-39-

1.4K 183 18
                                    

Setelah kepergian Jeffri, Jisoo langsung membawa Rose memasuki ruangannya. Sejujurnya dia masih merasa emosi dengan tingkah Jeffri yang seakan ingin mengambil Rose darinya.

"Gila, photo lo keren juga ya" Rose menatap figura photo Jisoo yang ada didalam ruangan itu dengan tatapan kagumnya.

"Buset, anjingnya lucu!!" Pekik Rose bergegas mengeluarkan ponselnya dan memotret photo itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset, anjingnya lucu!!" Pekik Rose bergegas mengeluarkan ponselnya dan memotret photo itu.

"Itu photo kapan si?" Tanya Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu photo kapan si?" Tanya Rose.

"Hari pertama gue menggantikan Daddy di perusahannya" sahut Jisoo datar.

Rose mengangguk faham dengan matanya yang terus menatap sekeliling ruangan.

"Roseanne" panggil Jisoo masih dengan nada datarnya.

"Eung?" Sahut Rose tanpa menatap Jisoo.

"Gue cemburu"

Rose sontak menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap Jisoo yang juga menatapnya itu "Cemburu?"

"Tidak perlu pura pura bego. Gue tahu lo faham kata kata gue" balas Jisoo yang sudah mendengus sebal.

"Terus gue harus bagaimana?" Tanya Rose santai.

"Ck, bujuk gue lah" decak Jisoo kesal.

Suara kekehan Rose mula kedengaran. Dia menghampiri Jisoo dan berganjak duduk dimeja tepat didepan suaminya itu "Mr ATM mau gue bujuk huh? Bagaimana caranya huh?"

"Lo janji tidak akan meninggalkan gue bukan? Kata kata Jeffri itu tidak benar bukan? Apa lo akan meninggalkan gue kalau gue miskin?" Tanya Jisoo.

Dapat Rose lihat kalau suaminya itu kelihatan sedikit ketakutan saat ini.

"Alvero" Rose mengelus pipi Jisoo "Memangnya lo fikir gue setuju untuk menikah dengan lo hanya gara gara harta lo? Lo fikir gue mengorbankan nyawa gue untuk lo itu hanya demi harta lo? Apa lo memang menganggap gue sebagai cewek matre?"

Jisoo menggeleng lalu menunduk "Maafin gue. Gue tidak pernah menganggap lo cewek matre. Gue hanya takut kehilangan lo. Gue terpancing sama omongan Jeffri"

Rose tersenyum tipis "Kalau benar lo mencintai gue, lo harus percaya sama gue. Suami istri harus saling percaya bukan? Gue harap lo tidak akan menutupi apa apa pun dari gue karena gue sudah sepenuhnya memberikan kepercayaan gue untuk lo"

Jisoo ikut tersenyum "Gue percaya sama lo"

Tok tok tok

Rose buru buru berganjak turun dari meja kerja Jisoo ketika mendengarkan suara pintu yang diketuk dari luar itu.

"Masuk" ujar Jisoo.

Ceklekk

Masuklah sosok Lisa yang menghampirinya "Permisi Sajangnim. Nyonya Hyuni datang untuk bertemu Sajangnim"

"Untuk apa dia kesini?" Tanya Jisoo.

"Maaf Sajangnim, saya tidak tahu" sahut Lisa.

"Baiklah, kamu bisa memanggil dia masuk" arah Jisoo.

Setelah membungkuk sopan, Lisa berganjak keluar dari sana.

Beberapa menit kemudian, sosok Hyuni memasuki ruangan itu. Raut wajahnya yang tadinya tersenyum itu sontak berubah ketika menyadari keberadaan Rose "Untuk apa dia ada disini!?"

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Dia istri aku. Sudah seharusnya aku memperkenalkan dia kepada karyawan aku" ujarnya.

"Itu hanya akan memalukan kamu Ji!" Marah Hyuni.

"Cukup Grandma. Mendingan sekarang Grandma bilang apa tujuan Grandma kesini" Jisoo sudah sangat lelah dengan sikap sang Grandma yang masih belum bisa menerima Rose.

"Grandma butuh bantuan dari kamu Ji"

Dahi Jisoo mengernyit "Bantuan apa?"

"Kevin ditahan polisi gara gara berantem. Tapi Grandma yakin semuanya bukan salah Kevin. Dia pasti dijebak. Om kamu sama Grandma sudah berusaha mengeluarkan Kevin dari penjara tapi pihak polisi tidak ingin melepaskan Kevin sebelum persidangan. Kamu itu cukup berpengaruh Ji. Kamu bahkan ditakuti oleh yang lain. Grandma yakin kamu bisa membantu membebaskan Kevin"

"Seharusnya Grandma membiarkan Kevin dipenjara. Kevin itu sudah gede. Sudah seharusnya dia bertanggungjawab atas semua tindakannya. Grandma tidak bisa terus memanjakan dia" keluh Jisoo.

"Apa kamu tidak ingin membantu sepupu kamu sendiri hah!?" Hyuni berteriak marah.

"Kenapa aku harus membantu dia?" Balas Jisoo terpancing emosi.

"Ji, tenang" Rose mengusap tangan suaminya itu dengan lembut.

"Semuanya pasti gara gara kamu! Kamu yang sudah membuatkan Jisoo berubah seperti ini!" Hyuni malah menyalahkan Rose atas apa yang terjadi.

"Cukup Grandma" Jisoo berusaha menenangkan dirinya "Ini tidak ada kaitan sama istri aku! Pokoknya aku tidak akan membantu Kevin! Biarkan saja dia bertanggungjawab atas kesalahannya sendiri!"

"Kamu keterlaluan Jisoo! Mulai dari sekarang, saya tidak punya cucu seperti kamu lagi!" Dengan nafas yang memburu, Hyuni berganjak pergi dari sana.

Sementara Jisoo, matanya sudah berkaca kaca "Grandma" lirihnya.

"Grandma butuh waktu. Dia tidak mungkin membuang lo" ujar Rose berusaha menenangkan Jisoo.

Jisoo malah beralih memeluk Rose dengan erat "Gue memang tidak suka dengan sikap Grandma tapi gue tetap menyayangi dia" lirihnya.

"Ikatan kalian tidak akan terputus. Dia akan tetap menjadi Grandma lo untuk selamanya. Kita berdoa saja semoga Grandma lo akan menerima lo kembali" nasihat Rose yang dibalas anggukan kecil dari Jisoo.













  Tekan
   👇

Mr ATM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang