hidden hero

160 25 3
                                    

Jessica menatap sekelilingnya yang sudah amat sangat bersih akibat ulah nya. Ia tersenyum sambil menyeka keringat yang mengalir dari pelipisnya. Dengan wajah yang pucat ia kembali menata ulang buku buku yang ada di dalam rak yang berada di ruang tamu.

Jessica menatap was was ke arah pintu apartemen saat mendengar bunyi seseorang yang menekan password pintu.

"Eh?" Jessica menghela nafas lega nya saat melihat sang pemilik apartemen masuk dan menatapnya bingung.

"Apa yang kau lakukan?" Jessica tersentak kaget saat suara itu menyapa ke dalam gendang telinga nya.

"Mi-mianhe, aku udah lancang menata apartemen mu" ujar Jessica takut.

"Gomawoyo, aah aku sudah sangat lama tidak sempat membersihkan apartemen ini" Jessica tersenyum senang mendengar bahwa pemilik apartemen itu tak memarahi nya karena sudah tak sopan.

"Aku membawakan mu makan siang, aku lupa jika kulkas ku kosong"

"Kamsahamida"

"Gwenchana" Jessica mengekori gadis itu yang berjalan menuju dapur, mengambil peralatan makan.

"Wah kau juga membersihkan dapur?" Jessica hanya bergumam menyahuti pertanyaan itu. Fokusnya kini hanya menatap ayam yang sedang di tata di dalam piring. Perutnya terus saja mendemo agar segera di isi oleh ayam goreng yang sangat menggiurkan itu. Ia mendudukan dirinya di kursi mini bar saat gadis itu mengode nya agar segera duduk.

"Kamsahamida" ujar Jessica sedikit menundukkan kepalanya mengucapkan terima kasih.

"Berhenti mengucapkan itu terus" jengah gadis itu menatap Jessica.

"Na jinjjayo, kau sudah menyelamatkan ku. Gomawoyo ... Yuri-ssi" Jessica berujar dengan mata nya yang berair menatap gadis yang duduk di depannya.

"Arraseo" ujar Yuri pelan, matanya kini menelusuri wajah Jessica yang masih memiliki beberapa memar di bagian wajahnya. Apa lagi sudut bibirnya yang sobek dan masih terlihat jelas darah mengering di sana.

"Kau sudah mandi?" Jessica menghentikan kunyahan nya dan menatap Yuri.

"Apa aku bau? Ah mianhae. Aku akan makan di lantai saja" Jessica turun dari kursi nya dan berniat mengambil beberapa potongan ayam untuk ia makan. Sial! Yuri merasa bersalah.

"Anja"

"Ne?"

"Anja" ulang Yuri dengan wajah datarnya.

"Ah ne" Jessica kembali duduk di kursi dan menundukkan kepalanya.

"Lanjutkan makan mu" ujar Yuri yang kini sudah melanjutkan makannya. Ia tak lagi menatap Jessica yang kini merasa minder.

"Aish jinjja, apa yang sudah Tyler lakukan padamu?" Jessica tersentak kaget saat Yuri tiba tiba menggeprak meja.

"Ye?"

"Apa si brengsek itu berhasil di tahan?" Jessica mengerjapkan matanya melihat wajah Yuri yang memerah. Kenapa dia? Tiba tiba sekali? Temennya Taengoo sangat aneh. Batin Jessica.

"Aku tidak tau" Yuri hanya diam dan tak berniat untuk menyauti perkataan Jessica kembali, ia memilih untuk makan dengan tenang.

"Kau akan kembali ke kantor?" Yuri hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jessica.

"Biar aku yang cuci" ujar Jessica cepat saat melihat Yuri yang ingin memindahkan piringnya ke wastafel.

"Arraseo"

"Aku tunggu di ruang tamu" sambung Yuri, lalu ia pergi menuju ruang tamu yang hanya terpisahkan oleh dinding partisi.

Jessica memutar kepalanya melihat Yuri yang sedang mendudukan dirinya di sofa.

Toxic relationship Where stories live. Discover now