PART 8

49.2K 1.7K 17
                                    

PART 8

Lando sudah berpenampilan rapi dengan setelan jas lengkap. Ia memang terkesan formal untuk acara makan malam keluarga. Namun Lando hanya ingin me-ngimbangi Sharen—atau mungkin sebenarnya alam bawah sadarnya ingin gadis itu sedikit terpesona padanya, karena ketampanan wajahnya dan kepuasan yang ia beri pada gadis itu di atas ranjang, sepertinya belum cukup untuk menaklukkannya.

Lando duduk di kursi di depan meja bar mini di ruang tamu. Ia menuang sedikit wiski ke gelas bening di tangannya, lalu menyesap pelan. Seringai sinis me-lengkung di wajah tampannya yang dingin. Zuu, pria kemayu kenalan lamanya itu, pastinya akan mendadani Sharen secantik mungkin. Wajah cantik Sharen hanya butuh sedikit polesan makeup, dan Lando yakin, ayahnya akan terkesan saat melihat Sharen, sedangkan ibu dan adik tirinya pasti akan terkesima.

Lando berubah pikiran tentang tawaran makan malam ibu tirinya. Malam ini ia akan mengajak Sharen bertemu dengan ayahnya, juga ibu dan adik tirinya. Ia akan memperkenalkan Sharen sebagai calon istrinya. Tentu saja ia tidak pernah ingin menikah. Ia masih belum puas bermain-main dan menikmati masa lajangnya. Tapi demi rumah megah bak istana yang penuh kenangan manis bersama ibunya, ia rela mengorbankan apa pun untuk mempertahankannya, termasuk mengorbankan status lajangnya. Lando mampu membeli sepuluh rumah mewah yang sama dalam waktu sehari, namun tentu saja, makna dan kenangan yang tersimpan berbeda.

Satu-satunya cara untuk menaklukkan hati ayahnya agar mewariskan rumah itu padanya adalah dengan cara menikah dan segera memiliki anak.

Lando akan menikahi Sharen, lalu setelah ia mendapat hak penuh akan rumah itu, ia akan menceraikannya. Tentang permintaan ayahnya yang menginginkan cucu terlebih dulu sebelum mewariskan rumah itu padanya, mungkin nanti setelah enam minggu pernikahan mereka, Lando bisa menyuruh Sharen berpura-pura hamil, lalu delapan bulan kemudian mereka bisa mengadopsi anak dari panti asuhan.

Tentu saja Lando tidak siap memiliki anak. Me-nyandang status sudah menikah saja sudah membuatnya alergi, apalagi mendengar suara tangis bayi hampir setiap malam. Lando yakin neraka dunia akan ia rasakan saat itu.

Jadi ide menyuruh Sharen berpura-pura hamil lalu mereka mengadopsi anak adalah ide paling cemerlang.

Lando belum membicarakan hal tersebut dengan Sharen. Tapi tidak masalah. Sharen adalah tawanannya. Ia hanya perlu mengatakannya, dan Sharen harus menurut.

Seringai tipis muncul di bibir Lando. Ia tidak menyangka menawan Sharen akan mendapatkan banyak keuntungan. Dipuaskan di atas tempat tidur, dan kini masalahnya terselesaikan dengan mudah.

***

bersambung...

please vote dan komen, friends...

thank you

Evathink


Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now