Destiny 15

485 63 9
                                    

"Aku ingin berlian yang termahal." ujar Mae Zee pada seorang wanita di depannya.

"Wahh.. Kau sedang banyak uang ya sekarang." ujar wanita itu sambil mengeluarkan beberapa kotak besar berisi perhiasan2 dari tas besarnya.

"Hmm. Kau tahu ada yang membeli anakku Zee dan tiba2 dia mengembalikan Zee pada Willie tanpa meminta kembali uangnya. Jadi Willie memberikanku uang yang cukup banyak karena Zee bisa kembali menghasilkan uang." ujar Mae Zee sambil tersenyum lebar dan memilih2 perhiasan dari kotak2 di depannya.

"Aku masih tidak menyangka June kalau kau akan bisa bersama Willie." ujar wanita itu.

"Memangnya kenapa?" ujar June tanpa menoleh pada wanita itu dan tetap menatap pada kotak2 perhiasan.

"Bukankah dia adikmu?" ujar wanita itu.

"Adik mantan suamiku, Mild. Bukan adikku." ujar June.

"Hmm. Aku juga tidak dapat mengerti mengapa kau begitu benci pada Zee anakmu sendiri, apa salah dia padamu? Menurutku dia anak yang baik." tanya wanita itu lagi.

Tiba2 June menatap Mild dengan wajah yang kesal.

"Karena dia aku kehilangan segalanya. Karena ayahnya aku menderita. Untung saja Willie dapat menebus kesalahan2 kakaknya padaku." ujar June.

"Apa salah Zee dan suamimu padamu, June? Maaf bukan aku menghakimimu tapi aku hanya tidak mengerti saja." ujar Mild.

"Karena hamil Zee aku kehilangan kesempatanku untuk menjadi model dan karena ayahnya yang terus menerus sakit2an menghabiskan semua harta kami. Hartaku juga terbawa, Mild." ujar June lagi.

"Seharusnya seorang suami menghidupi dan membahagiakan istrinya. Tapi suamiku malah memberi beban anak dan pengobatan padaku. Jadi kupikir sekarang waktunya anaknya untuk membahagiakanku. Lagipula menurutku pekerjaan Zee sekarang saling menguntungkan untuk kami berdua. Dia dapat memuaskan nafsunya tanpa harus mempunyai beban untuk menghidupi istri dan anak2nya seperti aku dan aku sebagai ibunya dapat merasakan bahagia dengan memenuhi kebutuhanku yang dulu sempat hilang." ujar June membuat Mild menggeleng2kan kepalanya.

"Tapi kau jangan lupa kalau Zee itu anakmu juga." ujar Mild pelan.

"Karena dia anakku seharusnya dia bisa membahagiakanku bukannya selalu menyusahkan saja seperti ayahnya." ujar June.
.
..
...

Zee menatap ponsel itu dengan pembicaraan antara June dan Mild.
Zee membelalakkan matanya dan mengeraskan rahangnya.
Zee tidak bergerak sama sekali walaupun video itu telah berhenti berputar.

Nunew menatap Zee dan perlahan menghampiri Zee.
Nunew melihat airmata menetes dari mata Zee dan tetesannya tidak berhenti2 namun tidak ada isakan atau kata2 dari mulut Zee.

Nunew memegang bahu Zee yang terduduk di atas tempat tidur.
Namun tiba2 Zee memegang tangan Nunew di bahunya dan menepiskan tangan Nunew.

Nunew meneteskan airmata menatap pada tangan yang di tepiskan oleh Zee.

"Hia." gumam Nunew pelan.

"Bisakah kau tinggalkan aku sendiri?" ujar Zee sambil menyimpan ponsel Saint di atas tempat tidur sampingnya dan mengejutkan juga membuat Nunew sakit hati.

"Hia." gumam Nunew lagi.

"Aku mohon tinggalkan aku sendiri." teriak Zee sambil berdiri dari duduknya dan Nunew pun terperanjat kaget dengan teriakan tiba2 Zee padanya.

"Tidak." jerit Nunew dan Zee pun menatap Nunew dengan pandangan marahnya.

"Sampai kapanpun Nhu tidak akan pernah meninggalkan Hia." teriak Nunew.

