-21-

1.1K 168 12
                                    

Setelah pergi meninggalkan mansion sang Grandma, Jisoo memutuskan untuk membawa Rose ke sebuah restaurant karena mereka membutuhkan makan siang.

"Pesan saja apa yang lo inginkan" ujar Jisoo.

Rose menatap buku menu lalu dia mula memesan makanan yang diinginkan olehnya "Lo mau apa?" Tanya nya kepada Jisoo.

"Lo saja yang pesan untuk gue" sahut Jisoo.

Tanpa membantah, Rose langsung memesan makanan untuk sang suami. Lagian sejak tinggal bersama Jisoo, dia sudah mengetahui apa makanan yang disukai oleh sang suami.

"Soal tadi lo lupakan saja" ujar Jisoo setelah sang pelayan pergi.

"Bagaimana caranya untuk gue lupa hal yang hampir menghancurkan rumah tangga gue? Ck, dunia ini memang tidak adil ya. Apa hanya orang kaya yang berhak untuk menikah sama orang kaya? Memangnya orang miskin seperti gue ini tidak bisa memberikan kebahagiaan? Kenapa orang kaya suka membedakan kasta?" Balas Rose mengeluarkan rasa kesal dihatinya.

"Tidak semua orang kaya seperti itu. Buktinya orang tua gue yang tetap menerima lo bahkan mereka lebih menyayangi lo berbanding gue"

"Untuk itu gue bersyukur si. Gue seakan bisa merasakan sosok Eomma sama Appa dengan kehadiran orang tua lo"

"Bagus lah"

"Ngomong ngomong, apa tidak apa apa lo menentang keinginan Grandma lo?" Tanya Rose ragu.

"Santai saja. Gue sudah terbiasa kok. Abaikan saja mereka" sahut Jisoo kelihatan santai.

Tanpa Rose tahu, ternyata Jisoo berbohong. Sejujurnya Jisoo merasa takut. Dulu, Naya hampir mati gara gara Hyuni memasukkan racun kedalam minuman Naya. Jisoo yang tahu soal itu langsung saja menghalang rencana Hyuni bahkan dia mengancam Grandma nya itu agar tidak mengganggu Naya lagi.

Namun sekarang Jisoo yakin sang Grandma tidak akan tinggal diam. Pasti ada rencana baru yang lagi direncanakan.

Pokoknya Jisoo tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Jika dulu dia melindungi Naya, kali ini dia akan melindungi Rose karena Rose adalah sasaran target sang Grandma.

Beberapa menit kemudian, makanan yang dipesan oleh mereka akhirnya tiba. Dengan antuasisnya Rose memakan makanannya itu sementara Jisoo hanya menatap makanannya tanpa minat.

"Kenapa tidak makan?" Tanya Rose.

"Gue tidak ada selera" sahut Jisoo.

"Bukannya lo suka chicken? Gue pesan chicken karena itu makanan kegemaran lo. Apa lo mau pesan yang lain saja?" Tanya Rose perhatian.

Jisoo menggeleng lalu dia menyandarkan kepalanya dipundak Rose "Gue hanya tidak ada selera"

Merasa aneh, Rose langsung meletakkan punggung tangannya dijidat sang suami "Tuhkan! Lo demam. Ini pasti gara gara lo kehujanan tadi pagi. Ayo pulang, lo perlu istirahat"

"Lo habiskan saja makanannya duluan" ujar Jisoo tanpa berganjak.

"Iya, tapi lo juga harus makan. Biar gue suapkan"

Tanpa membantah, Jisoo membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Rose walaupun saat ini dia tidak ada selera untuk makan.






*

Selesai makan, keduanya langsung memutuskan untuk pulang karena Jisoo membutuhkan istirahat.

"Minum obat terus tidur" arah Rose menghampiri Jisoo dengan membawa segelas air putih bersama obat.

"Ini obat apa?" Tanya Jisoo.

"Obat demam lah. Gue tidak mungkin biarin lo minum racun kali" balas Rose.

Jisoo hanya menggedikkan bahunya dengan acuh lalu dia meminum obat yang diberikan oleh sang istri.

"Tidur. Gue bakalan kebawah" ujar Rose berganjak ingin keluar dari kamar.

"Biasanya gue akan menelfon Naya untuk menemani gue kalau gue lagi sakit"

Kata kata Jisoo itu menghentikan langkah Rose.

"Baiklah, untuk kali ini biarkan gue yang menemani lo" ujar Rose ikut berbaring disamping Jisoo.

"Bisa peluk?" Cicit Jisoo dengan pelan.

Rose menahan tawanya "Kesini" panggilnya.

Seperti anak kecil, Jisoo mendekati Rose lalu dia memeluk cewek itu dengan erat.

"Ternyata lo manja kalau lagi sakit" ujar Rose terkekeh kecil.

Jisoo memilih untuk tidak peduli "Elus kepala gue" pintanya dengan manja.

Rose mendengus. Apa benar cowok yang memeluknya itu adalah suaminya yang dulunya cuek itu? Kenapa sekarang malah menjadi manja? Ah, sepertinya dia harus berdoa agar Jisoo sering sakit agar dia bisa melihat tingkah manja sang suami. Kekeke, lucu.

5 menit kemudian, dengkuran halus Jisoo mula kedengaran. Dengan perlahan lahan Rose berusaha melepaskan pelukan Jisoo untuk berganjak turun dari kasur namun Jisoo malah merengek kecil lalu mengeratkan pelukannya.

"Astaga. Sejak kapan nih kulkas jadi bocah si" gerutu Rose dengan pelan.














  Tekan
   👇

Mr ATM✅Место, где живут истории. Откройте их для себя