-19-

696 116 3
                                    

Dengan buru buru Jisoo bersama Rose keluar dari mobil ketika melihat polisi yang menyeret seseorang didepan gerbang sekolah.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jisoo.

"Pria itu hampir menculik Junghwan jadi gue meminta satpam menghubungi polisi" jelas Kevin.

"Uwan, kamu tidak apa apa?" Khawatir Rose yang langsung menghampiri sang anak.

"Uwan tidak apa apa kok Ma. Uncle Vin keren. Uncle Vin yang menyelamatkan Uwan" sahut Junghwan.

"Thanks bro" ujar Jisoo menepuk pundak sepupunya itu.

"Sudah menjadi tugas gue sebagai Uncle dan juga bodyguard anak lo" sahut Kevin.

"Haru tidak apa apa?" Rose beralih bertanya kepada Haruto.

"Haru tidak apa apa kok Tante" sahut Haruto.

"Syukurlah kalau kalian berdua baik baik saja" ujar Rose mengusap kepala kedua bocah itu.

"Gue ketinggalan sesuatu?" Lisa bersama Sehun menghampiri mereka.

"Uwan hampir saja diculik si. Gue yakin itu ulah si Naya" jelas Rose.

"Tuh orang belum kapok ya!" Kesal Lisa.

"Biarin deh. Lagian anak anak gue sudah punya bodyguard jadi gue merasa sedikit tenang si" ujar Rose.

"Baguslah" sahut Lisa "Haru, ayo pulang"

"Okay Mama" sahut Haruto.

Setelah berpamitan, keluarga Lisa akhirnya berganjak pergi dari sana begitu juga dengan keluarga Rose.

*

Jihoon berganjak keluar dari kelasnya dengan menggendong tasnya. Dia berniat untuk menghampiri Yeji dan pulang bersama sahabatnya itu.

"Yeji" panggilnya menghampiri Yeji yang berada di parkiran.

"Ada apa?" Tanya Yeji.

"Mau pulang bersama?" Tanya Jihoon.

"Maaf Ji, tapi aku akan pulang bareng Mashiho" tolak Yeji.

"Yeji, ayo pulang" Mashiho menghampiri mereka dengan menaiki superbikenya.

"Ayo" sahut Yeji memakai helm lalu dia langsung menaiki superbike itu dengan bantuan Mashiho.

Vrom vrom 🏍️💨

Superbike yang dikendarai oleh Mashiho berlalu pergi dari sana meninggalkan Jihoon yang menatap kepergiannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa rasanya sakit?" Gumam Jihoon memegang dada kirinya.

*

Kelas sudah berakhir dan sekarang Ryujin hanya menunggu Asahi didepan kelas Oppa nya itu. Tadi pagi, mereka berangkat bersama makanya sekarang mereka juga akan pulang bersama.

"Ehh ada adek ipar"

Ryujin mendengus ketika sosok Miya menghampirinya. Dia tidak menyukai sosok yeoja yang terus saja centil dengan Oppa nya itu.

"Sunbae mau apa?" Tanya Ryujin tanpa basa basi.

"Mau kenalan saja si. Hai, aku Miya"

"Sudah tahu" singkat Ryujin.

"Wahh ternyata adek ipar sudah tahu nama aku"

"Sunbae jangan berhalu ya. Oppa aku tidak mungkin suka sama Sunbae"

"Why not? Aku ini cantik loh"

"Percaya diri sekali" gumam Ryujin dengan malas.

"Ujin" Asahi menghampiri mereka diikuti oleh Somi dan Jaehyuk disampingnya.

"Ehhh Sayang" panggil Miya dengan manja.

Asahi tidak peduli, dia hanya menatap sang adek "Dia mengganggu kamu?" Tanya nya.

Ryujin mengangguk "Dia centil banget si. Apa benar dia pacar Oppa?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Tidak" singkat Asahi lalu dia menatap Miya dengan datar "Jangan mengganggu adek gue lagi"

"Aku hanya kenalan sama adek ipar loh" balas Miya.

Dahi Asahi mengernyit "Sejak kapan kita pacaran? Tolong jangan mengganggu gue lagi"

Tanpa mendengar sahutan dari Miya, dia langsung menggandeng sang adek untuk pergi dari sana diikuti oleh Somi dan juga Jaehyuk.





"Kamu dijemput?" Dengan kakunya Asahi bertanya kepada sosok Somi.

"Iya. Kenapa? Mau pulang bersama?" Balas Somi sedikit menggoda.

"Memangnya boleh?" Tanya Asahi.

Somi terkekeh kecil "Boleh kok. Tapi besok ya"

"Baiklah" sahut Asahi dengan semangat.

"Ah, jemputan aku sudah tiba. Aku duluan ya" pamit Somi bergegas memasuki mobil yang menjemputnya.

"Cie, ada yang kencan nih besok" goda Jaehyuk.

"Apaan si. Gue hanya akan menghantar dia pulang" balas Asahi.

"Dih, tidak romantis banget" komentar Jaehyuk.

"Oppa seharusnya romantis dong" timpal Ryujin.

"Kenapa juga harus romantis? Temanan saja bukan?" Balas Asahi.

"Teman bisa menjadi cinta loh. Dekatin saja dia sebelum dia diambil sama yang lain" nasihat Jaehyuk.

Asahi menghela nafasnya dengan kasar "Dek, ayo pulang" ajaknya beralih memakaikan helm kepada sang adek.

"Bye Oppa" pamit Ryujin kepada Jaehyuk sebelum berlalu pergi bersama Asahi.

"Jadi pengen punya adek cewek juga deh" gumam Jaehyuk menatap kepergian sahabatnya itu.

*

Sepulangnya dari menjemput sang anak, Rose terus saja memasuki kamar mandi untuk muntah.

Kehamilannya kali ini benar benar berbeda dengan yang lain. Dulu, dia tidak terlalu sering mengalami mual, berbeda dengan sekarang.

"Sayang, kita kerumah sakit saja ya" khawatir Jisoo.

"Aku tidak apa apa Al" tolak Rose mengusap bibirnya menggunakan sapu tangan.

"Kamu pusing?" Tanya Jisoo.

"Iya. Tapi tidak apa apa kok. Aku hanya butuh istirahat sebentar. Kamu bisa kembali ke perusahan"

"Aku akan menemani kamu saja" balas Jisoo melepaskan dasi yang masih terpakai dilehernya itu.

"Bukannya kamu punya meeting? Pergi saja Al. Aku tidak apa apa kok"

"Kamu lebih penting. Meeting itu bisa diuruskan oleh sekertaris aku. Sekarang kamu istirahat saja" Jisoo menggendong Rose lalu dia membaringkan istrinya itu diatas kasur.

Setelah ikut duduk disamping Rose, dengan penuh pengertiannya dia memijit kepala istrinya itu.

"Thanks Al" ujar Rose memejamkan matanya untuk menikmati pijitan itu.

"Anything for you sama anak kita" balas Jisoo dengan tulis.

Ah, benar benar sosok suami yang pengertian.









  Tekan
   👇

Mr ATM✅Where stories live. Discover now