Destiny 14

498 58 22
                                    

"New, Ayo ikut aku." ujar Saint malam itu.

"Kemana Phi?" tanya Nunew lalu mengikuti Saint keluar dari kamarnya.

"Menemui Phi Zee." ujar Saint dan Nunew tersenyum sambil membelalakkan matanya.

"Benarkah Phi?" ujar Nunew dan berjalan di samping Saint.
Nunew memang sangat merindukan Zee, sudah 1 minggu semenjak pertemuan terakhir mereka.

"Hmm. Akan aku ceritakan di jalan ke sana, mengapa aku mengajakmu menemui Phi Zee." ujar Saint sambil berjalan keluar dan memasuki mobil.

"New, aku ingin kau menemaniku karena aku kira kali ini Phi Zee akan sangat terpukul dengan berita yang akan aku sampaikan padanya." ujar Saint.

"Berita? Berita apa, Phi?" ujar Nunew heran.

"Berita tentang Maenya Phi Zee." ujar Saint dan menatap Nunew.

"Phi sudah mendapatkan berita tentang Mae Hia?" ujar Nunew terkejut.

"Hmm." ujar Saint dan kembali menatap ke depan.

"Tunggu dulu, Phi tadi bilang Phi butuh aku karena Phi Zee akan terpukul? Apaaa... Mae Hia sudah meninggal?" tanya Nunew dengan raut wajah sedih.

"Sepertinya jika Mae Phi Zee meninggal itu akan menjadi berita yang lebih baik dari pada berita yang akan aku sampaikan padanya." ujar Saint dan melirikkan matanya pada Nunew.

"Maksud Phi?" tanya Nunew sambil mengernyitkan dahinya.

"Mae Phi Zee masih hidup dan segar bugar. Lebih baik kau lihat saja rekaman video ini!" ujar Saint
lalu mengeluarkan ponselnya dan mencari sesuatu dari ponsel itu lalu setelah menemukan apa yang di carinya, Saint memberikan ponsel itu pada Nunew.

Nunew menatap layar ponsel itu yang memainkan sebuah video.

Nunew lalu menundukkan kepalanya dan menahan airmatanya.
.
..
...

"Bagaimana kita akan menceritakan ini pada Hia, Phi?" ujar Nunew pelan dan mengembalikan ponsel itu pada Saint.

"Kau ingin membebaskan dia bukan? Dengan ini kukira sekarang dia bisa pergi dan bebas dari pekerjaannya." ujar Saint.

"Bukan itu yang New tanya tapi bagaimana kita akan memberitahu Hia tentang ini?" ujar Nunew.

"Kita berikan saja rekaman video itu padanya. Dan kita tunggu bagaimana reaksinya." ujar Saint dan Nunew hanya menunduk.

Setelah beberapa saat Nunew dan Saint sampai di hotel yang sama dengan yang terakhir Saint booking untuk mempertemukan Zee dan Nunew.

Nunew lalu turun dari mobil dan Saint pergi kembali meninggalkan Nunew untuk menemui Zee.
.
.

Satu jam kemudian Saint dan Zee pun masuk ke dalam kamar di mana Nunew berada.

Mata Nunew berbinar melihat kekasih yang dia cintai ada di situ.
Namun mereka berdua hanya bisa saling menatap.

Mereka sebenarnya ingin sekali berlari lalu memeluk dan mencium sosok yang mereka rindukan namun dengan kehadiran Saint disana membuat mereka menahan keinginannya.

"Hia." ujar Nunew pelan sambil tersenyum.

"Nhu. Apa kabarmu?" tanya Zee juga dengan senyum yang sama merekahnya.

"Ahh. Jijik aku melihat kalian. Sudahlah, kita ke pokok permasalahan mengapa aku memanggilmu kembali, Phi. Jangan salah sangka dengan menyangka kalau aku kembali ingin kalian melepas rindu. Tapi ada masalah yang lebih besar." ujar Saint dan berjalan lalu duduk di atas tempat tidur.

Nunew menundukkan kepalanya sementara Zee yang mendengar perkataan Saint dan juga reaksi Nunew merasa heran.

"Phi, apa Nunew sudah memberitahumu kalau dia ingin membebaskan Maemu dan membebaskan kau dari pekerjaan itu?" ujar Saint dan Zee pun mengangguk.

"Khap, aku tahu. Apa dia benar2 memintamu untuk melakukan itu?" tanya Zee dan berbalik menatap Nunew yang masih menunduk.

"Hmm.. Kau mungkin juga tahu betapa dia tergila2 padamu hingga hampir membuatnya seperti orang gila dan aku sebagai kakaknya dengan terpaksa menuruti keinginan gilanya." ujar Saint kesal dan Zee pun tersenyum.

"Maafkan aku, Saint jika aku menyusahkanmu tapi.. apakah kau berhasil membebaskan ibuku?" ujar Zee pelan.

"Tidak. Tapi aku mungkin berhasil membebaskanmu dari pekerjaanmu." ujar Saint yang membuat Zee bingung.

"Dengar Phi, ingatlah kalau aku melakukan ini untuk adikku. Dia begitu menginginkanmu agar terbebas dari pekerjaanmu maka aku hanya melakukan apa yang adikku minta, sisanya kalian yang tangani..... Ini bukti kebebasanmu, Phi." ujar Saint lalu berdiri dan memberikan ponselnya pada Zee sambil berjalan keluar.

"Aku pergi dulu karena aku sangat membenci drama. Kau uruslah New. Tugasku sudah selesai." ujar Saint.

"Khop khun Phi. Khop khun cing cing. Rak Phi na." ujar Nunew dan Saint melewati Nunew sambil mengusap kepalanya.

"Temani dan hibur dia. Kasihan juga dia." ujar Saint dan akhirnya Saint pun keluar dan menutup pintu kamar hotel itu.

Setelah Saint keluar, Nunew menatap Zee yang membolak balikkan ponsel itu dengan bingung.

"Ada apa di ponsel ini, Nhu?" tanya Zee dan tiba2 Nunew berlari dan memeluk leher Zee.
Zee pun tersenyum dan memeluk pinggang Nunew.

"Hia.. Sebelum Hia melihat rekaman dalam ponsel itu, Nhu ingin Hia ingat kalau Hia sekarang mempunyai Nhu. Nhu tidak akan meninggalkan Hia sampai kapanpun dan Nhu akan menjaga Hia dan mencintai Hia selamanya. Ingat itu na Hia." ujar Nunew dan mencium leher Zee.

Zee pun mengangguk walau dalam hatinya bingung ada apa sebenarnya dalam rekaman itu.

Zee lalu duduk di pinggir tempat tidur lalu menatap ke layar ponsel Saint.
Sementara Nunew tetap berdiri dan menatap tajam pada Zee dengan wajahnya yang sangat khawatir.

Flash back

Setelah Nunew memohon pada Saint agar bisa membebaskan Zee,
Saint lalu mengutus salah satu anak buahnya untuk menyusup ke dalam mansion kelompok Willie.

Dan dari awal masuk anak buah Saint itu sudah berhasil mendapatkan kenyataan kalau wanita yang hidup disana yang juga kekasih Willie adalah ibu dari Zee.

Namun anak buah Saint mencari bukti alasan apa yang membuat ibunya Zee menjadi kekasih dari Willie, dia juga harus mencari bukti yang kuat untuk dia tunjukkan pada Saint.

Dan tanpa terduga, Mae kedatangan seorang tamu dan akhirnya Mae menceritakan tentang hidupnya pada orang tersebut dan anak buah Saint itupun berhasil merekam sebuah video yang sekarang sedang di lihat oleh Zee.

















TBC

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now