PART 9

1.7K 53 6
                                    

PART 9

Lando sudah berpenampilan rapi dengan setelan jas lengkap. Ia memang terkesan formal untuk acara makan malam keluarga. Namun Lando hanya ingin mengimbangi Sharen—atau mungkin sebenarnya alam bawah sadarnya ingin gadis itu sedikit terpesona padanya, karena ketampanan wajahnya dan kepuasan yang ia beri pada gadis itu di atas ranjang, sepertinya belum cukup untuk menaklukkannya.

Lando duduk di kursi di depan meja bar mini di ruang tamu. Ia menuang sedikit wiski ke gelas bening di tangannya, lalu menyesap pelan. Seringai sinis melengkung di wajah tampannya yang dingin. Zuu, pria kemayu kenalan lamanya itu, pastinya akan mendadani Sharen secantik mungkin. Wajah cantik Sharen hanya butuh sedikit polesan makeup, dan Lando yakin, ayahnya akan terkesan saat melihat Sharen, sedangkan ibu dan adik tirinya pasti akan terkesima.

Lando berubah pikiran tentang tawaran makan malam ibu tirinya. Malam ini ia akan mengajak Sharen bertemu dengan ayahnya, juga ibu dan adik tirinya. Ia akan memperkenalkan Sharen sebagai calon istrinya. Tentu saja ia tidak pernah ingin menikah. Ia masih belum puas bermain-main dan menikmati masa lajangnya. Tapi demi rumah megah bak istana yang penuh kenangan manis bersama ibunya, ia rela mengorbankan apa pun untuk mempertahankannya, termasuk mengorbankan status lajangnya. Lando mampu membeli sepuluh rumah mewah yang sama dalam waktu sehari, namun tentu saja, makna dan kenangan yang tersimpan berbeda.

Satu-satunya cara untuk menaklukkan hati ayahnya agar mewariskan rumah itu padanya adalah dengan cara menikah dan segera memiliki anak.

Lando akan menikahi Sharen, lalu setelah ia mendapat hak penuh akan rumah itu, ia akan menceraikannya. Tentang permintaan ayahnya yang menginginkan cucu terlebih dulu sebelum mewariskan rumah itu padanya, mungkin nanti setelah enam minggu pernikahan mereka, Lando bisa menyuruh Sharen berpura-pura hamil, lalu delapan bulan kemudian mereka bisa mengadopsi anak dari panti asuhan.

Tentu saja Lando tidak siap memiliki anak. Menyandang status sudah menikah saja sudah membuatnya alergi, apalagi mendengar suara tangis bayi hampir setiap malam. Lando yakin neraka dunia akan ia rasakan saat itu.

Jadi ide menyuruh Sharen berpura-pura hamil lalu mereka mengadopsi anak adalah ide paling cemerlang.

Lando belum membicarakan hal tersebut dengan Sharen. Tapi tidak masalah. Sharen adalah tawanannya. Ia hanya perlu mengatakannya, dan Sharen harus menurut.

Seringai tipis muncul di bibir Lando. Ia tidak menyangka menawan Sharen akan mendapatkan banyak keuntungan. Dipuaskan di atas tempat tidur, dan kini masalahnya terselesaikan dengan mudah.

***

Zuu sudah berlalu sejak lima menit yang lalu, dan Sharen masih terpaku, menatap tak percaya pada pantulan dirinya di cermin.

Gaun berwarna merah gelap, mahal, seksi nan indah, membalut sempurna tubuh langsingnya. Mencetak setiap lekuk tubuhnya dengan elegan.

Gaun bermodel bahu terbuka dengan panjang semata kaki yang memiliki belahan di samping kiri hingga setengah paha itu, benar-benar membuatnya bak tuan putri yang anggun. Bahu dan betis mulusnya terpampang sempurna dan menggoda, namun sama sekali tidak terkesan nakal. Ia terlihat begitu seksi dan elegan.

Tanpa sadar Sharen berdecak mengagumi kecantikan dirinya sendiri, mengagumi hasil kerja keras jemari lentik Zuu. Binar puas terpancar jelas di mata hazelnya saat ia melihat polesan-polesan makeup di wajah dan lipstik berwarna merah gelap yang memoles bibirnya. Ia terlihat begitu cantik dan anggun. Sharen yakin, jika orangtuanya atau teman-temannya melihat dirinya saat ini, mereka pasti tidak mengenalinya.

Tiba-tiba rasa pilu menusuk hati Sharen. Entah kapan ia akan bertemu kembali dengan orangtua dan teman-temannya. Dan entah bagaimana kabar orangtuanya saat ini. Pastinya orangtuanya sangat khawatir karena tidak ada kabar sama sekali darinya, apalagi mengingat ia anak tunggal, hanya dirinyalah satu-satunya yang dimiliki kedua orangtuanya.

Sharen tidak bisa menghubungi orangtuanya atau siapapun. Aksesnya ke manapun tertutup rapat-rapat. Ia tidak bisa keluar rumah karena ada belasan pengawal Lando yang siap menghadang. Satu-satunya ponsel yang ia miliki juga entah raib ke mana. Tas Judith yang dipinjamkan padanya malam itu, yang berisi kartu identas, ponsel, dan sedikit uang, menghilang tanpa jejak. Sharen menduga Lando menyingkirkannya saat ia tertidur setelah melewati malam yang terasa berat karena kehilangan kegadisannya.

Tanpa sadar Sharen mendesah sedih. Di dalam hati ia berjanji akan merayu Lando atau Jack, agar mengizinkannya berkomunikasi dengan orangtuanya.

"Mari, Nona, Tuan Lando sudah menunggu."

Suara Jack membuyarkan lamunan Sharen. Ia menoleh dan mengangguk kaku. Entah akan dibawa ke mana ia malam ini dengan dandanan secantik ini. Benarkah hanya makan malam? Atau...

Sharen menggeleng pelan kepalanya. Berusaha menyingkirkan pikiran buruk dari benaknya. Lando tak mungkin menjualnya. Dan jika Lando memang mengajaknya makan malam di luar, itu justru kesempatan emas baginya untuk melarikan diri. Mungkin nanti ia bisa berpura-pura ke toilet lalu kabur diam-diam. Meski tak punya uang dan tak tahu harus ke mana, yang penting ia sendiri harus selamat lebih dulu.

Sinar harapan berpijar di mata Sharen. Ia mengulum senyum mengingat ide cemerlangnya. Seketika semangat membuncah di dada. Sebentar saja lagi, ia akan terbebas dari pria mesum itu. Sebentar saja lagi ia akan mengucapkan selamat tinggal pada Lando Everard.

***



bersambung ....

jangan lupa love dan komen ya teman2. Komen terbaik nantinya akan mendapat voucher baca gratis novel versi full TAWANAN HATI SANG TAIPAN di karya karsa.

makasih

yuk follow/subcribe Instagram/Youtube: evathink

BTW, Novel cerita ini dan karya2 saya yang lainnya tersedia versi buku cetak, PDF dan ebook.

Buku cetak (READY STOCK) dan PDF, bisa diorder pada saya, WA 08125517788

Untuk ebook tamat tersedia di GOOGLE PLAY BUKU & KARYA KARSA (unduh apk di playstore)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tawanan Hati Sang TaipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang