Destiny 34 (end)

858 62 21
                                    

Malam harinya, Zee dan Nunew tiba di mansion Saint.
Saint melihat kedatangan mobil Zee dan Nunew.

Saint tersenyum lebar dan berjalan ke teras depan.
Nunew keluar dari mobil dan diikuti oleh Zee.

"Phi. Aku pulang." ujar Nunew dan menghampiri Saint lalu memeluknya.

Saint memeluk Nunew dengan satu tangannya.

"Hmm. Masuklah." ujar Saint.

Zee dan Nunew pun masuk ke dalam mansion tepat di belakang Saint.
Sementara para pelayan sibuk menurunkan koper2 milik Zee dan Nunew.

Zee, Nunew dan Saint duduk di ruang keluarga.

"Tolong masukan koper2 itu semua ke kamarku ya." teriak Nunew pada para pelayan yang membawa koper2 mereka.

"Apa? Kalian akan tinggal 1 kamar?" tanya Saint.

"Hmm. Hia sudah melamarku kemarin jadi kami sudah jadi tunangan. Kenapa Phi tidak suka? Phi iri kan?" ujar Nunew sambil tersenyum lebar.

"Iri kau bilang? Pihh aku tidak suka keterikatan, aku lebih suka seperti ini, New. Tunangan, menikah hanya menyusahkan saja dan membuat kita terikat hanya dengan 1 orang. Kalau kita beruntung maka kita akan bahagia tapi kalau tidak, kita tidak bahagia tapi terikat selamanya dengannya. Aku tidak mau itu." ujar Saint.

Zee pun hanya tersenyum mendengar jawaban dari Saint.

"Tapi aku bahagia, aku ingin mengikat Hia hingga Hia tidak akan pergi lagi kemana2." ujar Nunew.

"Terserahlah itu hidupmu, New. Aku hanya bisa mendukung dan merestui kalian saja." ujar Saint.

"Jadi maksud Phi, Phi merestui aku dan Hia?" ujar Nunew dengan semangat.

"Hmm. Jika tidak aku restui, kau pasti menggangguku siang malam sampai aku merestui kalian. Aku sudah lelah mengurus anak nakal seperti kau, New. Dan setelah kau menikah.." Saint lalu berdiri dan menepuk bahu Zee.

"Selamat menikmati mengurus pria nakal dan bandel ini Phi. Aku bebas dan sekarang dia urusanmu." ujar Saint dan berjalan menjauh dari ruang keluarga itu.

"Phiii.." teriak Nunew dan Saint dan Zee pun hanya tersenyum.

"Sudah. Ayo kita ke kamar dan beristirahat." ujar Zee.

Nunew dan Zee pun masuk ke kamarnya dan melihat koper2 yang masih rapih dekat lemari pakaian mereka.

"Hia mandi dulu. Tolong ambilkan aku pakaian yang baru untuk tidur ya Nhu." ujar Zee sambil melangkah menuju kamar mandi.

Nunew membuka salah satu koper itu dan mengeluarkan 2 pasang baju piyama miliknya dan milik Zee lalu menaruhnya di atas tempat tidur.

Selang beberapa lama Zee keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobnya.

"Sekarang kau mandilah Nhu." ujar Zee dan Nunew pun mengangguk dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai Nunew keluar dan mengenakan piyamanya.
Mereka pun lalu duduk di sofa kamar.

"Nhu, besok Hia akan mengurus pemakaman untuk Mae. Apa kau mau ikut?" ujar Zee.

Namun Nunew terdiam dan menunduk.

"Sepertinya Nhu tidak bisa Hia. Mae Hia begitu kejam dan Nhu yang membunuhnya. Nhu belum siap melihat lagi wajah Mae Hia." ujar Nunew dan Zee pun mengangguk.

"Nhu, bisakah kita lupakan kalau kau yang menembak Mae? Jangan pernah lagi menyebut2 kalau Nhu yang membunuh Mae." ujar Zee.

"Apa... Hia... Sebenarnya marah pada Nhu yang sudah membunuh Mae Hia? Nhu mohon Hia jujur pada Nhu." ujar Nunew.

"Nhu, Hia tidak pernah marah pada Nhu karena membunuh Mae. Tapi Hia entah mengapa merasa sedikit sedih kehilangan Mae. Hia tahu kalau dia begitu kejam pada Hia, tapi seumur hidup Hia, Hia hanya tahu kalau Mae baik pada Hia. Hia tidak tahu kalau Mae mempunyai maksud lain membesarkanku." ujar Zee.

"Nhu mengerti Hia." ujar Nunew.

Zee lalu menggeser duduknya dan menghampiri Nunew.lalu memegang kedua tangan Nunew.

"Nhu, kita secepatnya menikah ya?" ujar Zee dan Nunew pun tersenyum lebar dan mengangguk.

"Hia tidak mau kehilangan Nunew, Hia sangat mencintai Nunew, malaikat kecil Hia." ujar Zee.

"Nunew juga tidak mau kehilangan Hia, Nhu juga sangat mencintai Hia." ujar Nunew dan mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Zee.

"Setelah pemakaman Mae selesai, Hia akan secara resmi meminta Nhu pada Saint." ujar Zee.

"Hia juga sangat berterima kasih pada Saint yang sudah sangat membantu Hia dan juga Hia ingin berterima kasih padanya karena sudah menyayangimu dengan tulus. Saint sebagai seorang kakak sudah sangat berhasil membesarkanmu menjadi orang yang baik. Aku salut padanya." ujar Zee.

"Hmm. Aku juga bangga dan bahagia karena memiliki Phi Saint sebagai kakaknya Nhu." ujar Nunew.
.
.

3 minggu berlalu, hari itu sepulang bekerja Zee menunggu kedatangan Saint pulang dari kantornya.
Tak lama kemudian Saint pun datang.

"Saint, bisa kita bicara? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan." ujar Zee.

"Hmm. Baik." ujar Saint dan berjalan menuju ke ruang kerjanya di ikuti oleh Zee.

"Ada apa Phi?" tanya Saint sesampainya di ruang kerja dan duduk di sofa.

"Saint aku ingin menikahi adikmu Nunew. Aku ingin meminta restumu." ujar Zee dan Saint pun tersenyum.

"Phi, kupikir tidak ada jawaban lain selain aku merestui kalian. Kau orang baik dan kupikir kau pantas untuknya." ujar Saint.

"Terima kasih Saint." ujar Zee.

"Phi aku titip dia. New anak yang manja dan kuharap kau bisa membuatnya bahagia. Kau adalah pilihannya, tapi jika kau menyakitinya sedikit saja, aku bersumpah kau tidak akan bernafas lagi." ujar Saint.

"Saint, bukankah ancamanmu itu terlalu berlebihan?" ujar Zee sembari tertawa kecil.

"Aku yang membesarkan dia semenjak ibu dan ayah kami meninggal dan aku juga menyerahkan hidupku untuk membesarkannya. Maka dari itu harta yang paling aku jaga dan sayang kau akan ambil, aku mengikhlaskan itu tapi kumohon jaga dia dan sayangi dia, jangan pernah sia2 kan dia." ujar Saint.

"Aku berjanji, Saint. Aku akan menjaganya dan menyayanginya setulus hatiku." ujar Zee dan Saint pun tersenyum.

"Dimana dan kapan kalian akan mengadakan pernikahan kalian?" tanya Saint.

"Masalah itu aku belum mempunyai rencana. Aku ingin merencanakan ini berdua dengan Nunew. Malah aku ingin kita bertiga yang merancang pesta pernikahan aku dan Nunew. Kau orang paling penting untuk Nunew maka dari itu aku ingin kau berpatisipasi di dalamnya, Saint." ujar Zee.

Akhirnya Saint dan Zee berbincang cukup lama mengenai pernikahan Zee dan Nunew hingga larut malam.












END

Semoga suka dengan cerita ini.
Terima kasih yang sudah mau dengan sabar menunggu setiap chapternya.

Tinggalkan jejaknya yah kawan-kawan.

DiTunggu yah cerita selanjutnya.

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now