1. Arkaiz || Rencana

12.9K 356 10
                                    

"Ambil cinta itu dengan keberanian
atau lepas dengan keikhlasan.
tidak ada bukti cinta yang sesungguhnya
kecuali menikahinya."

°Muhammad Arkanza Haidar

"Mas bagaimana dengan lamaran itu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mas bagaimana dengan lamaran itu?"

"Aku sudah menerimanya."

"Tapi apakah Aiz akan menerimanya, sedangkan dia tidak tahu semua ini."

"Apakah kamu tidak percaya dengan keputusan Mas, apalagi kamu tahu kita sangat bersahabat dengan keluarga lelaki itu"

"Aku percaya tapi ...,"

"Kamu ingat 'kan kejadian tiga tahun yang lalu, apakah itu belum cukup untuk kita percaya kalau laki-laki itu yang terbaik untuk Aiz."

Wanita paruh baya itu hanya membuang napasnya pelan, dia tidak bisa melawan kemauan suaminya. Dia percaya ini yang terbaik, tapi ibu mana yang ingin cepat-cepat berpisah dengan putrinya, apalagi di usia putrinya yang baru menginjak 17 tahun.

"Baiklah Mas, tapi kapan kita menjelaskan semuanya pada Aiz."

"Kita cari waktu yang tepat."

Brukk ....

"Siapa itu?"

"Loh anak Bunda kok belum tidur? Katanya besok udah masuk sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Loh anak Bunda kok belum tidur? Katanya besok udah masuk sekolah."

Maiza terkejut hampir saja menjatuhkan handphonenya. "Astagfirullah Bunda, Aiz kaget loh Bun."

"Makanya jangan terlalu fokus, Oh ya, tadi denger Bunda bilang apa?"

"Emang Bunda tadi ngomong apa?" Asya menggelengkan kepalanya, "Kenapa belum tidur?"

"Nanti aja Bun, Aiz lagi nonton duo botak."

"H-hah duo botak siapa sayang?"

"Ihhh Bunda itu loh Upin dan Ipin."

"Astagfirullah mereka punya nama sayang."

"Tapi kan aslinya emang botak Bunda." Asya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya-heran.

ARKAIZWhere stories live. Discover now