-1-

2.2K 233 31
                                    

Rose, sosok yeoja yang terlahir disebuah keluarga yang cukup harmonis walaupun kehidupan mereka tidaklah terlalu mewah seperti orang orang diluar sana. Mama dan Papa Rose hanya bekerja sebagai karyawan biasa disebuah perusahan namun keduanya sudah meninggal ketika Rose berusia 20 tahun. Sejak itu jugalah Rose berhenti kuliah untuk bekerja demi kelangsungan hidupnya.

Kerabat? Rose masih punya kerabat kok tapi sayangnya tidak ada satu pun kerabat Rose yang peduli kepadanya. Paman Seunji, satu satunya adek kepada Papa Rose itu cukup kaya tapi dia tidak pernah berniat untuk membantu kehidupan Rose yang membutuhkan uang.

Namun Rose tidak mempermasalahkannya. Lagian untuk apa dia berharap sama seseorang? Dia punya anggota badan yang cukup sehat jadi mendingan dia bekerja saja untuk kelangsungan hidupnya sendiri.

"Sayang" Jeffri, cowok kaya yang menjadi pacar Rose itu menghampiri Rose yang kelihatan sibuk di dapur toko rotinya.

"Jef? Kenapa kamu kesini?" Tanya Rose.

"Memangnya salah aku mau ketemu sama pacar aku?" Tanya Jeffri.

"Tapi bukannya kamu harus keluar kota untuk urusan perusahan kamu?" Tanya Rose bingung.

"Aku memang akan berangkat kok makanya aku mampir kesini duluan. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan"

"Apa itu?"

"Mommy aku sudah tahu soal hubungan kita dan dia mau ketemu sama kamu nanti pas jam makan siang"

"Hanya berdua sama Mommy kamu?"

Jeffri tersenyum "Iya. Mommy aku mau akrab sama calon istri aku ini dong"

Rose ikut tersenyum namun senyumannya itu sudah pasti senyuman palsu "Baiklah, aku akan menemui Mommy kamu"

Jam makan siang sudah tiba dan sekarang Rose sudah berhadapan dengan seorang wanita yang sedari tadi menatapnya dengan remeh itu.

"Jeffri bilang kalau kedua orang tua kamu sudah meninggal dan kamu hanya bekerja di toko roti. Apa itu benar?" Tanya Hansoo.

"Iya Tante" sahut Rose.

Hansoo berdecak "Panggil saya Nyonya" tegurnya "Saya tidak suka sama kamu" lanjutnya tanpa basa basi.

"Terus Nyonya fikir saya suka sama Nyonya?" Santai Rose.

"Kurang ajar ya kamu!" Marah Hansoo "Jauhin Jeffri! Dia tidak pantas bersama kamu"

Dia mengeluarkan satu amplop dari tasnya dan meletakkannya diatas meja "Disitu ada 10M. Jauhi anak saya!"

"10M? Heol! Apa Nyonya fikir Nyonya bisa membayar saya 10M untuk waktu yang sudah saya habiskan bersama anak Nyonya itu!?!"

Hansoo berdecak kesal. Dia kembali mengeluarkan satu lagi amplop dari tasnya "Ini juga 10M!"

Rose mengambil kedua amplop itu dengan santai "Senang berurusan dengan anda Nyonya. Saya tidak akan mengganggu anak anda lagi. Permisi" seakan tidak ada beban, dia langsung berganjak pergi dari sana.

"Untung banget gue. Kira kira siapa lagi ya cowok kaya yang bisa gue jadikan pacar?" Gumam Rose tersenyum senang. Ah, mencari uang tidak terlalu sulit si, kekeke.

*

Disebuah mansion yang cukup mewah, terlihatlah sosok Jisoo yang bersantai diruang tamu mansion. Untuk hari ini dia memutuskan untuk tidak ke perusahan gara gara tidak enak badan.

"Sudah Mommy bilang, kamu itu harus menikah agar ada yang bisa mengurus kamu" omel Joohyun mengompres dahi sang anak.

"Naya belum siap untuk diajak menikah Mom" balas Jisoo malas.

"Ya sudah, cari yang lain saja" santai Joohyun.

"Enak saja. Mommy fikir mencari calon istri seperti Naya itu gampang huh?"

"Tidak perlu bingung fikirin soal itu. Mommy sudah punya calon istri yang cocok untuk kamu"

"Mommy jangan aneh aneh ya. Aku tidak akan menikah sama siapa siapa kecuali Naya"

"Sampai kapan Ji? Umur kamu juga sudah berganjak tua. Memangnya nanti kamu mau anak kamu memanggil kamu Grandpa?"

"Tidak seperti itu juga kali" dumel Jisoo. Dia menghela nafasnya dengan kasar "Nanti deh aku ngomong sama Naya soal ini"

"Sudah lama Mommy bersabar Ji. Kalau kali ini Naya tetap tidak ingin menikah sama kamu, kamu harus menerima perjodohan yang Mommy tetapkan!" Tegas Joohyun.

Tidak ingin sang Mommy kembali mengomel, Jisoo akhirnya mengangguk pasrah "Iya Mom iya"

"Memangnya Mommy mau jodohkan Oppa sama siapa?" Timpal Yeri tiba tiba muncul.

"Sibuk saja nih tuyul" dumel Jisoo.

"Yang sakit mendingan diam saja" balas Yeri membuatkan sang Oppa mendengus.

"Mommy mau menjodohkan Oppa kamu sama anak sahabat Mommy. Mommy yakin dia yang terbaik untuk Oppa kamu" ujar Joohyun.

"Anak teman Mommy yang mana si?"

"Kamu masih ingat sama Tante Leona?" Tanya Joohyun.

Yeri kelihatan berfikir "Ah, dulu aku pernah ketemu sama dia waktu aku berumur 15 tahun. Dia punya satu anak cewek yang cantik banget. Kalau tidak salah, Rose Eonnie bukan?"

"Betul sekali. Mommy mau Oppa kamu menikah sama Rose. Lagian Mommy juga kasian sama Rose. Setelah Tante Leona sama Om Hyunji meninggal, Rose pasti kesepian" ujar Joohyun.

"Kalau sama Rose Eonnie aku setuju si. Dia memang terbaik untuk Oppa" ujar Yeri.

"Bocil diam saja!" Sambar Jisoo.

"Aku bukan bocil ya! Umur aku sudah 20 tahun!" Balas Yeri tidak terima.

"Sudah, jangan berantem" lerai Joohyun "Yer, mendingan kamu bantu Mommy masak dibawah. Sebentar lagi Daddy bakalan pulang untuk makan siang. Jis, mendingan kamu tidur saja. Kamu baru saja minum obat bukan?"

"Iya Mom" sahut Jisoo.

Tidak ingin mengganggu istirahat anak pertamanya itu, Joohyun langsung membawa anak bungsunya untuk keluar dari kamar itu.








Tekan  👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tekan
  👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang