Destiny 01 (⛔)

2.6K 84 35
                                    

"Aku tidak mau tahu, Zee. Kau harus menuruti kemauanku atau ibumu aku bunuh." ujar seorang pria bernama Willie yang juga adalah paman dari Zee Wang.

"Teganya paman pada kami." gumam Zee dan menatap Willie dengan mata penuh kebencian.

"Hey, kau harus membayar kembali uang yang kau dan ibumu pakai selama ini. Semenjak kau bayi, aku yang membiayaimu dan ibumu. Jadi sekarang waktunya kau membayarku kembali." ujar Willie dan tersenyum.

"Dimana Mae sekarang?" tanya Zee dan Willie hanya tersenyum.

"Kau layanilah orang2 yang datang ke bar ini yang meminta layanan lebih, kau mengerti kan maksudku?" ujar Willie dengan pandangan mesum pada Zee.

"Dengar, kau itu tampan dan gagah, pasti akan banyak pria dan wanita yang menginginkanmu. Menjadi gigolo tidaklah buruk, Zee. Kau dapat memuaskan nafsumu dan juga aku mendapatkan uangku. Dan jika kau mau melakukan ini, aku jamin kalau nyawa ibumu akan tetap ada di dalam tubuhnya. Ok na?" ujar Willie lagi.

Zee menahan airmatanya.
Rasa kesal, sedih dan takut akan keselamatan nyawa ibunya berkecambuk di dalam pikiran dan hati Zee.

"Baiklah, paman. Tapi jika terjadi apa2 pada ibuku... Kau akan menerima akibatnya." ujar Zee.

"Beraninya kau mengancamku, kau itu bukan siapa2 tanpa aku. Bahkan mungkin kau sudah mati sewaktu kau masih bayi jika aku tidak menolongmu dan ibumu." teriak Willie.

"Sekarang lakukan saja apa yang kumau, jangan berkata apa2 lagi. Dasar anak sialan. Jangan hanya bisa menyusahkan saja, kerja." teriak Willie lagi dan berbalik lalu masuk ke dalam kantornya.

Zee menundukkan kepalanya lalu meneteskan airmata, Zee segera menghapus airmatanya dengan telapak tangannya dan berbalik berjalan dengan tegak keluar dari lorong itu dan berdiri di depan meja bar dengan pandangan mata yang kosong.
.

Semenjak hari itu, Zee bekerja di sana sebagai pemuas nafsu para pelanggan mesum yang menginginkan kepuasan di atas tempat tidur.

Hingga tak terasa 7 bulan sudah Zee melakukan pekerjaan itu.
Zee mempunyai beberapa pelanggan tetap yang sangat puas dengan servisnya.

Yang semua orang tidak tahu kalau Zee selalu mengkonsumsi obat perangsang setiap dia melayani para tamu.

"Phi Zee, kau luang? Aku ingin membookingmu." ujar seorang pria putih dan cantik yang sudah menjadi pelanggan setia Zee.

"Hmm. Ayo." ujar Zee sambil tersenyum dan menyimpan minumannya di meja bar.

Zee mendengakkan kepalanya sebentar untuk meminta ijin pada bartender di sana dan bartender itupun tersenyum dan melakukan gestur yang sama dengan Zee.

Zee mengikuti pria itu ke sebuah kamar di lantai atas.
Setibanya disana pria itu menatap Zee dan Zee pun tersenyum.

Pria itu menghampiri Zee dengan matanya yang terlihat bernafsu dan menatap pada tubuh Zee atas dan bawah, lalu matanya berhenti pada dada Zee yang terlihat diantara beberapa kancing kemejanya yang terbuka.

Setelah pria itu tepat di depan Zee, dia menempelkan pinggang dan bagian bawahnya pada Zee, Zee sedikit mendengakkan kepalanya sambil tersenyum.
Tangan Zee pun memegang pinggang pria itu.

Pria itu pun mengusapkan tangannya dari perut hingga mengelus2 dada Zee dengan matanya yang terus menatap mata Zee.

Pria itu akhirnya mencium bibir Zee dan Zee pun membalas ciuman pria itu.
Ciuman pria itu semakin ganas dan Zee berusaha mengimbanginya.

Zee mendorong pelan pria itu hingga kakinya menyentuh pinggir tempat tidur yang sengaja disediakan disana.

Mereka menghentikan ciumannya lalu perlahan Zee membuka kemejanya dan pria itu melihatnya sambil tersenyum.

Setelah kemeja Zee terlepas dari tubuhnya, pria itu pun membuka kemejanya sendiri dan berbaring di atas tempat tidur sambil membuka celananya.
Zee pun melakukan hal yang sama.

Setelah keduanya polos tanpa busana, Zee menaiki tempat tidur itu dan merangkak di atas tubuh pria itu yang putih mulus.

Zee menarik kedua kaki pria itu bersamaan dengan dia yang masih merangkak menaiki tubuh pria itu.

Pria itu mendengakkan kepalanya dengan tersenyum.
Perlahan Zee menempatkan juniornya di depan lubang pria itu dan menekannya perlahan.

"Ahhhhh..." desah pria itu dengan masih tersenyum lebar dan mendengakkan kepalanya serta tangannya yang meremas sprei dibawah tangannya.

Zee menekan semakin dalam juniornya dan setelah masuk seluruhnya.
Pria itu menaikkan wajahnya dan menarik tengkuk Zee lalu menciumi bibir Zee dengan rakus.

"Hmm... Phi benar2 hebat... Ahhhh.." gumamnya.

Zee tersenyum lalu memulai gerakkannya.
Zee memaju mundurkan pinggulnya dan memegang kedua kaki pria itu.

Setelah beberapa lama...

"Ahhhh.. Phiiii... Aku keluar... Ahhhhh.." teriaknya dan Zee mempercepat gerakkannya dan menyentuh junior pria lalu mengusap2nya pelan.

"Ahhhh... Phiii...." teriak pria itu lagi.

Zee mengeluarkan juniornya dari dalam lubang pria itu dan merangkak mundur lalu berdiri dan menatap pria itu yang masih menikmati klimaxnya.

Zee lalu mengambil celananya namun...

"Phi.. Aku ingin double. Sekali lagi." ujar pria itu yang mengangkat kepalanya menatap Zee.

Zee pun tersenyum lalu menyimpan kembali celananya dan merangkak lagi naik ke atas tubuh pria itu dan pria itu pun tersenyum lebar.
Zee pun melakukan hal yang sama.
Dan pria itupun menikmati layanan Zee.

Namun yang pria itu tidak tahu kalau Zee sebenarnya bukanlah penyuka sesama dan dia pun sama sekali tidak bernafsu melihat tubuh pria itu walaupun tubuh pria itu sangatlah mulus dan putih bersih.

Setiap melakukan hal itu sesungguhnya sangat menghancurkan hati Zee.
Sesungguhnya setiap kali melakukan hal itu ingin sekali dia menjerit menangis.

Namun Zee selalu menahannya dan hanya mengeluarkan senyum untuk memuaskan para pelanggannya.
Hati Zee saat ini sudah terasa mati dan hanya bisa dengan pasrah menerima takdirnya.












TBC

Awal chapter sudah NC.. 🤭🤭🤭

Gimana menurut kalian cerita kali ini?

Semoga suka dengan cerita kali ini.

Ditunggu yah chapter2 berikutnya.

Jangan lupa dong vote, komen sama follow bagi yang belum.
Supaya kita saling berbagi kebahagiaan, ok na?

😁😁😁😁

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now