Assalamualaikum guys
kembali lagi sama Koko😁
Sebelum baca jangan lupa ....
Vote🌟
Komen
dan juga share...Tandai Typo🙏
Maiza dan Arkan sudah sampai ditempat yang mereka tuju, terlihat dari luar sebuah rumah minimalis dengan halaman yang lumayan luas.
"Wah ini rumahnya?" tanya Maiza terheran-heran masalahnya dia kira rumahnya tidak sebagus itu.
"Iya sayang," jawab sang Bunda.
"Bagus sih tapi Aa dapet dari mana uang? Kok bisa beli rumah sebagus ini? Aa ngepet ya?"
"Astaghfirullah jangan seudzon sama Aa, walaupun masih sekolah Aa udah bisa ngasilin uang sendiri."
"Oh gitu Panda."
"Anak Mama suka gak sama rumahnya?" tanya Elvira.
Maiza tersenyum lalu menjawab, "Aiz suka rumahnya tapi Aiz gak suka yang punya rumah," jujur Maiza hal itu membuat semua orang tertawa.
"Ck, beberapa hari lagi langsung bilang Aa jangan tinggalin aku," ejek Dino yang tahu sifat adiknya, penuh drama.
"Orang gak penting gak usah di denger."
"Lo bilang apa hmm?"
"Li biling ipi hiii nggik jilis bingit," ejek Maiza tidak mau kalah.
"Awas lo yah," ancam Dino lalu mendekati adiknya tapi keburu gadis itu bersembunyi di belakang ayahnya.
Maiza yang ingin menyusun baju-bajunya di lemari tertunda ketika melihat beberapa gamis perempuan didalam lemari itu. Apakah dia harus bertanya kepada Arkan, ah tidak mungkin dia malas bicara dengan cowok itu.
"Kenapa berhenti?" tanya Arkan yang baru saja masuk dari arah pintu.
"E-eh itu anu, itu baju siapa?" tanyanya sambil menunjuk.
YOU ARE READING
ARKAIZ
Teen FictionKetika kamu sudah tidak percaya akan seseorang lagi. Tiba-tiba seseorang dari masalalu datang untuk melamar mu. _____________________________________ Tentang luka tanpa sayatan itu benar adanya, saya sudah berusaha untuk sembuh dan menata hati,piki...