Nafas Zee memburu menahan segala rasa yang berada di hatinya.
Rasa sakit hatinya atas pengkhianatan ibunya membuat Zee kehilangan semua pikirannya.

"Kumohon tinggalkan aku sendiri. Aku ingin sendiri." ujar Zee dan terkulai jatuh terduduk di lantai lalu menangis terisak2.

Nunew segera berlari dan bersimpuh di depan Zee sambil memeluk kepala Zee yang menunduk di atas tempat tidur.

"Tidak, Nhu tidak akan meninggalkan Hia. Nhu cinta Hia. Nhu akan menjadi pengganti ibu Hia dan melindungi Hia. Nhu bisa menjadi siapa saja atau apa saja untuk Hia. Hia jangan minta Nhu untuk pergi." isak Nunew.

Zee menangis semakin terisak.
Nunew melepaskan pelukannya lalu memegang pipi Zee yang masih menunduk.

"Hia.. Hia tidak akan sendiri lagi, apapun yang terjadi Nhu akan selalu disamping Hia. Nhu akan menemani Hia dan tidak akan pernah mengkhianati Hia. Nunew berjanji Hia." ujar Nunew.

Perlahan Zee menatap Nunew lalu memeluk pinggang Nunew dan menenggelamkan wajahnya di dada Nunew.

Nunew tersenyum dan kembali memeluk kepala Zee dan mencium rambut Zee.

"Nhu benar2 mencintai Hia. Hiaa..." isak Nunew.

Nunew terduduk di lantai dan tetap memeluk leher Zee.
Tangis Zee semakin berkurang namun wajahnya masih berada di dada Nunew.
Nunew mengelus2 pipi Zee.

Setelah beberapa lama, Nunew merasakan tubuh Zee semakin tenang dan Nunew melepaskan pelukannya lalu meletakkan kepala Zee di pangkuannya.

Zee tertidur dan Nunew menatap wajah Zee di pangkuannya.
Wajah Nunew berubah menjadi terlihat sangat marah.

"Hia, Nhu berjanji akan membalaskan semua sakit hati Hia. Nhu juga akan membuat Hia tahu apa artinya bahagia. Nunew sayang Hia, Nunew sangat menyayangi Hia dan Nunew akan membuat Hia melupakan semua kesedihan dan sakit hati Hia." ujar Nunew sambil terus mengusap pipi Zee.

Nunew merasakan sakit hati Zee pada Willie dan Maenya, Nunew merasa dendam pada Willie dan Mae Zee.

"Kalian akan menyesal menyakiti Hia, kalian akan menyesal melepaskan Hia. Akan aku tunjukkan bisa menjadi apa pria yang kalian siksa ini." ujar Nunew sambil menatap ke depan dan mengeraskan rahangnya.

Pikiran Nunew berputar2 memikirkan cara membalas dendam pada orang2 yang menyakiti Zee.
Hingga tak terasa akhirnya Zee membuka matanya dan menatap Nunew yang menatap ke depan dengan mata yang kosong dan terlihat marah.

Mata Zee menatap ke bawah lalu menghela nafas panjang dan bangun dari pangkuan Nunew.
Nunew mengedipkan matanya terkejut dengan Zee yang tiba2 bangun dari pangkuannya.

"Hia." gumam Nunew pada Zee yang masih membelakanginya.

Zee lalu menelan ludahnya dan membalikkan badannya menghadap Nunew.
Nunew terus menatap Zee dan akhirnya Zee tersenyum yang membuat Nunew menghela nafas lega.

"Hia.." ujar Nunew dan memajukan badannya kembali memeluk Zee.

Zee pun akhirnya menyamankan tubuhnya dan membalas memeluk Nunew.

"Khop khun na." ujar Zee pelan di telinga Zee.

"Hia harus kuat, Hia jangan seperti tadi lagi. Sekarang Hia mempunyai Nhu yang akan selalu berada di samping Hia. Nhu sayang Hia." ujar Nunew dan semakin erat memeluk Zee dan Zee pun tersenyum sambil memejamkan matanya memeluk Nunew semakin erat juga.




















TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Место, где живут истории. Откройте их для себя