Destiny 33 (18+💖)

915 58 12
                                    

Saint dan Zee sampai juga di depan rumah Willie dengan beberapa anak buah Saint.
Mereka keluar dari mobil dan memberitahukan seseorang disana kalau mereka ingin bertemu dengan Willie.

Tak lama kemudian Willie pun keluar dengan wajah yang sembab seperti habis menangis.

"Selamat sore tuan Willie. Kukira kau sudah tahu tentang nyonya June?" ujar Saint.

Willie menatap Saint lalu bergantian menatap Zee.
Namun Zee dan Saint tidak melihat ada tanda2 kemarahan di dalam wajah Willie.

"Khap aku sudah tahu. Beberapa orang polisi tadi datang dan memberitahukan tentang dia. Silahkan masuk." ujar Willie.

"Kami disini saja. Kami tidak akan lama." ujar Saint.

"Baiklah. Ada apa kalian kemari? Jika kalian menyangka kalau aku akan mencari masalah dengan kalian tentang June maka kalian salah. Aku sudah beberapa kali katakan pada June agar melepaskanmu Zee tapi dia tetap pada pendiriannya. Aku merasa bersalah padamu Zee. Walau bagaimana pun darahku mengalir di darahmu. Kau adalah anak dari almarhum kakakku... Dan bodohnya aku karena cinta aku melupakan kalau kakakku dan keponakanku lah yang June benci dan hancurkan. Maafkan aku Zee." ujar Willie dan mengusap airmatanya yang mengalir dipipinya.

Saint dan Zee saling pandang tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Apa kau sungguh2 paman?" tanya Zee.

Willie menatap Zee dan tersenyum.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, Zee. Tapi aku mengatakan yang sesungguhnya. Aku sungguh menyesal telah menbuatmu menderita. Kau tidak mempunyai salah apa2 pada kami tapi kami dengan kejamnya menyiksamu dengan menjadikanmu sumber uang kami." ujar Willie.

"Kuharap kita tidak berjumpa lagi, Zee. Kuharap kau bahagia dengan tuan Nunew dan mendapatkan kebahagiaan seperti yang seharusnya kau pantas dapatkan. Aku akan menjual bar dan pindah ke luar negeri." ujar Willie.

"Terima kasih paman. Kuharapkan juga paman bisa mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan." ujar Zee dan Willie pun tersenyum dan mengangguk.

"Kalau begitu kami permisi dulu, tuan Willie." ujar Saint dan berbalik kembali ke mobil.

"Aku permisi paman." ujar Zee dan Willie pun melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Setelah mobil yang membawa Saint dan Zee pergi dari pekarangan rumah Willie.

"Saint apa kau yakin kalau paman tidak akan berbuat macam2?" tanya Zee.

"Hmm. Aku yakin Phi. Aku melihat ketulusan dalam kata2nya. Maafkan aku Zee tapi kukira semua yang terjadi adalah akibat keserakahan dan kejahatan Maemu." ujar Saint.

"Hmm. Aku juga berpikiran sama Saint." ujar Zee.

Akhirnya mobil Saint dan Zee memasuki pekarangan mansion Zee dan Nunew.

Nunew tersenyum melihat 2 pria kesayangannya kembali dengan selamat dan baik2 saja.

"Phi, Hia, apa semuanya sudah berakhir?" tanya Nunew dengan khawatir.

"Hmm. Semuanya sekarang sudah berakhir, New. Kalian berdua sudah bisa bernafas dengan lega." ujar Saint setelah mereka semua duduk berkumpul di ruang keluarga.

"Hahhh. Akhirnya." gumam Nunew pelan dengan perasaan lega.

"Masalah kalian semuanya sudah berakhir. Masalah Mae dan pamanmu juga masalah pembunuhan semuanya akhirnya berakhir sesuai dengan harapan kita." ujar Saint.

"Mungkin tapi... aku ingin meminta ijin pada kalian berdua, aku ingin ikut menguburkan jasad ibuku dengan layak." ujar Zee.

Saint dan Nunew pun saling memandang dan tersenyum.

"Tentu saja Hia. Biar bagaimana pun dia adalah ibu yang sudah melahirkan Hia. Aku juga sebenarnya ingin berterima kasih padanya yang sudah melahirkan Hia untuk menjadi kebahagiaan Nunew." ujar Nunew.

