Destiny 11

628 67 13
                                    

Mereka berdua duduk di atas tempat tidur saling memandang dan Zee memegang kedua tangan Nunew.

"Apa kabarmu, Nhu?" tanya Zee.

"Nhu baik2 saja, Hia. Bagaimana dengan Hia?" ujar Nunew.

"Seperti yang Nhu lihat." ujar Zee pelan.
Jari2 Zee terus mengelus2 tangan Nunew.

"Tunggu dulu.." ujar Zee ketika dia mengingat pesan Saint padanya.

"Apa kau tidak makan selama 3 hari ini?" tanya Zee dan Nunew pun menunduk.

"Kenapa kau lakukan itu, Nhu? Kau menyiksa dirimu sendiri. Aku tidak suka kelakuanmu ini." ujar Zee dengan kesal dan Nunew tetap menunduk.

"Sekarang kau harus makan atau.. Aku akan pergi sekarang juga." ujar Zee dan Nunew segera menatap Zee.

Nunew melepaskan pegangan tangan Zee lalu berjalan ke meja pinggir tempat tidur lalu mengangkat telp.
Nunew memesan beberapa makanan pada room servis hotel itu.

Nunew lalu kembali dan duduk di hadapan Zee lagi.
Zee tersenyum dan Nunew pun ikut tersenyum.

"Oh iya Hia. Apa Hia tahu dimana paman Hia menyembunyikan Mae Hia?" tanya Nunew yang mengejutkan Zee.

"Untuk apa kau ingin tahu soal itu, Nhu?" ujar Zee.

"Nhu ingin membantu Hia membebaskan Maenya Hia." ujar Nunew dan Zee membelalakkan matanya.

"Tidak. Kau sudah gila. Nhu, aku tahu kalau kau mencintaiku tapi jangan membuat cintamu itu menjadi hal yang membahayakan dirimu sendiri." ujar Zee setengah berteriak.

"Hia. Hia tidak tahu siapa keluarga Nhu? Siapa Phi Saint?" ujar Nunew dan Zee menatap Nunew.

"Hia.. Keluarga kami keluarga paling berpengaruh di Bangkok. Dan sepertinya hampir semua mafia di kota ini tunduk pada Phi Saint sebagai penerus dari Pho." ujar Nunew.

"Aku tahu, Tapi... Apa Saint akan membantuku, Nhu?" ujar Zee.

"Mungkin tidak. Tapi Phi Saint pasti akan membantuku." ujar Nunew sambil tersenyum.

"Sekarang aku dapat melihat kalau Saint sangat menyayangimu, Nhu. Aku juga tahu dan mengerti alasan Saint tidak merestui kita. Karena jika aku juga kakakmu maka aku akan berusaha sebisa mungkin agar kau menjauhi pria sepertiku. Seorang kakak yang berbuat sebobrok apapun tapi dia pasti akan melindungi adik yang di kasihinya agat tidak berbuat hal yang sama. " ujar Zee sambil tersenyum sedih.

"Kenapa Hia selalu merendahkan diri Hia sendiri? Bagaimana orang2 akan menghormati Hia jika Hia sendiri menjatuhkan diri sendiri seperti ini?" ujar Nunew.

"Karena Hia mengutuk pekerjaan ini, Nhu. Pekerjaan sebagai pemulung sampah atau seorang kuli yang orang2 bilang pekerjaan kasar, namun pekerjaan itu jauh lebih mulia dibandingkan pekerjaanku." ujar Zee.

"Nunew tahu itu tapi Hia dipaksa melakukan ini, Hia tidak secara suka rela masuk ke dalam dunia ini." ujar Nunew.

"Hia tidak mengutuk pekerjanya tapi Hia mengutuk pekerjaannya. Banyak sekali orang di luar sana yang terpaksa melakukan pekerjaan ini dengan maksud yang baik, tapi.. Mereka tetap terhina, Nhu." ujar Zee dan menundukkan kepalanya lalu tersenyum.

"Dan kau dengan bodohnya mencintai seseorang yang mempunyai pekerjaan terkutuk ini." ujar Zee sambil tertawa kecil dan Nunew menatap Zee dengan raut wajah yang sedih.

Tak lama kemudian pintu kamar mereka ada yang mengetuk.
Nunew mengerjapkan matanya dan segera berjalan ke pintu lalu seorang pelayan hotel masuk dengan meja dorong di tangannya.

Pelayan itu menyimpan meja roda itu di dekat meja makan di kamar itu lalu menatanya di atas meja makan dan Nunew mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya pada pelayan itu.

Setelah pelayan itu mengucapkan terima kasih, pelayan itu pun kembali keluar dari kamar.

"Lebih baik kita makan dulu, Hia. Nhu akan makan jika Hia menemani Nhu." ujar Nunew dan duduk di salah satu kursi makan itu.

Zee menatap Nunew lalu melangkahkan kakinya dan duduk di hadapan Nunew sambil menggeleng2kan kepalanya.

Nunew membuka semua penutup makanan di depan mereka dan mereka pun mulai menyantap hidangan itu.

"Jadi apa Hia tahu dimana Mae Hia disekap?" tanya Nunew sambil meyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Hmm. Di rumah pamanku. Tapi penjagaan mereka sangat ketat, susah sekali untukku bahkan hanya untuk menemui Mae." ujar Zee.

"Ok. Nanti Nhu minta alamat jelasnya dimana rumah paman Hia." ujar Nunew.

"Nhu, Hia mohon jangan bertindak gegabah. Jangan hanya demi aku kau membahayakan dirimu sendiri dan kakakmu. Hia tidak akan rela jika sesuatu terjadi pada kalian. Hia tahu kalau Saint hanya melihatku sebagai pemuas nafsunya tapi dia kakakmu dan satu2nya anggota keluargamu." ujar Zee menatap Nunew.

Tiba2 Zee menundukkan kepalanya dan tertawa tanpa mengeluarkan suaranya.
Nunew menatap Zee dengan heran.

"Ada apa dengan Hia? Kenapa tiba2 tertawa?" tanya Nunew bingung dan menurunkan sedikit kepalanya agar dapat melihat raut wajah Zee yang masih menunduk.

Zee menaikkan kepalanya dan menatap Nunew lalu tertawa dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ada apa Hia?" ujar Nunew yang akhirnya ikut tertawa bingung melihat tawa Zee.

Zee memegang dadanya dan menarik nafas panjang agar tertawanya berhenti.
Zee menatap wajah Nunew dan kembali tersenyum.
Lalu tangan Zee mengapai pipi Nunew dan mencubitnya pelan.

"Pipimu... Tembem sekali.." ujar Zee dan kembali tertawa.

"Narakkk.." ujar Zee lagi.

Nunew menatap Zee dan menyilangkan tangannya di atas meja lalu tersenyum melihat tawa Zee yang begitu lepas.

"Hia sangat tampan jika tertawa seperti ini. Nhu tambah terpesona dan jatuh cinta pada Hia." ujar Nunew pelan dan satu tangannya menyanggah dagunya menatap Zee.

Zee menghentikan tawanya dan menatap Nunew lalu tersenyum lebar dan kembali menundukkan kepalanya.
Zee tersipu mendengar pujian Nunew dan Nunew tersenyum melihat pertama kalinya Zee yang tersipu malu.

Nunew lalu berdiri dan mendekati Zee.
Zee yang menyadari Nunew mendekatinya lalu menatap mata Nunew.
Nunew lalu memegang kedua pipi Zee dan menurunkan kepalanya lalu mencium bibir Zee dengan lembut.

Zee memejamkan matanya dan memegang tangan Nunew di pipinya dan di pinggang Nunew dan membalas ciuman Nunew dengan mendengakkan kepalanya.

Nunew melepaskan ciumannya lalu mengusap2 pipi Zee, Zee pun tersenyum menatap Nunew.

"Kau sangat menggoda Hia dan Nhu tidak dapat menahan diri melihat Hia." ujar Nunew pelan.













TBC

Tinggalkan jejak dong buat penyemangat nulisnya.

Yang sudah makasih banyaaakkkk...
💖💖💖💖

𝓓𝓮𝓼𝓽𝓲𝓷𝔂 21+⛔ (ZeeNunew) (025)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora