Tyler

152 17 10
                                    

Taeyeon menatap Jessica dan Tyler secara bersamaan, dadanya sangat sakit ketika melihat kekasihnya duduk disamping lelaki yang berstatus tunangan kekasihnya, eh bagaimana menjabarkan nya? Apa... Taeyeon adalah simpanan? Karena status nya lebih tinggi Tyler.

"Kau ingin minum ap-"

"Gak usah berbasa-basi, kenapa kau memanggil ku kesini?" Taeyeon memotong perkataan Jessica. Terlihat jelas jika Jessica sangat gugup, keringat dipelipisnya terlihat jelas oleh mata Taeyeon.

Taeyeon memutar matanya malas, pemandangan cafe saat ini lebih menarik perhatian nya dari pada harus menatap sepasang kekasih didepannya.

"Apa aku saja yang berbicara?" Bisik Tyler ke Jessica yang masih bisa didengar oleh Taeyeon.

"Ah palli, aku sangat sibuk" ujar Taeyeon mulai kesal.

"Jangan berlagak sibuk, kau hanya pengangguran" Taeyeon tertawa renyah saat perkataan itu terlontar dari Tyler, saingannya.

"Yaa saekya! Kau ingin saham mu ku obrak abrik?" Taeyeon merendahkan nada suaranya, membuat Tyler tersenyum kecut.

"Geumanhae" interupsi Jessica pada Tyler yang ingin membalas kalimat Taeyeon.

"Selesaikan dalam satu menit, kenapa kau memanggil ku" Taeyeon mengeluarkan suara yang terdengar seperti perintah, saat ini Taeyeon mendominasi keadaan.

"Kami akan menikah" ujar Tyler melempar undangan dimeja, tepat didepan Taeyeon.

Taeyeon menatap tajam ke Tyler yang saat ini tersenyum mengejek.

"I win, you lose" ujar Tyler tanpa suara membuat Taeyeon semakin geram.

"Kau tak ingin berbicara?" Tanya Taeyeon menatap Jessica yang masih menunduk.

"Ye, algesseumnida! Aku akan meluangkan waktu penting ku untuk datang ke pernikahan kalian" ujar Taeyeon tersenyum sambil melihat lihat undangan yang diberikan Tyler.

"Tidak datang lebih baik" ujar Tyler Sombong.

"Ey, mana boleh begitu. Kau sudah membooking cafe ini demi mengundang ku" ujar Taeyeon dengan tawanya.

"Apa ada yang perlu dibicarakan lagi?" Tyler mengangkat kedua bahunya.

"Arraseo, kalau begitu saya pamit undur diri. Semoga pernikahan kalian lancar" Taeyeon pergi dari sana dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya.

Berjalan cepat ke mobilnya yang terparkir rapi didepan sana.

Suara bantingan pintu mobil terdengar nyaring, Taeyeon menghela nafasnya yang terasa menyesakkan.
Menenggelamkan wajahnya di setir mobil.

"Ah Kamjagiya!" Suara Taeyeon bergetar sangking terkejutnya karena Jessica yang tiba tiba masuk kedalam mobil.

"Aa wae?" Tanya Taeyeon yang mulai jengah terhadap Jessica, dia hanya diam saja sedari tadi.

"Mianhae" Jessica menangis tersedu, tangisannya terdengar pilu.

"Gwenchana"

"Aku sudah memperkirakan hal ini akan terjadi"

"Ey, berhentilah menangis. Seharusnya aku yang menangis karena kau campakkan" Taeyeon terkekeh geli saat menyadari nasibnya sangat menyedihkan.

"Kajima Taeyeon-ah" ujar Jessica memegang tangan Taeyeon.

"Mwo?"

"Aku tidak ingin putus dengan mu, ku mohon" Jessica berbicara dengan kesusahan, nafasnya tersengal akibat tangisan yang belum reda.

"Michoseo?" Taeyeon menatap Jessica heran. Ia menghela nafasnya yang sangat berat.

"Geuman Jessica! Aku tidak ingin menjadi simpanan mu lagi" Jessica semakin menangis mendengar kalimat Taeyeon.

Toxic relationship Where stories live. Discover now