PART 8

1.2K 52 3
                                    

PART 8

Sharen berdiri gelisah di balkon kamar yang ia tempati yang terletak di lantai dua rumah mewah Lando. Jubah mandi melekat indah di tubuhnya yang harum oleh sabun mandi. Betisnya yang mulus terpampang menggoda.

Sharen menatap menerawang tanaman-tanaman segar dan bunga-bunga yang mekar indah berseri di halaman yang luas. Ia menghela napas berat. Berharap ada sedikit keberanian untuk melompat turun dan melarikan diri. Ia sudah lelah menghitung menit ke jam hingga ke hari, namun harapan untuk dibebaskan Lando sepertinya masih jauh dari harapan. Apalagi pria itu dengan tegas menyatakan tak akan melepasnya.

Di dalam hati, Sharen hanya bisa berharap pria tampan nan mesum yang menawannya itu segera merasa bosan dan melepasnya pergi. Sharen tidak mau terus-menerus menjadi tawanan nafsu gilanya. Dulu, Sharen berharap bisa menyerahkan kegadisannya di malam pertama pada pria yang menjadi suaminya, namun keinginan tinggallah keinginan semata. Siapa sangka, ia harus kehilangan harta paling berharganya bahkan sebelum menikah.

Sekilas, seraut wajah cantik dengan makeup bak artis melintas di benaknya.

Judith...

Sharen mendesis sedih tatkala mengingat niat jahat sahabatnya itu padanya. Sharen tidak menyangka Judith bekerja sebagai wanita malam, bahkan ingin menjualnya pada pria hidung belang.

Awalnya Sharen ingin menyangkal pernyataan Lando. Namun kemudian ia teringat, untuk apa Judith membawanya ke kelab malam kalau bukan untuk menjualnya? Dan jika saja ia mau berpikir dengan logika, memang tidak mungkin bisa meraih kesuksesan dalam sekedip mata.

Sharen menghela napas berat mengingat ia dengan mudah tertipu. Berpikir pekerjaan halal bisa mudah membuatnya sukses dalam sekedip mata.

"Nona Sharen."

Panggilan suara tegas itu membuyarkan lamunan Sharen. Ia berbalik. Dan di pintu kamar menuju balkon terlihat sesosok gagah berdiri dan menatapnya datar namun penuh rasa hormat.

Sharen ingat pria itu. Kepala pengawal sang taipan. Pria inilah yang dulu pertama kali menemuinya di kelab malam. Sharen tahu namanya Jack. Jack memang selalu bersikap sopan padanya, andai saja Sharen bisa merayunya untuk dibebaskan. Namun Sharen tahu percuma berharap pada Jack, pria itu tidak akan mungkin berani mengkhianati tuannya.

"Iya, Jack?"

Jack mengangguk samar. "Anda disuruh bersiap-siap, Nona."

Sharen mengerut kening mendengar perkataan Jack. Ia berjalan meninggalkan balkon, sedangkan Jack bergerak mundur dari pintu untuk memberinya jalan. Tidak lama kemudian Sharen sudah berada di tengah kamarnya yang luas. Dahinya makin berkerut saat melihat seorang pria kurus yang mungkin berumur tiga puluhan, berdiri di tengah ruangan. Gaya pria itu tampak kemayu saat ia tersenyum lembut pada Sharen.

Sharen mengangguk kaku membalas senyum itu. Matanya kemudian menangkap satu bingkisan indah di atas ranjang.

"Tuan ingin mengajak Anda makan malam di luar, Nona, dan Zuu akan mendandani Anda."

Wajah Sharen seketika memucat. Darahnya seakan berhenti mengalir. Apakah Lando sudah bosan dan ingin menjualnya pada pria hidung belang lainnya?

"Hai, aku Zuu... kau cantik sekali, Sayang. Pantas saja Lando menyukaimu," pria bernama Zuu itu menyapa dan berkomentar dengan lembut dan sedikit centil.

Sharen semakin bingung. Lando menyukainya? Apa itu artinya ia bisa bernapas lega? Lando tidak akan menjualnya pada pria hidung belang, bukan?

Cekikikan kecil terdengar keluar dari bibir Zuu. "Kenapa kau terlihat tegang, Sayang?" Zuu berjalan pelan ke arah Sharen. "Jack, kau boleh keluar. Aku sudah tidak sabar menyulapnya menjadi tuan putri," kata Zuu pada Jack.

Jack mengangguk sekilas dan berlalu tanpa kata.

Tinggallah Sharen yang diam terpaku. Tidak tahu apa yang mesti ia lakukan selain berharap di dalam hati, semuanya baik-baik saja.

Sebuah sentuhan halus di tangannya membuyarkan lamunan Sharen. Zuu menggiringnya dengan lembut ke meja rias dan mendudukkannya di kursi yang ada di sana.

"Kau memiliki wajah yang cantik, hanya butuh sedikit polesan makeup. Setelah kau kudandan, aku yakin, Lando tak akan mampu berkedip menatapmu."

***



bersambung ....

jangan lupa love dan komen ya teman2. Komen terbaik nantinya akan mendapat voucher baca gratis novel versi full TAWANAN HATI SANG TAIPAN di karya karsa.

makasih

yuk follow/subcribe Instagram/Youtube: evathink

BTW, Novel cerita ini dan karya2 saya yang lainnya tersedia versi buku cetak, PDF dan ebook.

Buku cetak (READY STOCK) dan PDF, bisa diorder pada saya, WA 08125517788

Untuk ebook tamat tersedia di GOOGLE PLAY BUKU & KARYA KARSA (unduh apk di playstore)

Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now