-30-

1.3K 180 31
                                    

Hari demi hari berlalu dan suasana mansion semakin sepi seakan tidak ada kehidupan yang tinggal disana. Jisoo dan Rose hanya menjalani kehidupan mereka seperti biasa bahkan mereka seakan saling tidak mengenali.

Namun begitu, Rose tetap menyiapkan semua kebutuhan suaminya itu.

"Sampai kapan lo mau mendiami gue?" Tanya Jisoo yang akhirnya memecahkan keheningan.

"Sampai gue pergi dari sini" balas Rose.

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Kita perlu bicara"

"Soal?"

"Gue sudah bikin keputusan. Gue harap lo bisa menerima keputusan gue ini"

"Jadi, apa keputusan lo?"

"Gue memilih Naya. Maafin gue. Gue sadar cinta gue hanya untuk Naya. Gue memang ada rasa sama lo tapi gue yakin rasa itu hanya rasa sementara"

Rose tersenyum kecut. Dia menghela nafasnya dengan kasar sebelum menatap Jisoo dengan senyuman yang penuh dengan kekecewaan "Baiklah, gue menyerah. Terima kasih untuk semuanya. Sekarang tugas gue sebagai istri lo sudah selesai. Gue menunggu surat penceraian resmi kita"

"Tidak" sambar Jisoo dengan cepat "Gue masih ingin lo menjadi istri gue sehingga gue mengucapkan janji suci gue bersama Naya"

Rose menatap Jisoo dengan tatapan tidak percayanya. Apa belum cukup cowok itu menyakiti hatinya? Ck sial! Kenapa juga dia harus mencintai cowok kejam seperti Jisoo!?

"Terserah lo Ji. Gue sudah capek sama semua permainan lo. Lo egois!" Dengan nafas yang memburu, Rose berganjak keluar dari mansion meninggalkan Jisoo yang hanya menatap kepergiannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

*

Di sebuah danau, terlihatlah Rose yang terus menangis tanpa mempedulikan orang orang yang mungkin menatap kearahnya.

Untuk saat ini dia hanya ingin mengeluarkan semua isi hatinya. Hatinya sudah terlanjur terluka.

"Tuhan. Andai ini pengakhiran hubungan aku sama Jisoo, tolong buang rasa cinta ini. Aku tidak sanggup mencintai sosok yang tidak pernah menghargai aku" lirih Rose memukul dadanya berkali kali.

"Jangan menyakiti diri kamu sendiri hanya gara gara seseorang"

Rose mendongak menatap sosok yang berbicara kepadanya itu "Chandra" gumamnya.

Chandra berganjak duduk disamping Rose "Sudah aku katakan, kamu bisa menjadikan aku sebagai sandaran kamu. Jangan memendam semuanya sendirian. Sahabat kamu ini akan sentiasa ada untuk kamu"

Air mata Rose mengalir dengan semakin deras. Kenapa dia begitu bodoh! Seharusnya dia memilih Chandra, sosok yang tulus mencintainya itu namun dia malah memilih Jisoo, sosok yang tidak pernah menghargai dirinya.

"Aku tidak tahu apa masalah kamu tapi aku harap aku bisa membantu kamu" lanjut Chandra tersenyum manis.

"Bagaimana kamu bisa kuat? Kamu sudah kehilangan orang yang kamu cintai bukan?" Tanya Rose dengan sendu.

"Cinta itu tidak seharusnya dimiliki. Jika orang yang aku cintai itu bahagia dengan pilihannya, aku akan melepaskan dia agar dia bisa bahagia" ujar Chandra dengan tulus.

"Tolong ajari aku untuk melepaskan Jisoo" pinta Rose.

Dahi Chandra mengernyit "Maksud kamu? Bukannya kalian saling mencintai?"

Rose menggeleng lemah "Dia tidak mencintai aku. Seperti yang kamu tahu, pernikahan aku sama dia hanya gara gara perjodohan. Dia sudah punya pacar dan sekarang dia akan menikahi pacarnya itu"

"Dan kamu akan diceraikan?"

