what do I call you?

164 24 0
                                    

Jessica mengatur nafasnya saat Taeyeon tertidur di atas dada nya, Sepertinya mantannya ini sangat mabuk sehingga tak bisa mengendalikan kesadarannya.

"Semoga dia tak akan ingat"

Dengan perlahan Jessica mendorong tubuh Taeyeon dari atas badannya dan membenarkan posisi Taeyeon tidur.

"Wae? Apa yang terjadi hingga kau mabuk begini?" Jessica mengusap lembut pipi Taeyeon.

"Tiffany mengurus mu dengan sangat baik" Jessica tersenyum, ia mengelus pipi Taeyeon yang sedikit berisi itu.

"Mianhae Taengoo, mianhae"

"Maaf kalau aku masih mencintaimu dan berharap kau kembali padaku ... Tapi, jangan khawatir, itu cuma harapan ku yang tak akan pernah terwujud."

"Orang tua kita ... Sangat egois bukan?"

"Aku sangat bersyukur jika kau hidup dengan baik selama ini"

"Jika ... Jika nanti kau mengetahui bahwa aku adik mu, ku mohon jangan menyalahkan siapapun. tidak ada yang bisa melawan suratan takdir Taengoo-ya" Jessica mengeluarkan kalimatnya dengan susah payah, air matanya mengalir begitu saja.

"Sangat lucu bahwa kau adalah kakak ku, kita sangat berbeda, kau sangat mesum" Jessica terkekeh geli dan mencubit pelan hidung mancung Taeyeon.

"Haruskah aku memanggil mu eonnie?" Jessica terkekeh geli.

"Taengoo-ya"

"Saranghae" bisik Jessica yang kini tak sanggup menahan tangisannya, ia menggenggam tangan Taeyeon sambil terus menangis dengan pilu.

Setelah lelah menangis, Jessica bangkit dari duduknya dan menyelimuti tubuh Taeyeon.

"Bogoshipo" Jessica memberi kecupan terakhir di pipi Taeyeon dan melangkah menjauh dari kasur, sebelum ia benar benar pergi dari kamar Yuri, ia mematikan lampu.

Jessica masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya, tak ingin jika Taeyeon sadar bahwa dirinya berada di apartemen Yuri.

"Berati aku akan di kamar terus?"

"Gwenchana" ucapnya menenangkan diri.

"Taengoo sangat pelupa, dia tak mungkin mengingat kejadian tadi" lagi lagi Jessica mengucapkan mantra penenang.

***

Taeyeon meringis saat merenggangkan badannya, di tambah kepalanya yang amat sangat berdenyut.

"Ah dimana ini?" Taeyeon mendudukkan dirinya dan mengamati sekitarnya, melihat jam weker dengan karakter Mickey Mouse.

"Aish kenapa ke apartemen si hitam"  ia menyisir rambutnya ke belakang.

"Itu bukan Yuri kan?" Gumam Taeyeon memegang bibirnya.

"Ey, itu pasti cuma mimpi, gak mungkin tiba tiba Yuri jadi sica"

"Aish Taeyeon pabo, kenapa sih minum segala" Taeyeon mengacak acakan rambutnya.

__

Taeyeon keluar dari kamar, ia merasa bosan. Hari sudah mau malam, tapi Yuri sama sekali belum pulang.

Ia mengerutkan keningnya saat melihat ada nasi goreng kimchi di atas meja.

"Yuri tadi pulang? Apa karena aku tidur dia jadi gak tega bangunin?" Taeyeon menyendokan sesuap nasi ke mulutnya, sambil mengunyah dia berjalan menuju ke kamar tamu yang sering Yuri gunakan ketika ia sedang menginap.

"Yul" ia menggedor-gedor pintu kamar, ingin memastikan bahwa Yuri benaran sudah pulang.

"Yaa! Kenapa di kunci segala" Taeyeon terus saja menggedor pintu itu.

Toxic relationship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang