PART 13

40.8K 1.7K 11
                                    

hai, sebelum baca, jangan lupa sentuh vote y, kawan2. makasi.

happy reading

PART 13

Sharen mengumpat dalam hati. Ia masuk ke dalam toliet wanita, sedangkan Jack menunggu di luar. Sungguh menyebalkan. Ia sudah menahan diri dan bersikap manis sepanjang malam. Berharap kesempatan kaburnya dengan mudah terlaksana. Namun ternyata Lando tidak sebodoh itu. Pria menyebalkan itu masih saja menyuruh Jack mengawalnya meski ke toilet.

Sharen berdiri di depan wastafel dan menatap gelisah pantulan wajahnya di cermin. Apa yang harus ia lakukan? Pikiran Sharen buntu. Waktu yang ia miliki untuk berpikir tidak banyak. Jika ia terlalu lama di dalam toilet, Jack akan curiga.

Tiba-tiba ide tak terduga muncul di benak Sharen saat melihat seorang wanita muda yang menggunakan setelan kerja lengkap berdiri di sampingnya dan menatap lurus pada cermin di depan mereka. Wanita itu terlihat merapikan riasan wajahnya. Sharen menebak wanita itu adalah wanita kantoran yang pastinya baru selesai makan malam di restoran ini, mungkin dengan atasan atau relasinya.

Ide gila seketika muncul di benak Sharen. Jika ia memakai blazer wanita itu dan mengubah sedikit pe-nampilannya, mungkin Jack tidak akan mengenalinya.

Tapi maukah wanita itu meminjamkan blazernya, yang pastinya juga akan ia bawa pergi dan tak akan kembali lagi?

Sekilas mata Sharen menangkap tas tangannya. Tas tangan ini adalah paduan dari gaun yang ia kenakan. Di dalamnya sama sekali tidak ada uang, hanya ada per-lengkapan makeup dan selendang sutra tipis mahal, sengaja Zuu siapkan untuknya jika ia kedinginan karena model gaunnya yang terbuka.

Sharen bersorak gembira di dalam hati. Meski tidak terlalu mengerti tentang fashion dan barang mewah, namun Sharen tahu, tas tangan itu harganya mahal ditilik dari bahannya yang bagus dan modelnya yang elegan. Sharen pikir, ia bisa menawarkan tas tangan itu pada wanita di sampingnya dengan tukaran blazer. Ia bisa pergi dengan mengenakan blazer dan menutupi kepalanya dengan selendang. Jack pasti tidak bisa mendeteksi dirinya.

Dengan suara terbata Sharen mengajak wanita di sampingnya berkomunikasi, lalu mengutarakan niatnya menukar blazer itu dengan dalih ia kedinginan dan sedang tidak enak badan. Wanita disampingnya tampak terkejut, namun kemudian menatap tas tangan yang Sharen tawarkan. Matanya berbinar gembira, lalu me-ngangguk setuju menukarkan blazernya dengan tas mahal Sharen tanpa banyak bertanya dan peduli pada alasan Sharen yang tidak masuk akal.

Dengan rasa gembira meluap di dada, Sharen memakai blazer itu, lalu menutup kepalanya dengan selendang. Dengan dada berdebar ia melangkah keluar dari toilet wanita. Sambil berdoa di dalam hati agar tidak ketahuan.

***

bersambung...

komen yuksss

thank you

Evathink

Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now