Rose mengangguk singkat "Aku tidak sanggup melihat Jisoo bersama cewek itu jadi aku memutuskan untuk mundur"

"Baiklah, aku akan membantu kamu" ujar Chandra. Dia melakukkan semua ini bukan gara gara dia ingin merebut Rose dari Jisoo, namun dia hanya ingin membantu Rose sebagai sahabat. Lagian dia sudah bisa move on dari Rose kok bahkan sekarang dia lagi pdkt sama seseorang.

*

Disisi lain, terlihatlah Jisoo bersama Naya yang lagi memilih beberapa perhiasan untuk pernikahan mereka.

Naya kelihatan antuasis memilih semuanya, berbeda dengan Jisoo yang hanya melamun.

"Ji. Apa yang ini cocok?" Tanya Naya membuyarkan lamunan Jisoo.

Jisoo menatap cincin yang ada ditangan sang pacar "Cocok, aku suka"

"Mendingan kamu lepaskan cincin kamu itu" arah Naya.

Jisoo beralih menatap jarinya yang terpasang cincin pernikahannya "Aku belum menceraikan Rose jadi cincin ini tidak akan aku lepaskan" tolaknya.

"Kenapa? Kamu tidak sanggup untuk melepaskan dia?" Tanya Naya santai.

"Bukan seperti itu maksud aku. Aku hanya ingin fokus menguruskan acara pernikahan kita tanpa sibuk menguruskan persidangan penceraian aku sama Rose" ujar Jisoo berbohong.

Namun untung saja Naya mempercayainya "Baiklah"








"Bukannya itu suaminya Chaeng?" Tanya Lisa memicingkan matanya.

"Ehh, benaran tuh. Dia sama siapa?" Bingung Jennie.

"Itu Naya. Pacarnya Jisoo. Sepertinya mereka bakalan menikah deh. Lihat tuh, mereka membeli cincin pernikahan" ujar Lisa.

Raut wajah Jennie berubah "Kurang ajar tuh cowok!"

"Ayo kita hampiri mereka" Lisa menggandeng Jennie menghampiri Jisoo.

"Sajangnim ngapain disini!?" Sentak Lisa membuatkan Jisoo kaget.

"Lisa? Jennie?" Sahut Jisoo yang juga mengenali Jennie.

"Ngapain disini? Dimana Rose?" Tanya Lisa datar.

"Gue sama Jisoo lagi membeli cincin pernikahan kita" sambar Naya memeluk lengan Jisoo dengan manja.

"Dasar pelakor!" Marah Jennie. Tanpa aba aba, dia mendorong Naya menjauh dari Jisoo lalu dia menarik kuping Jisoo dengan emosi.

"Awwww aduh duhhh sakit Jen!" Teriak Jisoo berusaha melepaskan cengkraman kepiting Jennie ditelinganya.

"Rasain ini! Ini gara gara kamu sudah menyakiti sahabat aku!" Marah Jennie tanpa melepaskan kuping Jisoo.

"Shhh sakit!!" Teriak Jisoo kesakitan.

"Hajar Eon hajar!" Teriak Lisa memanaskan suasana. Mereka bahkan sudah tidak peduli dengan orang orang yang sudah menatap kearah mereka.

"Lepasin pacar gue woi!!" Teriak Naya berusaha membantu Jisoo namun Lisa langsung menghalangnya.

Setelah beberapa menit, Jennie akhirnya melepaskan kuping Jisoo "Andai bisa, sudah aku bikin tuh telinga copot!" Geramnya.

Jisoo mengusap telinganya yang sudah memerah. Astaga, dia sudah merasa sedikit ketakutan dengan sifat bar bar sahabat Rose itu.

"Ayo deh Eon kita pergi" dengan santainya Lisa menggandeng Jennie pergi dari sana setelah mereka menimbulkan keributan disana.










Tekan
   👇

Mr ATM✅Where stories live. Discover now