-6-

1.1K 158 40
                                    

Disepanjang perjalanan, Rose terus diam dengan perasaan bersalahnya. Dia masih merasa bersalah kepada Chandra yang begitu baik dengannya itu.

"Lo baik baik saja?" Pertanyaan dari Jisoo menyadarkan Rose dari lamunannya.

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar "Gue baik baik saja"

"Lo merasa bersalah?" Tanya Jisoo hati hati.

"Bersalah itu sudah pasti. Ck, gue lebih memilih cowok setan seperti lo berbanding cowok sebaik dia. Hah, bego banget si gue"

Jisoo sontak mendelik "Yang lo bilang setan itu siapa?"

"Ya elo lah. Kelakuan sudah seperti setan"

"Sialan. Apa apaan gue dibilang setan" protes Jisoo.

Rose memutar bola matanya dengan malas "Bodo amat"

"Pms kah? Sensi banget si"

"Diam Alvero!"

Jisoo mendengus. Yang seharusnya galak itu dia bukan? Tapi kenapa malah cewek disampingnya itu lebih galak berbanding dirinya? Ck, menyebalkan.

Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya tiba disebuah butik langganan keluarga Jisoo. Kedatangan mereka sudah pasti disambut oleh Jiwoo, sahabat Joohyun.

"Akhirnya kalian tiba juga" sambut Jiwoo "Jadi ini calon istri kamu?"

"Iya" sahut Jisoo singkat.

"Tante sudah menyiapkan baju pernikahan kalian. Kalian coba saja ya. Sepertinya ukurannya pas" ujar Jiwoo membawa keduanya keruangan ganti baju. Setelah itu, dia menyerahkan gaun kepada Rose begitu juga dengan jas kepada Jisoo.

Kedua calon pengantin itu berganjak memasuki ruangan ganti baju yang berbeda untuk mengganti baju mereka.

Tidak butuh waktu yang lama, Jisoo keluar dari ruangan itu. Jiwoo sontak tersenyum ketika melihat jas itu kelihatan cocok dibadan Jisoo.

"Bagaimana Ji? Ada yang kurang?" Tanya Jiwoo.

"Semuanya sudah pas" sahut Jisoo.

Jiwoo mengangguk faham lalu beralih menatap Rose yang baru keluar dari ruangan ganti baju.

Jisoo ikut menatap Rose dan sedetik kemudian dia terbeku. Sebentar! Apa matanya rusak? Kenapa cewek itu kelihatan begitu cantik?

"Ya Tuhan, dia cantik banget" batin Jisoo tanpa sadar.

Jiwoo melirik Jisoo. Dia terkekeh kecil "Sepertinya ada yang terpesona nih" godanya membuatkan Jisoo tersadar.

"T-Tidak" sangkal Jisoo dengan pipi yang memerah. Sial, dia malah ketahuan! Arghh, pokoknya dia harus memikirkan Naya. Naya pasti lebih cantik!

"Jadi bagaimana Ji?" Tanya Rose.

Jisoo mengernyit "Kenapa nanya gue? Yang akan memakai gaun itu elo, bukan gue"

"Lo kan calon suami gue, gue harus ikutin keinginan elo lah" balas Rose.

"Itu sudah cocok kok" ujar Jisoo pura pura cuek.

"Apa semuanya pas?" Tanya Jiwoo.

"Sudah Tante" sahut Rose.

Jiwoo tersenyum "Baiklah. Kalian bisa melakukan photoshoot dibelakang"

Jisoo mengangguk lalu berganjak kebelakang.

"Hehh, bantuin!" Kesal Rose.

"Bantuin apa ogeb!?" Jisoo ikutan kesal.

"Lo fikir gue bisa berjalan sendirian menggunakan gaun ini?" Dumel Rose.

Jisoo mendengus. Dia kembali mendekati Rose lalu menggenggam tangan calon istrinya itu. Dengan berhati hati mereka berganjak keruangan belakang.

Jiwoo yang sedari tadi memperhatikan mereka itu hanya terkekeh kecil. Dia merasa terhibur dengan kelakuan tom and jerry calon pengantin itu.








"Kalian tidak mau ciuman?" Tanya photographer

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Kalian tidak mau ciuman?" Tanya photographer

"Tidak!" Kompak Jisoo sama Rose.

"Baiklah baiklah, semuanya sudah selesai"

Jisoo sama Rose akhirnya bisa bernafas lega "Cepatan ganti baju lo terus gue hantar lo pulang" ujar Jisoo.

"Buru buru amat. Mau kemana lo?" Balas Rose.

"Ketemu pacar gue" sahut Jisoo santai.

"Ini sudah jam makan siang. Lo tidak ada niatan untuk traktir gue makan?" Tanya Rose tersenyum imut kepada Jisoo.

Jisoo mendengus. Ingin menolak namun melihat wajah imut Rose membuatkan dia tidak tega "Ya sudah, kita makan duluan" putusnya.

"Yeayyy!" Rose akhirnya berganjak keruangan ganti baju dan bergegas mengganti bajunya begitu juga dengan Jisoo yang memasuki ruangan ganti baju yang lain.






Kini Rose bersama Jisoo sudah tiba disebuah restaurant dan mereka dengan segera memesan makanan karena Jisoo harus buru buru pergi menemui sang pacar.

"Lo sama Naya sudah lama pacaran?" Tanya Rose kepo.

"Sudah hampir 2 tahun" sahut Jisoo.

"Jadi lo pasti sudah ketemu keluarga dia bukan? Kenapa lo tidak langsung melamar dia saja?"

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Gue belum pernah ketemu sama keluarga Naya. Naya bilang keluarga dia sibuk. Lagian Naya belum siap untuk menikah makanya gue tidak bisa melamar dia" jelasnya.

Dahi Rose mengernyit "Aneh. Masa sibuk selama 2 tahun?"

Jisoo mengangkat kedua pundaknya "Gue tidak peduli si. Yang penting mereka merestui hubungan gue sama Naya"

"Ternyata benar, cinta bisa bikin manusia menjadi bego" ujar Rose namun Jisoo memilih untuk tidak peduli.

"Eh, ada kalian" mereka menatap kearah Joohyun dan Yeri yang menghampiri mereka.

"Mom? Mommy ngapain disini?" Tanya Jisoo.

"Tadi Mommy sama Yeri ke salon terus mampir makan siang disini deh. Kebetulan sekali ketemu sama kalian" jelas Joohyun.

"Ayo gabung Tante" ajak Rose.

Dengan senang hati Joohyun bersama Yeri ikut bergabung bersama. Jisoo hanya bisa pasrah. Sepertinya rencananya untuk pergi bertemu sang pacar harus gagal gara gara kedatangan Mommy serta adeknya.









Kalo aku bikin Jisoo sama Rose kayak pasangan Tom&Jerry, mau gak?

  Tekan
    👇

Mr ATM✅Kde žijí příběhy. Začni objevovat