-20-

627 122 8
                                    

Sudah berhari hari berlalu dan selama itu jugalah Yeji seakan menghindar dari sosok Jihoon dan Jihoon juga menyadarinya.

Sejak itu jugalah Jihoon mula merasa kesepian. Ingin menjadikan Leora sebagai teman curhatnya juga tidak bisa karena Dion yang terlalu posesif itu.

Seperti sekarang, baru saja Jihoon ingin memanggil Yeji yang berada di parkiran itu namun dia terpaksa mengurungkan niatnya ketika melihat sosok Mashiho yang menghampiri Yeji.

Tanpa sadar, tangan Jihoon sudah terkepal emosi. Ada rasa tidak rela dihatinya ketika melihat Yeji yang tertawa gara gara Mashiho.










"Sepertinya kita lagi dilihat oleh Jihoon deh" ujae Mashiho.

"Pura pura acuh saja" ujar Yeji.

"Lo yakin ingin melakukan semua ini?"

Yeji mengangguk tanpa ragu "Ini rencana Daddy gue. Daddy gue bilang, gue bisa tahu apa Jihoon mencintai gue atau tidak dengan cara seperti ini"

"Terus sampai kapan lo ingin menjadikan gue sebagai pacar pura pura lo huh? Gue sudah merinding nih. Lagian gue takut pacar gue mikir yang aneh aneh si" ujar Mashiho.

"Santai saja Ho. Gue sudah ngomong sama Chaera dan dia tidak masalah kok. Dia percaya sama lo"

Mashiho tersenyum "Pacar gue memang pengertian orangnya"

Yeji memutar bola matanya dengan malas "Ck, jangan bikin gue iri kali"

Cowok itu malah tertawa "Gue akan membantu lo sehingga Jihoon akhirnya sadar sama perasaannya sendiri"

"Thanks. Lo memang sahabat terbaik gue"

"Gue gitu loh😎"





*

Sementara itu dimansion, terlihatlah Rose yang sedari tadi bolak balik dari kamar mandi. Dia terus saja merasa mual namun perutnya yang kosong itu membuat dirinya sudah tidak bisa memuntahkan apa apa lagi.

Tok tok tok

"Masuk"

Pintu kamarnya dibuka dan masuklah sosok Asahi yang menghampirinya "Mama tidak apa apa?"

"Mama hanya mual" sahut Rose memijit kepalanya.

"Dimana Papa?"

"Papa kamu sudah ke perusahan. Ada meeting"

"Jadi meeting Papa lebih penting huh!? Seharusnya Papa menjaga Mama" kesal Asahi.

"Mama tidak apa apa kok. Lagian Papa kamu juga harus kerja. Ngomong ngomong, kenapa kamu sudah pulang?"

"Guru yang mengajar di kelas aku lagi sakit jadi aku sama yang lain bisa pulang deh makanya aku langsung pulang"

"Ujin tidak pulang?"

"Ujin masih ada jam pelajaran"

Rose mengangguk faham lalu dia beralih menutup matanya; berharap agar pusingnya segera menghilang.

"Kita kerumah sakit saja ya Ma" ujar Asahi khawatir.

Secara tiba tiba Rose hampir jatuh namun Asahi langsung memegangnya "Mama!"

Melihat Rose yang sudah lemes, Asahi langsung membawa Mama nya itu kemobil. Dia harus segera membawa Rose kerumah sakit.







*

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar. Meeting yang berakhir itu membuat dirinya bernafas lega. Sedari tadi dia merasa khawatir makanya sekarang dia ingin menghubungi sang istri.

Namun belum sempat dia menghubungi Rose, dia menerima panggilan dari anak keduanya.

"Papa"

"Ada apa Sahi?" Tanya Jisoo melepaskan dasi yang dipakainya.

"Mama masuk rumah sakit"

"Nde!?" Jisoo reflek bangkit "Kamu tunggu disana, Papa kesana sekarang!"

Dengan buru buru Jisoo menyambar kunci mobilnya lalu dia berlari keluar dari perusahan untuk memasuki mobilnya yang berada di parkiran.












"Sahi!" Panggil Jisoo menghampiri Asahi yang berada didepan sebuah ruangan.

"Mama lagi istirahat didalam. Papa diminta untuk keruangan Dokter Sky" ujar Asahi.

"Papa akan keruangan Dokter duluan. Kamu jaga Mama ya"

"Arreosso"

Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum berganjak keruangan Dokter Sky.

Kedatangan Jisoo sudah pasti disambut oleh Dokter Sky yang memang sudah menunggu kedatangannya.

"Apa yang terjadi sama istri saya Dok?"

"Badan Nyonya Kim cukup lemah. Dia kehilangan banyak nutrisi"

"Sejak kehamilannya ini, dia kurang makan Dok. Dia sering saja muntah" ujar Jisoo khawatir.

"Tuan Kim harus memberikan nutrisi yang mencukupi kepada Nyonya Kim karena sekarang Nyonya Kim lagi hamil anak kembar"

Deg

"K-Kembar?" Ulang Jisoo dengan tatapan tidak percayanya.

"Iya, selamat ya buat kalian"

Mata Jisoo berkaca kaca "Terima kasih Dok"

"Tapi kondisi Nyonya Kim yang lemah itu bisa saja membuatkan kondisi anak anak kalian dalam bahaya. Bisa saja anak anak kalian dilahirkan lebih awal dari waktunya"

"Apa yang harus saya lakukan?"

"Saya akan memberikan vitamin yang bisa menambahkan selera makan Nyonya Kim tapi Tuan Kim juga harus memastikan kondisi mental Nyonya Kim baik baik saja. Jangan biarkan Nyonya Kim mengalami tekanan karena itu bisa mempengaruhi pertumbuhan anak anak kalian"

"Baiklah Dok. Saya akan memantaunya"








Jisoo memasuki ruang inap sang istri dan terlihatlah sosok kesemua anaknya yang sudah berkumpul disana bahkan Rose juga sudah sadar.

"Sayang" panggil Jisoo menggenggam tangan Rose.

"Aku kenapa?" Tanya Rose dengan suara seraknya.

"Kamu butuh istirahat dan nutrisi yang cukup" Jisoo beralih mengusap perut Rose "Karena sekarang kamu lagi hamil anak kembar"

"Jangan bercanda Al"

"Aku tidak bercanda. Aku serius"

Jisoo beralih mengecup kepala Rose "Aku bersyukur. Terima kasih Sayang"

Setetes air mata mengalir keluar dari sudut mata Rose. Dia terharu dengan kabar yang cukup membahagiakan itu.











Tekan
   👇

Mr ATM✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant