healing

165 21 2
                                    

Tiffany mengaduk aduk makanan di piringnya, sedikit pun dia tidak tertarik pada hidangan tersebut.

"Waegeure fany-ah?" Suara lembut milik wanita yang selama ini sudah dianggap nya sebagai ibunya, membuyarkan lamunannya.

"Aniyo eommanim" jawabnya tak bersemangat. Hembusan nafas keluar dari mulut cantiknya.

"Apa Taeyeon membuatmu kesal?" Lagi, pertanyaan itu keluar dari eomma Kim. Tampaknya dia khawatir jika anaknya berulah membuat sahabatnya kesal.

"Aniyo eomma, geunyang"

"Aa~ wae?"

"Eomma" Tiffany menggenggam tangan eomma Kim.

"Jessica arra?"

"Pacarnya Taeyeon kan?" Tiffany mengangguk menjawab tebakan dari eomma Kim.

"Kau tidak menyukainya?" Lagi lagi Tiffany mengangguk.

"Sejujurnya eomma tak menyetujui Taeyeon bersamanya, lebih baik Taeyeon bersama mu. Jika memang dia hanya menyukai wanita, eomma akan sangat setuju jika itu kau" Tiffany melebarkan matanya menatap tak percaya.

"Jessica, adalah anak dari musuhnya appa. dan eomma takut jika appanya Jessica menyakiti uri taengoo" eomma Kim mengelus tangan Tiffany.

"Maka dari itu, bisakah kau menolong eomma? Pisahkan mereka Tiffany" antara senang dan bingung, senang karena eomma mendukungnya untuk mendapatkan Taeyeon dan bingung gimana cara memisahkan mereka.

"Eommanim, tapi Taeyeon saat ini sudah tidak bisa dikasih nasehat, dia bahkan tak menemui kami dalam waktu cukup lama dan juga dia tak berkerja karena Jessica sangat protektif" eomma Kim menghela nafasnya berat. Dia tau jika anaknya sudah jatuh cinta maka dia akan menjadi bodoh seperti itu.

"Eomma hanya takut jika dia bersama Jessica terus, dia akan terluka. terlebih tidak ada lagi yang bisa melindungi dia semenjak appa meninggal" eomma Kim menahan air matanya agar tidak keluar.

"Adik nya yang seharusnya menjadi pelindung bagi Taeyeon karena dia adalah seorang lelaki namun dia malah terus membuat masalah" merasa tak enak, Tiffany bangkit dari duduknya dan memeluk eomma Kim dari samping. bukankah tampak seperti menantu yang bisa diandalkan?

"Gomawo eum, kalian selalu ada disaat Taeyeon ataupun eomma membutuhkan bantuan" Tiffany menganggukkan kepalanya, dia jadi sedikit menangis karena bisa merasakan kehidupan yang berat yang dirasakan oleh eomma Kim.

***


"Taengoo~" Taeyeon hanya bergumam menanggapi panggilan dari Jessica.
Dia lagi fokus membuat sarapan untuk mereka, sebelum Jessica pergi ke kampus.

"Selama rumah direnovasi, kau akan tinggal dimana?" Tanya Jessica, Taeyeon menghentikan aktifitas nya dan membalik menatap Jessica yang sedang duduk di kursi minibar.

"Hanya pengecatan ulang, lagian kamarku gak akan diubah apapun" ujar Taeyeon, lalu kembali pada aktifitas sebelumnya. Membuat sandwich.

"Apa Tiffany akan kesini hari ini?" Taeyeon terdiam sesaat, menarik napas nya pelan sebelum menjawab.

"Mungkin, karena dia yang mengatur. Dia paling tau selera eomma" ujar Taeyeon

"Kau tak usah khawatir, aku tak akan menemuinya. Aku akan diam dikamar" sambung Taeyeon. Jessica menggigit bibirnya, dia dilema.

"Nanti siang orangku akan datang kesini, untuk melepas cctv nya" lagi lagi Taeyeon terdiam mendengar perkataan Jessica.

"geurae? Neo gwenchana?" Tanya Taeyeon hati hati, sambil meletakan sepiring sandwich didepan Jessica, lalu dia duduk disampingnya.

Toxic relationship Where stories live. Discover now