breakup?

154 18 4
                                    

Tiffany melepaskan pelukan sepihak dari Taeyeon secara perlahan, sungguh hati nya sangat tak sanggup jika tidur didalam pelukan Taeyeon.

Kira kira, sudah berapa lama dia memendam perasaan terhadap sahabatnya itu? Hanya dia yang tau.

Ia menatap wajah Taeyeon yang terlelap dengan tenang, mengelus nya secara perlahan.

"Kau membuat ku gila" gumamnya pelan.

"Mesti aku tau tak bisa memiliki hati mu, aku tetap saja selalu memprioritaskan mu didalam segala hal"

"Tadi aku sedang meeting, aku sangat panik saat kau menelpon ku" suara Tiffany bergetar, dia bahkan menangis ketakutan waktu sedang diperjalanan.

"Tetap sehat Tae, setidaknya itu udah cukup untuk ku"

"Aku tak sanggup melihat mu sakit"

"Apalagi kau sampai kehilangan berat badanmu"

"Seperti kemarin"

"Jangan lagi ya" Tiffany mengelus pipi Taeyeon yang sedikit berisi. Itu tentu saja karena dirinya yang merawat Taeyeon saat ia dirumah sakit.

"Aku... Aku akan menjadi obat untukmu"

"Jika kau mengijinkan sih"

"Tapi sepertinya tidak, kekasih mu sangat posesif" Tiffany tertawa dengan kalimat ngelantur yang dia ucapkan.

Ibu jari Tiffany mengelus bibir bawah Taeyeon secara perlahan.

"Tapi, kekasih mu itu terlalu menyia nyia kan berlian seperti mu"

Tiffany menelan ludah nya kasar, saat matanya terus saja menatap ke bibir Taeyeon.

Semakin lama jaraknya semakin dekat, Tiffany menutup matanya saat mendorong kepalanya maju untuk mempertemukan bibir nya ke bibir Taeyeon.

Hanya seperkian detik, tapi terasa begitu lama menurut Tiffany.
Ia meraba dada nya, merasakan getaran jantung yang tak karuan.

"Maaf Tae" Tiffany membalikkan badannya membelakangi Taeyeon, jantung nya benar benar harus diselamatkan.

"Maaf Tae" Tiffany membalikkan badannya membelakangi Taeyeon, jantung nya benar benar harus diselamatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Taeyeon membuka matanya, menatap punggung Tiffany. Jantungnya menjadi tak karuan, sama halnya dengan Tiffany.

Ia menggigit bibir bawahnya dan sedikit menjilatinya, lip balm milik Tiffany sangat terasa oleh indra nya.

"Rasanya.....ingin lagi" ujar Taeyeon dalam hati.

______

Selama ini, aku hanya berpura-pura bodoh tak mengetahui bahwa Tiffany memiliki perasaan lebih padaku. Demi tuhan, aku sangat mengetahui nya.

Tapi, aku tidak ingin membuatnya canggung dengan aku menyadari bahwa dia mencintai ku. Aku pun begitu... Aku mencintai nya, dulu. Saat kami masih sama sama menempuh pendidikan hingga selesai. Tapi, bodohnya aku membiarkan Jessica lebih dulu memaksa masuk ke dalam kehidupan ku.

Toxic relationship Where stories live. Discover now