Part 2

82.6K 3.8K 61
                                    

Part 2

Sharen duduk gelisah menunggu Judith yang sudah sepuluh menit meninggalkannya. Sambil mengelus rambut cokelat kemerahannya yang panjang melewati punggung, mata hazelnya menatap ke seisi ruangan, mencari sosok Judith.

Beberapa pria sudah berkali-kali menyapanya, namun ia hanya menggeleng pelan dan menolak halus. Untung saja tidak ada yang berkeras dan memaksa. Jika tidak, Sharen pasti sudah berteriak meminta tolong.

"Maaf, Nona, Anda terpilih malam ini."

Suara itu mengejutkan Sharen. Ia mengangkat wajah dan dadanya berdebar tidak nyaman saat melihat pria bersetelan lengkap di depannya. Tubuh itu menjulang tinggi dengan otot-otot yang kukuh.

"Mak-maksud, Anda?" tanya Sharen terbata. Apa pria inilah yang Judith maksud yang akan memberinya pekerjaan?

"Mari ikut saya." Pria itu mempersilakan Sharen untuk berdiri dan mengikutinya.

Dengan perasaan ragu, Sharen berdiri dan mengikuti pria itu. Satu sisi ia takut, namun di sisi lain ia tidak mau menolak peluang kerja yang sudah datang di depannya. Bagaimana bila nanti Judith marah jika ia tidak mengikuti pria ini? Tapi ke mana Judith?

Perasaan Sharen tak menentu, namun ia tetap me-ngikuti langkah si pria menuju ke sebuah ruangan.

Begitu tiba, dadanya berdebar tatkala melihat ada beberapa pria yang bersetelan sama dengan pria yang menyapanya tadi. Semuanya tampak berdiri pada posisi siap, seperti sedang menjaga sesuatu.

Mata Sharen yang berkeliaran menatap ke seisi ruangan, berhenti pada sebentuk wajah tampan berhidung mancung yang memakai celana panjang dan kemeja lengan panjang pas tubuh berwarna gelap. Otot-otot tubuhnya tercetak jelas dan terlihat sangat menggoda.

Pria itu hanya diam dan menatapnya lekat-lekat, membuat Sharen semakin gugup.

"Siapa namamu?"

Sharen menelan ludah tatkala mendengar suara dingin nan maskulin itu. "Sharen Vikander..." jawabnya gugup. Suara itu terdengar sangat menawan namun tajam dan menggetarkan dada.

"Bagus! Ayo ikut denganku!"

Pria itu berdiri dan berlalu. Seluruh pria bersetelan sama tadi mengikutinya.

"Mari, Nona," ajak pria yang tadi menyapanya.

Sharen ragu. Akan dibawa ke mana dirinya? Tapi lagi-lagi karena takut telah menolak kesempatan untuk bekerja, Sharen mengikuti mereka dan menyingkirkan ketakutannya dengan berpikir bahwa pria ini adalah kenalan Judith yang akan memberinya pekerjaan.

***

bersambung....

Jangan lupa vote dan komen ya, kawan2. Thank you^^

Love,
Evathink


Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now