bukunya ke dalam tas lalu berlari keluar dari kelas.

KEVANO [ END ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora