Destiny 09

771 71 9
                                    


Nunew terbangun terlebih dahulu.
Dia terbaring di samping Zee.
Nunew memiringkan kepalanya dan menatap Zee yang masih memejamkan matanya.

Nunew lalu sedikit mengangkat tubuh atasnya lalu memiringkan tubuhnya dan menaruh kepalanya di telapak tangannya.

Tangan Nunew yang lainnya bergerak dan menggapai wajah Zee.
Dengan jarinya Nunew menyentuh dagu Zee lalu hidungnya dan keningnya.

Dan ketika Nunew menyentuh bibir Zee, tiba2 Zee mengecup jari Nunew hingga Nunew terkejut dan menarik tangannya.

Zee membuka matanya lalu memiringkan kepalanya dan tersenyum menatap wajah Nunew.

"Selamat pagi Hia." ujar Nunew pelan.

"Selamat pagi, New." balas Zee.

"Hia tertidur sangat lelap dan tenang." ujar Nunew lagi.
Zee pun mengedipkan matanya.

"Hmm. Setiap ada kau disisiku, anehnya aku selalu bisa tertidur dengan nyenyak." ujar Zee dan Nunew tersenyum lebih lebar.

Tok.. Tok.. Tok..

Tiba2 pintu kamar Zee ada yang mengetuk.
Zee dan Nunew segera bangkit dan saling menatap lalu Zee turun dari tempat tidur dan mengambil 2 bathrob dari lemarinya.

Zee melemparkan satu bathrob pada Nunew dan memakai yang satunya lagi.
Nunew pun segera menurunkan kakinya dan memakai bathrob itu.

Zee melihat Nunew yang sudah memakai bathrob dan berjalan membuka pintu kamarnya.

Zee melihat Saint tersenyum di depan kamar dan tiba2 Saint memaksa masuk dan Zee pun memundurkan badannya dan setelah Saint masuk, Zee kembali menutup pintu.

"Wahhh, Phi, servismu pada Nunew sangat berbeda dari yang kau berikan padaku. Aku sungguh menikmati menonton pertunjukan kalian malam tadi." ujar Saint.

"Saint, teganya kau. Padaku aku tidak perduli... Tapi Nunew, dia adikmu sendiri." ujar Zee dengan sedikit mengeraskan suaranya.

"Jangan mengajariku, Phi. Kau bukan siapa2 kau itu hanya pelacur keluargaku saja." ujar Saint dengan raut wajah marah menatap Zee.

"Phi Saint." teriak Nunew dan berjalan mendekati mereka berdua.

"Kau juga." teriak Saint dan menunjuk pada Nunew.

"Ingatlah, semenjak Pho dan Mae meninggal, aku yang membesarkanmu, aku yang mengurusmu. Jangan bantah aku hanya karena orang luar yang tidak penting." teriak Saint.

"New ingat siapa yang membesarkan New. New juga ingat jasa Phi buat Nunew. Tapi Hia bukan orang yang tidak penting untuk Nunew. Hia kekasih Nunew, Hia orang yang Nunew sayang. Apa menurut Phi, Pho dan Mae akan setuju jika kelakuan Phi seperti ini?" teriak Nunew.

Saint menatap Nunew dengan wajah yang semakin marah.

"Jadi menurutmu Pho dan Mae akan menyetujui hubunganmu dengan seorang gigolo?" teriak Saint.

Zee terdiam di tengah pertengkaran antara kakak dan adik ini.
Zee merasa bersalah pada Nunew, karena dia Nunew harus bertengkar dengan keluarganya satu2nya.

"Kumohon hentikan." ujar Zee pelan.

Saint dan Nunew pun menatap Zee yang menunduk.

"Saint maafkan aku, dan Nhu..." ujar Zee lalu menatap Nunew.

"Apa kata kakakmu itu ada benarnya. Mana mungkin seorang orang tua akan menyetujui anaknya berhubungan dengan seseorang yang kotor seperti aku." ujar Zee pelan sambil tersenyum.

"Hia." gumam Nunew dan matanya mulai berkaca2.

Zee melihat mata Nunew yang mulai berair lalu Zee berjalan menghampiri Nunew dan membelai pipinya.

"Sudah Hia bilang, kau jangan mencintaiku, apalagi berhubungan denganku tapi kau nakal dan tidak mendengarkan perkataan kakakmu dan Hia." ujar Zee dan mulai menangis.

Saint menarik nafas panjang melihat drama di depannya.

"Hia." isak Nunew.

Lalu Zee berbalik dan menatap Saint.

"Saint, bisakah kau kembalikan aku pada pamanku? Bisakah kau melepaskan aku?" tanya Zee.

"Hia." teriak Nunew dan menarik tangan Zee dan Zee kembali menatap Nunew.

"Nhu, hubungan kita tidak mungkin, kau pria terhormat tidak akan pantas denganku yang hanya seorang gigolo." isak Zee.

"Nhu tidak perduli apa pekerjaan Hia. Nhu tahu alasan Hia melakukan itu, Nhu hanya mau Hia." ujar Nunew.

"Baik. Aku akan melepaskanmu Phi." ujar Saint dan ZeeNunew pun menatap Saint.

"Phi Saint." ujar Nunew pelan.

"Aku tidak ingin kau terjerumus lebih dalam dengannya New. Kalian harus berpisah. Phi, hari ini kau akan aku kembalikan. Dan agar tidak ada masalah dengan pamanmu dan karena ini kesalahan adikku maka uang yang sudah kuberikan pada pamanmu aku simpan dan titipkan padanya." ujar Saint.

"Phi Saint. Tidak." teriak Nunew dan memeluk Zee.

"Hia, Nhu mohon jangan tinggalkan Nhu." ujar Nunew dan menangis lebih keras.

"Maafkan Hia, Nhu. Nhu pantas mendapatkan yang lebih baik daripada Hia." ujar Zee dan melepaskan pelukkan Nunew.

Nunew menatap tangannya yang di genggam Zee lalu kembali menatap mata Zee yang mengeluarkan airmata.

Saint lalu memegang tangan Nunew dan setengah menyeretnya keluar dari kamar Zee.
Mata Nunew tidak lepas menatap Zee dan Zee pun menundukkan kepalanya.

Saint membawa Nunew masuk ke dalam kamar Nunew.
Dan Nunew hanya terdiam dan melamun.
Saint melemparkan tangan Nunew yang di genggamnya lalu menatap wajah Nunew.

"New, kau jangan gila mencintai seseorang seperti Phi Zee." ujar Saint.

Nunew menatap wajah Saint.
Lalu Nunew menunduk dan menangis dengan kencang dan menjatuhkan dirinya terduduk di lantai.

Saint menghela nafasnya lalu berjalan kembali keluar.

"Kau akan lebih baik setelah beberapa hari." ujar Saint dan pergi dari kamar Nunew.

Nunew menekukkan kakinya dan memeluknya lalu menutup wajahnya dengan kedua lututnya dan menangis sejadi2nya.








TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah, makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora