Destiny 04

701 70 14
                                    

Seminggu sudah Zee berada di rumah itu.
Dan setiap hari Zee menghabiskan waktu bersama Nunew mengerjakan projeknya dan tanpa terasa juga mereka semakin dekat.

Namun pada malam hari 2 hari sekali, Zee selalu melayani nafsu Saint.

"Phi, kau semakin dekat dengan Nunew. New bercerita padaku kau membantunya mengerjakan projeknya." ujar Saint sambil memakai kembali celananya.

"Hmm. Projek Nunew adalah sesuatu hal yang aku ketahui." ujar Zee dan Saint pun tertawa.

"Kisah hidup seorang gigolo.. Hmm memang sepertinya hanya itu yang Phi tahu. Tapi kau harus tahu Phi kalau Phi gigolo terbaik yang pernah aku temui." ujar Saint dan mengeleng2kan kepalanya.

Zee menatap Saint dan mengeraskan rahangnya lalu kembali menunduk sebelum Saint melihat raut wajahnya.

"Terima kasih atas servisnya Phi. Aku akan kembali jika aku membutuhkanmu kembali." ujar Saint sambil melambaikan tangannya dan berjalan ke pintu kamar dan keluar dari sana.

Zee yang sedari tadi memegang kemejanya lalu termenung setelah pintu kamarnya tertutup.
Tiba2 Zee membantingkan kemejanya dengan keras ke atas tempat tidur.

Zee menahan sekuat tenaga agar airmatanya tidak keluar, namun pada akhirnya airmata itu keluar juga.

"Ahhhhh..." teriak Zee dan tiba2...

BRAKK..

Pintu kamar Zee terbanting dan sangat mengejutkan Zee.
Zee segera membalikkan badannya dan menatap Nunew yang membelalakkan matanya menatap Zee.

"New." gumam Zee pelan.

Nunew menatap Zee dengan wajah kaget.

"Phi... Apa Phi baik2 saja?" ujar Nunew pelan setelah melihat airmata di pipi Zee.

Zee segera menundukkan kepalanya dan bernafas dengan keras menahan airmatanya.
Zee menghapus airmatanya dengan kasar dengan tangannya.

Nunew berjalan perlahan menuju Zee.

"Berhenti. Jangan dekati aku." ujar Zee pelan.

Dan Nunew pun menghentikan langkahnya.

Nafas Zee terdengar terisak namun tidak ada airmata yang keluar dari matanya.

Nunew benar2 merasa tidak tega melihat Zee yang seperti itu.

"Ada apa dengan Phi? Apa Phi baik2 saja?" ujar Nunew lagi pelan.

Zee pun menatap Nunew di depannya.
Zee melihat raut wajah Nunew yang mengasihaninya.

"Kau tidak perlu perduli padaku, New. Kau tidak perlu kasihan padaku. Kau mau tahu siapa peran sebenarnya aku di rumah ini? Aku adalah gigolo kakakmu." ujar Zee.

Entah apa yang membuat Zee mengatakan itu pada Nunew.
Nunew pun membelalakkan matanya.

"Apa sekarang kau masih perduli padaku, apa kau masih kasihan padaku?" ujar Zee dengan bersuara lebih keras.

"New tahu siapa Phi. New tidak bodoh Phi. Phi Saint beberapa kali masuk dan keluar tanpa memakai bajunya setelah dari kamar Phi. New tahu apa peran Phi di rumah ini untuk Phi Saint." ujar Nunew dan giliran Zee yang terkejut dengan perkataan Nunew.

Zee lalu tertawa kecil dan memejamkan matanya.
Setetes airmata kembali mengalir dari dalam matanya.

Nunew benar2 tidak tega melihatnya dan tanpa Nunew bisa tahan, kaki Nunew melangkah dengan cepat mendekati Zee lalu memeluk dada dan kedua lengan Zee.
Zee pun membelalakkan matanya dan membatu.

