Destiny 28

410 53 4
                                    

Sore harinya Zee, Nunew  dan Saint membawa semua keperluan Zee dan Nunew selama berada di mansion yang akan menjadi tempat tinggal mereka.

Saint membawa Zee dan Nunew ke sebuah mansion di pinggiran kota Bangkok.
Sesampainya disana Nunew dan Zee melihat2 mansion itu dan Zee menatapnya dengan rasa tidak percaya kalau mansion itu akan menjadi tempat tinggalnya bersama Nunew.

"Kau suka, New?" tanya Saint dan Nunew mempoutkan bibirnya lalu mengangguk2kan kepalanya.

"Apa Hia suka?" tanya Nunew dan Saint lalu menggelengkan kepalanya dan berjalan meninggalkan Zee dan Nunew.

"Bagaimana mungkin Hia tidak suka, Nhu. Rumah ini besar sekali." ujar Zee dan tatapannya tidak lepas memandang mansion itu.

"Syukurlah kalau Hia suka." ujar Nunew.

Nunew lalu menggenggam tangan Zee dan menatap wajahnya.
Zee pun membalas menatap Nunew.

"Ayo kita masuk." ujar Nunew.

Para pelayan bergantian membawa barang2 bawaan Zee dan Nunew masuk ke dalam mansion itu.

Ketika Zee dan Nunew memasuki mansion itu, Zee dan Nunew melihat Saint yang sudah terduduk di sebuah sofa di ruang keluarga mansion itu.

Zee dan Nunew lalu menghampiri Saint.
Nunew melepaskan pegangan tangannya ke Zee dan berlari lalu memeluk Saint dari belakangnya.

"Phi memang yang terbaik. Khop khun na khap." ujar Nunew dan memeluk leher Saint dan menempelkan dagunya ke bahu Saint serta wajahnya yang menatap wajah Saint.

Saint memegang lengan Nunew di dadanya.

"Hmm. Ku tahu seleramu, New." ujar Saint.

Zee duduk di sofa panjang di samping sofa yang Saint duduki.
Dan tersenyum melihat Nunew dan Saint yang begitu terlihat mesra.

"Kalian tinggallah disini. Kuharap kau juga menyukainya Phi." ujar Saint.

"Aku sangat berterima kasih padamu, Saint. Terima kasih banyak." ujar Zee.

"Aku melakukan ini demi Nunew, Phi. Aku ingin yang terbaik untuknya, mulai hari ini aku titipkan adikku padamu, Phi. Jangan sia2kan dia, jangan sakiti dia, jagalah dia lebih baik daripada aku." ujar Saint.

"Aku tidak mungkin dapat menjaga Nunew seperti kau, Saint. Tapi aku akan menjaganya dengan sekuat tenagaku. Tak akan kubiarkan siapapun menyakitinya." ujar Zee.

"Aku pegang janjimu, Phi... Oh iya soal ibu dan pamanmu, apa yang akan kau lakukan pada mereka? Aku tidak ingin kalau mereka sampai mengganggu adikku apalagi sampai menyakitinya." ujar Saint.

"Aku akan melakukan apa saja yang kau pikir baik untukku dan Nunew, Saint. Kau tahu sendiri kalau aku tidak mempunyai kekuatan apa2 untuk mengalahkan mereka." ujar Zee sambil menundukkan kepalanya.

"Besok kau akan mulai bekerja di Pentagon. Dan besok akan ada seseorang yang akan menjemputmu. Kalian bersiaplah, perang yang sesungguhnya akan dimulai besok.... Kau tahu kalau Pentagon adalah saingan dari bar pamanmu, dan dia pasti akan mengetahui siapa pemilik baru Pentagon. Biar apapun yang mereka lakukan mereka tidak akan pernah bisa mengalahkan kesuksesan Pentagon." ujar Saint.

"Aku akan siap apapun itu, Saint." ujar Zee dan Nunew yang masih memeluk Saint pun tersenyum.

"Kau dengar kan Phi? Aku tidak salah memilih pasangan kan?" ujar Nunew.

"Terserahlah." ujar Saint sambil melepaskan pelukan Nunew dan berdiri.

"Besok aku tunggu kau di Pentagon, Phi. Aku pulang dulu. Kalian berdua pikirkan dan bicarakanlah tentang rencanaku ini, jangan hanya bercinta saja." ujar Saint yang mengejutkan Nunew.

Nunew pun memukul pelan bahu Saint.

"Phiii.." rajuk Nunew.

"Aku pergi, sampai jumpa besok, Phi. Kau baik2lah disini. Jika kau membutuhkan apapun telp aku, mengerti?" ujar Saint sambil menatap Nunew.

Nunew pun mengangguk.

"Khap.. Phi tidak usah khawatir, aku bisa menjaga diri sendiri dan juga ada Hia yang akan menjagaku." ujar Nunew dan Saint pun mengangguk.

Saint akhirnya berjalan keluar mansion itu dengan Zee dan Nunew yang mengantarkannya hingga masuk ke dalam mobilnya.

Saint melambaikan tangannya dan dibalas oleh Zee dan Nunew.

Setelah Saint pergi, Zee dan Nunew menuju kamar mereka masing2 dan tiba2 Nunew mengetuk pintu kamar Zee dan langsung membuka pintu itu.

Zee terkejut ketika melihat Nunew masuk ke dalam kamarnya dengan beberapa orang pelayan yang mambawa koper2 barang bawaan Nunew.

"Simpan saja disana, biar nanti aku bereskan sendiri." ujar Nunew yang di balas anggukkan oleh para pelayan itu.

Zee yang sedang membereskan barang2nya, menyimpan pakaian di tangannya di atas tempat tidur lalu berjalan menghampiri Nunew dengan mengernyitkan dahinya.

"Ada apa ini, Nhu?" ujar Zee.

Nunew menatap Zee lalu tersenyum dan kembali melihat pada para pelayan yang satu persatu mulai keluar dari kamar Zee.

Nunew menutup pintu lalu berjalan pelan menghampiri Zee.
Setelah Nunew tepat berada di depan Zee, Nunew lalu memegang dada Zee dan menatap dada Zee.

"Nhu ingin sekamar dengan Hia. Bukankah kita adalah pasangan sekarang? Kenapa harus berpisah kamar?" ujar Nunew dan menatap Zee dengan pandangannya yang menggoda.

Zee memeluk pinggang Nunew dan tersenyum.

"Khapp.. Permintaanmu adalah perintah untukku, khun chai." ujar Zee dan Nunew pun tertawa kecil.

Nunew lalu memukul pelan dada Zee.

"Ayo kita bereskan semua barang2 kita." ujarnya dan melepaskan pelukan Zee.

Zee menarik kembali pinggang Nunew hingga membuat Nunew kembali berbalik dan memegang dada Zee.

Zee lalu menurunkan wajahnya dan mencium bibir Nunew dengan lembut.

"Kau duduklah, biar aku yang akan membereskan semua barang2 kita." ujar Zee dan kembali mencium bibir Nunew.

Nunew memicingkan matanya pada Zee sambil tersenyum.

"Hia tidak mau kamu lelah sekarang, simpan tenagamu untukku, khun chai." ujar Zee dengan matanya yang menatap tubuh Nunew dari atas ke bawah.

"Hiaa.." ujar Nunew dengan nada manja.

Zee tertawa lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke koper2 Nunew lalu memindahkannya.

Sementara Nunew terduduk di atas pinggir tempat tidur dan menatap Zee dengan senyuman lebar di bibirnya.


















TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah, makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now