No love again

182 19 2
                                    

"apa yang kau pikirkan?" Tanya Yuri duduk di pinggir kasur dan memberikan segelas susu pada Jessica. Saat dirinya masuk kamar, ia melihat bahwa wanita yang tengah hamil besar itu sedang melamun.

"Taengoo"

"Wae?" Tanya Yuri penasaran. Sebenarnya sedari mereka keluar dari kamar inap Taeyeon, mulut nya sudah gatal ingin menanyakan hal itu, tapi dia tahan, karena wanitanya masih merajuk saat itu.

"Apa benar dia udah sembuh? Secepat itu?" Yuri menganggukkan kepalanya mengerti kebingungan Jessica.

"Dari awal gejala itu muncul, Taeyeon langsung diberi obat sama Tiffany, tentu saja obat itu resep dari in guk. Kurang lebih setahun, Taeyeon rutin minum obat dan selalu di temani oleh Tiffany, dan ketika dia dirawat di rumah sakit, in guk langsung mengambil tindakan cepat untuk menangani Taeyeon. Sekarang Taeyeon tidak hanya di bantu dengan obat, tapi juga dengan terapi dan obrolan khusus untuk bikin diri Taeyeon jadi lebih baik dari sebelumnya" jelas Yuri.

"Dia belum sepenuhnya sembuh" sambung Yuri menyelipkan rambut Jessica dibalik telinga nya. Rambut itu menghalangi pemandangan saja!

"Ah begitu"

"Kenapa? Emang ...apa yang kalian bicarakan?" Yuri memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh.

"Hanya kehidupan pernikahan ku, dan kau yang menyelamatkan ku" kenapa jawaban Jessica tak membuat Yuri puas.

"Kau tak perlu khawatir, aku sudah bilang padanya kalau aku yang melarang mu untuk memberitahu nya" bukan itu yang Yuri khawatirkan.

"By the way, apa Tiffany menyukai Taeyeon?" Tanya Jessica, dirinya sangat penasaran akan hal ini dari dulu.

"Sangat. Sudah bukan rahasia lagi bahwa dia sangat sangat menyukai kakak mu" Kan! Jessica yakin akan hal itu, dari dulu. Perlakuan Tiffany terhadap Taeyeon sangat berbeda.

"Aku juga bisa melihat itu dari tatapannya"

"Kenapa? Apa ada hal lain yang kau bicarakan dengan Taeyeon?" Tanya Yuri.

"Tidak ada, kalian liat sendiri kan gimana tadi?" bukankah tadi Yuri dan Tiffany mendengar pembicaraan mereka?

"Maksudku, apa Taeyeon ada bahas tentang hubungan kalian?"

"Uh-huh, dia sudah menganggap ku adiknya" Yuri menggaruk pipinya. "Bukan itu!" batin Yuri. Bagaimana cara dirinya bertanya tentang itu?

"Apa Taeyeon tak membahas tentang masalalu kalian?"

"Tidak, lagian hubungan itu udah lama berakhir"

"Ah begitu ya" Yuri tersenyum mendengarnya.

"Apa kau cemburu?"

"Nde? Kenapa kau berfikir begitu?"

"Kau takut kan kalau Taeyeon masih memiliki perasaan padaku"

"Tidak, bukan Taeyeon. Tapi kamu" ujar Yuri mengambil gelas yang sudah kosong itu dari tangan Jessica, dan meletakkannya di meja nakas samping kasurnya.

"Aku?"

"Apa kau masih punya perasaan terhadap Taeyeon?" Tanya Yuri menatap Jessica.

"Sama sekali tidak. Kau sudah mengambil hati ku Yul, aku sudah memberitahu mu, tapi kau yan-hmp" Jessica menutup matanya terkejut saat Yuri tiba tiba saja membungkam mulutnya dengan bibir Yuri. Pangutan lembut yang Yuri berikan membuat Jessica tersenyum didalam ciuman mereka, saling menyesap bibir satu sama lain untuk kesekian kalinya. Yup, mereka sudah sering berciuman.

Yuri menjauhkan wajahnya dari Jessica, mengelap bibir itu untuk menghapus sisa saliva nya.

"Saat kau menciumku, aku bisa merasakan jiwamu" Yuri mengernyit heran.

Toxic relationship Where stories live. Discover now