Into you

159 27 4
                                    

Jessica mengernyit heran saat melihat sekeliling nya. Ia meringis saat ingin mendudukan dirinya, dengan memijit pelipisnya ia menatap sekelilingnya dengan bingung.

"Kamar siapa ini?" Gumamnya bertanya pada dirinya sendiri, ia menatap tubuhnya yang berada di bawah selimut tebal.

"W-wae? Ma-mana baju ku" lagi lagi ia berbicara sendiri saat menemukan tubuhnya tak di baluti oleh pakaian apapun.

"Eoh? Kau sudah bangun" Jessica menatap ke sumber suara dan menemukan seorang gadis menghampirinya dengan sebuah nampan.

"K-kenapa aku bisa disini?" Jessica memberanikan diri untuk bertanya saat gadis itu duduk di kursi samping kasur yang sedang ia tempati.

"Minum ini dulu, badan mu sangat panas" ia menyerahkan segelas air dan beberapa pil obat pada Jessica.

"Kamsahamida" cicit Jessica menundukkan kepalanya, ia merasa canggung dan bingung.

"Jangan salah paham, aku tidak mungkin membiarkan mu tidur dalam keadaan baju basah" ujarnya saat melihat Jessica yang kembali menunduk setelah meminum obat dari nya.

"Ne, kamsahamida" ujar Jessica dengan suara pelannya, ia ingin bertanya mengapa ia bisa ada disini tapi mulutnya terlalu takut.

"Ini sarapan lah" Jessica menerima nampan yang berisi semangkuk bubur, ah perutnya sangat lapar.

"Pelan pelan panas" tegur gadis itu yang melihat Jessica memasukan buburnya secara cepat.

"Aku akan ke kantor, kau ingin aku antar ke suatu tempat?" Jessica menghentikan sendok yang ingin masuk ke mulutnya.

"Bisakah kau mengantar ku ke rumah ku?"

"Bukankah rumah mu di sita pihak bank? Atau-"

"Ye? Di-disita?" Jessica menatap lekat gadis yang masih setia menatapnya, sedari tadi gadis itu terus menatap Jessica dengan wajah datarnya.

"Kau tidak tau?" Jessica menggelengkan kepalanya.

"Sudah ku duga. melihat badan mu yang penuh luka, sudah pasti Tyler menyiksa mu dan kau tak tau kabar dunia luar" Jessica menurunkan sendok yang masih berisi bubur itu kembali pada mangkuk, ia menyembunyikan tangannya yang bergetar hebat.

"Mr. Jung masuk penjara, dan ku dengar ibu mu kembali ke California" jelas gadis itu.

"Arraseo, kau boleh menginap disini beberapa hari setelah kondisi mu pulih. Aku harus ke kantor" gadis itu bangkit dari duduknya.

"Kau boleh memakai baju yang ada di lemari ku" sambungnya.

"K-kamsahamida" ujar Jessica dengan suara gemetarnya, ia menahan tangis dengan sekuat tenaga.

"Gwenchana" gadis itu menjawab dengan wajahnya yang datar, lalu segera keluar dari kamar miliknya yang sedang di tempati oleh Jessica.

***

Taeyeon menegakkan kepalanya saat mendengar ketukan pintu.

"Aish baru saja ingin tidur" gumam Taeyeon kesal melihat jam yang tertera di layar laptop nya, masih menunjukkan pukul 6 pagi.

"Masuk" setelah ia mengatakan itu. Pintu langsung terbuka dan menampilkan Tiffany yang berjalan tergesa menghampiri Taeyeon.

"Wae?" Tanya Taeyeon bingung saat Tiffany tiba tiba menangkup wajah nya dengan kedua tangannya.

"Badan mu panas, kau tidur di kantor?" Tanya Tiffany dengan nada khawatir.

"Aniya, aku baru datang" jawab Taeyeon melepaskan tangan Tiffany dari wajahnya. Ia menarik pinggang Tiffany agar sedikit mendekat padanya lalu menenggelamkan wajahnya di perut Tiffany.

Toxic relationship Where stories live. Discover now