PART 6 - 2

50.3K 1.9K 29
                                    

"Ah, iya, kata ayahmu, begitu Gabriel menikah dan memiliki anak, ia akan mewariskan rumah mewah yang sekarang kami tempati pada Gabriel. Rencananya kami akan pindah ke mansion yang baru dibeli ayahmu bulan lalu."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Jeslin berlalu dengan lenggak-lenggok yang menurut Lando sangat menyebalkan.

Beberapa umpatan tak menyenangkan mulai berkeluaran dari bibir Lando. Dadanya bergelombang kasar. Amarah dengan dahsyat membakar hatinya, membuat ia merasa sesak dan sulit bernapas.

Tanpa sadar Lando mengepalkan kedua telapak tangannya yang berada di kedua sisi tubuh. Ia menatap kepergian ibu tirinya dengan mata menyala penuh amarah.

Tidak! Gabriel tidak akan pernah mewarisi rumah bak istana itu yang sejatinya adalah hasil kerja keras ayah dan almarhum ibunya dulu. Di rumah itu Lando tumbuh membesar dalam kasih sayang kedua orangtuanya. Ibunya adalah wanita lembut yang selalu tersenyum penuh cinta. Sebagai anak tunggal, ibunya mencurahkan seluruh kasih sayangnya pada Lando. Dan Lando tentu saja tidak akan membiarkan rumah penuh kenangan manis itu jatuh ke tangan adik tirinya.

Kini, enam tahun sudah ibunya meninggal, dan empat tahun sudah ayahnya menikahi janda itu, dan selama itu pula Lando harus menahan diri untuk tidak mengusir Jeslin yang sudah mengusik kenangan indah keluarganya dengan aura liciknya di rumah megah itu.

Dan sekarang, mungkin ayahnya dihipnotis hingga mau mewariskan rumah penuh kenangan mereka pada anak dari istri mudanya. Lando tahu percuma saja jika ia protes, ayahnya tidak akan mendengarkannya karena masih mabuk kepayang oleh pesona Jeslin.

Sebenarnya Lando punya pilihan lain agar rumah itu tidak jatuh ke tangan adik tirinya. Ayahnya pernah memintanya menikah dan memiliki anak, lalu mewariskan rumah itu padanya. Namun menikah adalah hal yang sangat menakutkan bagi Lando, sama menakutkan dengan memiliki anak setelah pernikahan itu terjadi. Lando masih ingin bebas berpetualang tanpa ada anak-istri yang membuat kesenangannya terganggu.

Tanpa sadar Lando mengumpat kesal.

Ia harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan rumah itu tetap menjadi miliknya. Dengan cara apa pun!

***

bersambung...

minta vote dan komen ya, kawan2. makasi^^

Love,

Evathink


Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now