"Nunew tidak tahu alasan Phi mengapa melakukan ini tapi yang New tahu kalau Phi tersiksa melakukan ini." ujar Nunew dan menempelkan pipinya di dada Zee.

Zee hanya terdiam dan airmata kembali keluar lebih deras dari mata Zee.
Tak lama Nunew melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Zee.
Zee pun akhirnya menatap wajah Nunew di bawahnya.

"Tahukah Phi, kalau raut wajah Phi tidak pernah ada sedikitpun kebahagiaan? Tahukah Phi kalau wajah Phi terlihat begitu sedih dan lelah?" ujar Nunew dan Nunew pun mengelus pipi Zee.

Zee menatap tajam wajah Nunew dan melihat setetes airmata mengalir di pipi Nunew.
Zee akhirnya memeluk Nunew dan menaruh wajahnya di pundak Nunew lalu menangis dengan keras.

Perlahan Nunew memeluk Zee dan mengusap2 punggung Zee.

"Kalau Phi sedih, kalau Phi lelah, hari ini Nunew pinjamkan bahu Nunew untuk Phi melepaskan semua beban di hati Phi." ujar Nunew.

Zee yang mendengar itu semakin erat memeluk Nunew dan menangis semakin keras dan mengeluarkan semua beban dan kesedihan yang sudah menumpuk di dalam hatinya selama berbulan2.

"Shuuu.. Shuuu.." gumam Nunew pelan di telinga Zee.

Setelah beberapa saat, tangis Zee semakin memelan dan tubuhnya semakin menenang dan akhirnya Zee melepaskan pelukannya lalu menundukkan kepalanya dan melihat kaos Nunew yang basah oleh airmatanya.

Zee menarik nafas panjang lalu mundur satu langkah dari Nunew.

"Khop khun na." ujar Zee pelan masih dengan kepala yang menunduk dan Nunew pun tersenyum.

Nunew menaikkan tangannya dan mengelus bahu Zee.

"Hmm." gumam Nunew.

Zee lalu menaikkan wajahnya dan menatap Nunew yang tersenyum padanya dan ikut tersenyum.

"Tahukah Phi jika Phi tersenyum, dunia akan jatuh cinta pada Phi. Senyum Phi sungguh menawan. Sering2lah tersenyum seperti ini, dan bukan senyuman yang Phi tunjukkan pada Phi Saint." ujar Nunew dan Zee kembali tersenyum dan Nunew pun tersenyum lebih lebar lagi.

"Phi... Pekerjaan Phi mungkin hina dimata semua orang, tapi Nunew yakin kalau Phi melakukan pekerjaan ini adalah karena sesuatu yang baik. Jangan merasa diri Phi begitu kotor karena pekerjaan Phi. Karena menurut New orang yang lebih kotor adalah orang yang membuat Phi melakukan hal ini." ujar Nunew.

"Apapun yang kau katakan aku tetap sudah kotor, New." ujar Zee sambil tersenyum.

"Apapun alasan dibalik pekerjaan ini aku tetap sudah kotor." ujar Zee lagi dan Nunew menggelengkan kepalanya.

"Mungkin... Tapi di mata Nunew, Phi tidak kotor. Malahan menurut New, Phi Saint lebih kotor daripada Phi Zee. Apakah orang yang membeli lebih bersih daripada orang yang menjual? Orang yang menjual mempunyai alasannya sendiri, tapi orang yang membeli sudah dipastikan kalau mereka hanya mementingkan nafsunya saja." ujar Nunew.

"Jadi mengapa Phi harus menunduk dan malu di hadapan Phi Saint dan semua pelanggan Phi, jika kalian sama2 kotornya." ujar Nunew.

"Phi harus menunduk karena mereka yang mempunyai uang dan kuasa yang bisa membeliku." ujar Zee dan Nunew pun menghela nafas panjang.


















TBC

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now