Sungai Han

166 24 11
                                    

Taeyeon memperhatikan Tiffany yang sangat telaten menyuapi eomma nya makan, ia sudah berada di pintu sedari tadi. Namun ia menahan langkahnya, tak ingin mengusik mereka.

Taeyeon menutup pintu dengan perlahan tak ingin mereka menyadari keberadaannya, setalah menutup pintu, ia segera berbalik badan dan melangkah menjauh dari kamar rawat sang eomma.

"Noona" key memanggil Taeyeon, ia menatap bingung pada kakak nya yang berniat ingin meninggalkan kamar rawat ibu mereka.

"Eoh, wae?" Taeyeon hanya menoleh tanpa ingin membalikkan badannya menghadap key.

"Kau tak masuk? Eomma mencari mu tadi" key bertanya sambil melangkahkan kakinya menuju Taeyeon.

"Aku ada urusan, ini sarapan untuk mu dan Tiffany" setelah memberikan paper bag pada key, Taeyeon segera pergi dan mengabaikan key yang terus memanggilnya.

Taeyeon tak bisa membohongi hati nya yang masih kecewa pada sang eomma, tapi bukan berarti ia tak perduli dengan wanita tua itu. Sebelum nyonya Kim siuman, Taeyeon adalah orang yang selalu menjaganya dan tak akan membiarkan dirinya meninggalkan sang eomma barang sedetikpun.

Dengan langkah yang berat, ia terus saja berjalan tanpa tujuan yang jelas. Sesekali ia menghela nafas panjang, hatinya sangat kalut saat ini. Ia tak mengerti cara mendeskripsikan seperti apa kondisinya saat ini.

Ia merasa bersalah karena telah membuat eomma nya sakit, ia juga merasa marah pada sang eomma, bahkan pada sang appa yang sudah berada di alam lain.
Ia merasa dibodohi oleh takdir, mengingat fakta bahwa wanita yang menghiasi hatinya dulu adalah saudara kandungnya sendiri.

***

Lagi, Taeyeon tiada hentinya membuat seorang Tiffany khawatir. Hari sudah mulai malam, namun Taeyeon sama sekali tak menampakkan batang hidungnya ke rumah sakit. Oke, jangankan ke rumah sakit, Taeyeon bahkan tak ada di rumah nya, di kantor juga tak ada.

"Apa sudah coba dihubungi?" Yuri bertanya pada Tiffany, ia langsung bergegas ke rumah Taeyeon saat Tiffany menelepon nya dan mengatakan bahwa Taeyeon melarikan diri lagi. Lagi lagi, Yuri menjadi orang pertama yang di hubungi Tiffany saat tak dapat kabar dari Taeyeon.

"Ponselnya gak bisa dihubungi"

"Apa anak anak lain udah tau?" Tanya Yuri yang merasa kasihan pada Tiffany, boss nya itu tak habis habis membuat ulah dari kemarin, ia ingin bertanya ada apa pada Taeyeon tapi mulutnya sangat kaku. Ia takut jika masalah Taeyeon ada sangkut pautnya pada Jessica yang berada di apartemen nya.

"Sudah, mereka lagi mencarinya"

"Kalau gitu ayo kita cari keluar juga" usul Yuri.

"Eum arraseo, kita mencar saja" ujar Tiffany bangkit dari duduknya.

"Kau sangat suka mencar"

"Soalnya keluarga ku mencar, seperti tim sar" Yuri membungkam mulutnya, tak tau harus menanggapi bagaimana candaan gelap dari sang sahabat.

____

Tiffany langsung menghubungi Yuri ketika dirinya baru saja diberi kabar oleh sunny.

"Eoh Yul, kalian pulang saja. Sunny memberitahu ku kalau Taeyeon ada di sungai Han, gomawo yul" setelah mengatakan itu Tiffany memutuskan sambungan teleponnya, ia segera menginjak pedal gas nya agar segera sampai pada lokasi tujuannya.

***

Taeyeon mendongakkan kepalanya menatap seorang wanita yang tiba tiba saja berdiri dihadapan nya. Awalnya dia terkejut melihat Tiffany, namun akhirnya ia kembali menundukkan kepalanya seperti sebelumnya, ia mencoba mengabaikan wanita yang masih menatapnya dengan tatapan yang sulit dimengerti.

Toxic relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang