Part 22

32.3K 1.9K 39
                                    

PART 22

Akhirnya hari pernikahan Lando dan Sharen tiba. Pemberkatan berlangsung lancar di rumah ibadah keluarga Lando pada pagi menjelang siang. Lalu disusul oleh acara makan bersama sebagai bentuk perayaan atas pernikahan tersebut.

Tamu undangannya bisa dihitung dengan jari. Hanya ada Max Everard—ayah kandung Lando, ibu tiri dan adik tirinya yang bersama calon istrinya, juga ketiga sahabatnya.

Saat semua duduk mengelilingi satu meja makan bundar, Lando menatap mereka satu per satu, membaca setiap ekspresi yang terpancar dari wajah-wajah itu. Ayahnya tampak bahagia, sedangkan ibu dan adik tirinya, menurut Lando, mengumbar senyum palsu.

Davian bersama sang istri yang sedang hamil tersenyum bahagia. Mungkin pasangan itu berpikir ia akhirnya jatuh cinta seperti alasan yang ia kemukakan.

Berbeda dengan Davian, Javier tampak kaku seolah masih tidak percaya—dan tidak setuju—dengan kepu-tusannya mengakhiri masa lajang. Alven tampak seperti biasa dengan wajah dingin nan muram.

Lalu mata Lando berhenti pada Sharen yang duduk tepat di sampingnya.

Entah apa yang salah dengannya hari ini. Sejak pertama kali melihat Sharen dalam balutan gaun pengantin hampir dua jam yang lalu, dada Lando tak pernah berhenti berdebar. Untuk pertama kali dalam hidupnya, jantungan berdegup kencang tatkala menatap seorang wanita.

Sharen tampak cantik dan anggun dalam balutan gaun pengantin berwarna putih yang begitu pas di tubuhnya. Apalagi senyum manis yang sering tersungging di bibir itu memukau siapapun yang memandangnya. Lando pikir Sharen adalah pengantin wanita tercantik yang pernah ia lihat.

Lando menahan napas untuk meredakan debar di dadanya. Sharen kembali tersenyum manis saat di sela-sela acara makan mereka, Leana, mengajaknya mengobrol sekilas.

Senyum manis Sharen pasti menipu semua yang saat ini mengelilingi meja makan, seolah gadis itu sangat bahagia menikah dengannya. Dan entah mengapa, untuk alasan yang tidak ia ketahui, Lando berharap hal tersebut benar adanya. Sharen bahagia menikah dengannya. Namun tentu saja ia bermimpi. Sharen jelas-jelas sering mengonfrontasinya. Wanita itu tampak jelas ingin cepat-cepat pergi darinya hingga menyetujui kompromi dalam bentuk apa pun yang ia tawarkan.

***

Bersambung....

Evathink

Tawanan Hati Sang TaipanWhere stories live. Discover now