-21-

677 103 7
                                    

Sore harinya, terlihatlah anak anak yang sudah memenuhi ruang inap Rose sementara Jisoo berada di luar ruang inap karena dia lagi dihubungi oleh seseorang.

"Jiun, kamu baik baik saja?" Tanya Rose yang menyadari kalau anak pertamanya terus saja melamun.

"Jiun baik baik saja Ma" sahut Jihoon tersenyum tipis.

"Apa Oppa masih belum bisa move on dari Leora Eonnie?" Tanya Ryujin.

Jihoon menggeleng "Aniyo. Oppa sudah move on kok"

"Terus kenapa Oppa kelihatan sedih? Mendingan Oppa jujur saja sekarang. Mungkin saja aku sama yang lain bisa membantu Oppa" ujar Ryujin.

"Bantu apa?" Sambar Jisoo yang sudah kembali memasuki ruang inap sang istri.

"Jihoon Hyung kelihatan sedih Pa" adu Junghwan.

Jisoo menatap anak pertamanya "Jagoan pertama Papa ini kenapa hurm?"

Jihoon menghela nafasnya dengan kasar "S-Sepertinya aku jatuh cinta sama Yeji"

"Yeji? Anak Tante Jennie?" Tanya Rose memastikan.

"Iya Ma"

"Ya bagus dong. Bukannya selama ini juga kalian akrab? Langsung saja jadian deh" ujar Ryujin.

Jihoon menggeleng "Akhir akhir ini Yeji seakan menjauh. Dia terus bersama cowok lain"

"Dan kamu cemburu?" Sambar Jisoo.

Melihat sang anak mengangguk, Jisoo terkekeh kecil "Jangan menyerah boy. Kamu harus menjadi gentleman. Coba ngomong baik baik saja Yeji. Kalau bisa, kamu langsung saja menembak dia. Sepertinya dia juga mencintai kamu tuh"

"Benaran Pa?" Tanya Jihoon memastikan.

"Iya. Percaya saja sama Papa"

"Baiklah, aku akan menemui Yeji sekarang!" Setelah berpamitan, Jihoon langsung berlari keluar meninggalkan ruang inap sang Mama.

"Akhirnya aku bakalan besanan sama Jennie Eonnie" senang Rose.

"Tidak mau besanan sama Lisa juga?" Tanya Jisoo.

Rose sontak menatap kearah Ryujin membuat yeoja itu melotot "Mama jangan aneh aneh ya. Jaehyuk Oppa itu seumuran Sahi Oppa" tolaknya.

"Dan aku juga tidak akan membiarkan Ryujin bersama Jaehyuk" timpal Asahi.

"Kenapa? Bukannya Jaehyuk itu baik?" Bingung Jisoo.

Asahi tersenyum tipis "Dia memang baik kok. Tapi nanti kalau dia pacaran sama Ryujin dan mereka putus, aku harus memilih diantara persaudaraan atau persahabatan dan aku tidak ingin hal itu terjadi"

Ah, Jisoo dan Rose cukup bangga dengan pemikiran matang anak kedua mereka itu.


*

Jihoon sudah tiba didepan mansion keluarga Jennie dengan membawa beberapa tangkai mawar merah dan juga chocolate untuk melamar Yeji.

Untuk kali ini, dia sudah benar benar yakin dengan perasaannya sendiri itu.

"Eh ada Jihoon" Kai menghampiri Jihoon yang berdiri didepan gerbang.

"Halo Om. Maaf mengganggu" sopan Jihoon.

"Tidak mengganggu kok" sahut Kai "Kamu mencari Yeji?" Tebaknya.

"Iya Om. Apa Yeji ada?"

"Dia lagi ditaman belakang bersama Mashiho"

Raut wajah Jihoon berubah "E-Eoh, sepertinya mereka sibuk. Aku pulang saja deh"

Baru saja Jihoon ingin kembali memasuki mobilnya, Kai langsung menariknya "Ayo masuk" ajaknya membawa Jihoon sehingga cowok itu hanya bisa pasrah.

"Yeji" panggil Kai.

"Iya Dad?" Sahut Yeji menatap sang Daddy sehingga pandangannya tertuju kearah Jihoon "Jihoon? Kamu ngapain kesini?"

Jihoon mengusap tengkuk belakangnya dengan canggung lalu dia melirik Mashiho.

Mashiho yang menyadarinya sontak terkekeh kecil. Dia menghampiri Jihoon lalu menepuk pundak cowok itu "Untuk pengetahuan lo, gue hanya sepupu Yeji. Gue harap lo bisa menjaga Yeji dengan baik karena gue sudah menganggap dia seperti adek gue sendiri. Gue percaya sama lo" bisiknya berganjak pergi dari sana bersama Kai.

Jihoon yang mendengar penuturan Mashiho itu langsung saja tersenyum. Akhirnya dia seakan mempunyai peluang untuk menjadikan Yeji sebagai pacarnya.

"Ji, kamu kenapa?" Tanya Yeji.

Jihoon bergegas mengeluarkan chocolate dan juga bunga dari tasnya "Aku tahu selama ini aku terlalu bego karena tidak menyadari tentang betapa pentingnya kehadiran kamu dihidup aku. Sekarang aku sudah menyadarinya dan aku juga sadar dengan perasaan aku sendiri. Yeji, aku suka sama kamu dan sekarang aku melamar kamu untuk menjadi pacar aku. So, yes or no?"

"Ji-"

"Yes or no?" Potong Jihoon.

Yeji menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum mengangguk "Yes"

Dengan segera Jihoon membawa Yeji kedalam dakapannya "Terima kasih" bisiknya.

"Tapi, kamu yakin kamu sudah melupakan Leora?" Tanya Yeji.

Jihoon melepaskan pelukannya. Dia tersenyum lembut "Aku yakin. Sekarang cinta aku hanya untuk kamu"








"Akhirnya punya calon menantu!" Seru Jisoo dengan heboh ketika melihat postingan sang anak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Akhirnya punya calon menantu!" Seru Jisoo dengan heboh ketika melihat postingan sang anak.

"Senang banget ya kamu" ujar Rose.

"Senang dong. Akhirnya keluarga kita bakalan bertambah bahkan kita bakalan punya anak kembar" balas Jisoo beralih mengusap perut Rose.

"Apa kamu juga sudah punya pacar?" Rose bertanya kepada anak keduanya.

"Tidak" sahut Asahi yang tidak sepenuhnya berbohong itu.

"Tapi Oppa lagi dekat sama satu cewek loh. Cewek itu juga baik si" timpal Ryujin.

"Hanya teman" sambar Asahi dengan cepat.

"Langsung gass saja kalau kamu suka. Tapi jangan aneh aneh" nasihat Jisoo.

"Arreosso" singkat Asahi.












Tekan
   👇

Mr ATM✅Where stories live. Discover now