Destiny 18

510 59 12
                                    

"Ahh.. Phi Zee apa kabarmu?" ujar Saint sambil berdiri dari duduknya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya lalu berjalan menghampiri Zee dan Nunew yang baru saja memasuki mansion mereka.

"Aku baik2 saja. Terima kasih, Saint." ujar Zee dengan tangannya memegang dua buah koper besar.

"Kau sementara bisa tinggal di mansion ini, Phi. Sampai kau bisa menemukan tempat tinggal yang baru." ujar Saint.

Zee mengangguk namun Nunew mengerutkan dahinya.

"Maksud Phi? Apa Hia tidak akan selamanya tinggal disini bersama New?" ujar Nunew dan merengutkan wajahnya.

"Tentu saja tidak. Ini rumahku, dia juga mantan pelacurku. Mana mungkin dia bisa tinggal disini selamanya bersamamu New." ujar Saint.

"Phiiiii.." rajuk Nunew.

"Pelacur, pelacur.. Bisakah Phi jangan mengatakan itu lagi? Hia bukan pelacur lagi Phi. Hia sekarang adalah pasangan hidup New." ujar Nunew.

Zee dan Saint tersenyum melihat wajah Nunew yang lucu ketika merajuk pada kakaknya itu.

"Phi Zee memang sudah bukan pelacur lagi, dia mantan pelacur dan aku mantan pelanggannya. Aku benar kan?" ujar Saint lagi.

"Phiii... Mulut Phi itu jahat sekali." ujar Nunew lebih mencemberutkan wajahnya.

"Apa yang dikatakan kakakmu itu memang benar Nhu. Dan aku tidak masalah hanya sementara disini." ujar Zee pelan.

"Hiaaa.. Jadi Hia tidak mau selamanya tinggal disini bersama Nhu?" ujar Nunew.

"Tentu saja tidak New. Karena kalian yang akan pergi dari sini bukan hanya Phi Zee." ujar Saint.

"Ha??" ujar Nunew bingung.

"Nhu, Hia mengerti maksud Saint. Setelah Hia bisa menemukan rumah baru dan juga bisa menyelesaikan masalah Hia dengan paman dan mae Hia, Hia akan membawa Nhu keluar dari sini." ujar Zee.

Dan Nunew pun tersenyum menatap Zee.
Tiba2 Saint menghampiri Nunew dan merangkul leher Nunew.

"Kau itu sudah dewasa New. Aku sudah cukup menjagamu. Giliran dia yang kau pilih yang akan melanjutkan tugasku." ujar Saint sambil menatap Nunew.

Nunew lalu memeluk pinggang Saint dan Saint pun memeluk bahu Nunew.

"Tapi...... Jika dia gagal menjaga dan merawatmu, aku akan mengambilmu kembali dan aku akan membuatnya menyesal telah menyia2kanmu." ujar Saint dan menatap Zee.

Zee tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Phi.. Khop khun khap. New rak Phi na." ujar Nunew dan semakin erat memeluk Saint.

Setelah beberapa saat Saint melepaskan pelukannya.

"Sekarang kita rundingkan apa yang akan kita lakukan pada paman dan Mae Phi Zee." ujar Saint dan berjalan menuju ke ruang kantornya.

Zee meninggalkan koper2nya di ruang keluarga dan bersama Nunew mengikuti Saint.

Setelah mereka sampai di ruang kerja Saint.
Saint duduk di kursinya dan Nunew juga Zee duduk di hadapan Saint.

"Apa yang akan kau lakukan pada Mae dan pamanmu, Phi? Aku tahu mungkin Phi tidak mau membalaskan dendam pada Mae Phi. Tapi harus Phi ingat.. Kini kau mempunyai tanggung jawab akan keselamatan adikku dan mereka berdua akan selalu menjadi ancaman untukmu dan tentu saja untuk adikku Nunew. Aku akan memusnahkan mereka berdua jika mereka berani macam2 pada Nunew." ujar Saint dan Zee pun mengangguk pelan.

"Aku tahu Saint. Aku tahu biar bagaimana pun Mae adalah orang yang melahirkanku, tapi.... Dia sudah menjualku, bukankah itu sudah membuatnya kehilangan status sebagai ibuku? Tapi walau bagaimana pun aku tidak akan pernah bisa menghilangkan darah ditubuhku yang mengalir darahnya. Sampai mati pun dia tetap ibuku. Aku hanya ingin memberi mereka pelajaran dan memperingatkan mereka kalau sudah cukup mereka menyiksaku apalagi kalau mereka berani menyentuh Nunewku." ujar Zee dengan mata yang menyala marah.

Namun bibir Nunew tersenyum mendengar Zee mengatakan 'NUNEWKU' padanya.

"Aku merasa kalau aku kekurangan segalanya untuk melawan mereka, karena itu aku mohon bantuanmu, Saint... Dan aku akan melakukan semua rencana2mu asalkan tidak membunuh Maeku." ujar Zee lagi sambil menahan airmatanya.

Melihat itu, di bawah meja, tangan Nunew menggenggam tangan Zee.
Dan Zee menatap Nunew lalu tersenyum dan membalas genggaman tangan Nunew.

Saint mengangguk2kan kepalanya.

"Baik, akan aku pikirkan caranya. Sekarang sudah terlalu larut. Kalian lebih baik istirahat." ujar Saint.

"Hmm. Phi juga segeralah istirahat na." ujar Nunew dan Saint pun mengangguk.

"Pergilah." ujar Saint.

Zee dan Nunew berdiri dari tempat duduk mereka dan berjalan bersama keluar dari ruang kantor Saint.

"Demi kebahagiaan dan keselamatan Nunew aku akan membantumu kali ini, Phi." ujar Saint.
.

Zee menatap kamar yang dulu pernah dia tinggali dengan kedua tangannya yang memegang koper2 besar miliknya.
Nunew pun tersenyum melihat pada Zee.

Zee membalikkan badannya dan menatap Nunew yang menutup pintu.
Zee tersenyum dan melepaskan koper2nya lalu merenggangkan kedua tangannya.

Nunew yang melihat itu pun tersenyum lalu setengah berlari menghampiri Zee dan memeluk pinggang Zee.
Zee memeluk Nunew dan mencium pangkal kepalanya.

"Khop khun na khun chai." ujar Zee dan Nunew semakin melebarkan senyumnya.

"Aku berhutang banyak padamu dan kakakmu Nhu. Walaupun aku tahu kalau Saint melakukan semua ini demi kau tapi aku sangat tertolong olehnya." ujar Zee.

"Aku juga merasa kalau takdirku tidak seburuk yang kukira, karena takdir itu telah membawaku bertemu dengan Saint dan berkat Saint membawaku padamu dan kini setelah bertemu kalian berdua, aku merasa kalau aku bisa merubah nasib burukku menjadi lebih baik." ujar Zee.

Nunew menengadahkan kepalanya dan tersenyum menatap wajah Zee yang menunduk menatap Nunew.

Zee lalu menurunkan wajahnya dan mencium bibir Nunew.
Nunew dan Zee memejamkan matanya.

"Bertemu kalian berdua adalah mujizat yang sangat aku syukuri, Nhu.... Dan sekali lagi aku ingin bilang... Khop khun na." ujar Zee dan kembali mencium bibir Nunew.


















TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah, makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now