"Hahhh. Mulai lagi. Kau tahu kan New kalau aku benci kisah romantis?" ujar Saint lalu berdiri diiringi suara kekehan kecil Nunew.

"Kalian teruskanlah bicara, aku pergi dulu. Lelah aku." ujar Saint.

"Tunggu dulu Phi. Phi lupa kalau setelah semuanya berakhir aku dan Hia akan pulang juga?" ujar Nunew.

"Hah? Sekarang?" teriak Saint dan Nunew pun mengangguk.

"Hmm. Aku dan Hia akan kembali ke rumah Phi. Ya kan Hia?" tanya Nunew dan Zee pun menatap Saint.

"Maafkan aku Saint tapi dimanapun Nunew berada disitu aku akan berada." ujar Zee.

"Terserah kalian lah selama kalian berdua tidak menganggu lagi hidupku." ujar Saint dan berjalan keluar mansion dengan sembunyi2 tersenyum bahagia.

"Ayo Hia kita bereskan semua barang2 kita ke dalam koper. Ayo kita pulang." ujar Nunew yang berdiri dan menggapaikan tangannya pada Zee.

Zee tersenyum dan menggengam tangan Nunew lalu berjalan bersama kedalam kamar mereka.

Nunew masuk terlebih dahulu ke dalam kamar dan Zee berjalan di belakang Nunew lalu mengunci pintu.

Nunew langsung menuju ke lemari dan mengeluarkan koper2 dan tiba2 Zee memeluk pinggang Nunew dari belakang dan menciumi leher Nunew.

"Hia." ujar Nunew.

"Diamlah." ujar Zee.

Dan tangan Zee perlahan masuk ke dalam kaos yang Nunew kenakan dan mengusap2 perut Nunew.
Nunew memejamkan matanya dan memegang kedua tangan Zee.

Zee menciumi leher dan pundak Nunew lalu perlahan mengangkat kaos yang Nunew kenakan dan melepaskannya.

Zee menatap punggung Nunew dan mengusap2nya lalu menurunkan wajahnya dan menciumi punggung putih Nunew sambil membuka kemeja yang dipakainya.

Nunew berpegangan ke pintu lemari ketika tangan Zee menyelusup masuk ke dalam celana Nunew dan memainkan juniornya.

"Hmmm... Hiaa..." desah Nunew.

Nunew menarik tangan Zee ketika Nunew meradakan kalau klimaxnya terasa akan datang.
Zee segera mengeluarkan tangannya dan membuka celana Nunew.

Zee masih menciumi punggung Nunew dan membuka celananya sendiri.
Zee menarik pinggang Nunew hingga Nunew setengah menungging dan bersiap memasukkan juniornya ke dalam lubang Nunew.

Zee memainkan kembali junior Nunew bersamaan dengan masuknya juniornya ke dalam lubang Nunew.

"Aaaaaa... Ahhhh.." desah Nunew.

Tubuh Nunew mengeliat dan menyandarkan punggungnya ke tubuh Zee dibelakangnya dan tubuh Nunew berkejut2 ketika juniornya mengeluarkan cairan.

Nunew terkulai ke lantai dan Zee mengikuti gerakan Nunew hingga Nunew terbaring di lantai dengan Zee di atasnya.

Zee memeluk erat tubuh Nunew dan memasukan kembali juniornya yang sempat terlepas.

Kedua kaki Nunew terangkat keatas tertahan oleh pinggang Zee dan Zee memaju mundurkan pinggulnya semakin lama semakin kencang.

"Ahhhhhh... Hmmmm.." desah Nunew.

Zee menciumi leher Nunew dan bergantian dengan mencium bibir Nunew.
Hingga...

"Ahhhh... Hiaaaaa.... Uggghhhh.." desah Nunew ketika Nunew merasakan klimaxnya akan datang kembali.

"Ugggghhhh... Hmmmmm..." desah Zee ketika cairan dari juniornya memenuhi lubang Nunew bersamaan dengan cairan Nunew yang kembali tumpah mengotori perutnya.

Zee menindih tubuh Nunew dengan nafas keduanya yang terengah2.
Nunew memeluk erat pundak Zee dan Zee memeluk dada Nunew.

Zee menaikkan wajahnya dan menatap Nunew yang masih memejamkan matanya.
Zee lalu menciumi pipi dan bibir Nunew berkali2 bergantian.

Nunew tersenyum bahagia dan memeluk semakin erat tubuh Zee diatas tubuhnya.

















TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Where stories live. Discover now